00.08

557 30 1
                                    

Malam kembali menyambut kita, matahari sudah berganti dengan bulan, Jeno dan jaemin masih dalam acara mimpi mereka, jaemin secara perlahan membuka matanya, melihat seseorang dalam dekapannya, Lee Jeno, ia tatap lekat wajah itu, Ia usap dan belai rambut lembut itu dan pipi gemas itu, kelopak mata itu masih menutup, bibir itu mencibik perlahan saat jaemin mengusapnya perlahan, senyum terukir pada bibir tipisnya, jaemin menyelimuti tubuh hangat Jeno, lalu beranjak dari ranjang empuk yang terasa dingin yang mengantarnya, jaemin melangkah menuju arah kamar mandi, membersihkan dirinya agar terlihat lebih segar.

Setelah selesai dengan acara ber bersihnya, jaemin melangkah meninggalkan Jeno untuk turun, kaki jenjang putih itu perlahan namun pasti, turun dan menghabisi anak tangga yang perlahan lahan akan habis saat terus melangkah

"Jaem, sini"

Jaemin menoleh, dan melihat sosok taeyong dengan hmm peria? Asing? Yang tidak pernah ia lihat, ia melangkah mendekat, duduk di samping taeyong setelah menunduk memberi hormat sembari tersenyum

"Jem, ini papa Donghae, mereka udah sampai beberapa jam yang lalu"

"Ha?" Jaemin membolak kaget, kenapa dia tidak di bangunkan, jaemin melihat kearah Donghae, lalu ia dengan sigap membungkuk dengan sopan pada Donghae, tersenyum lalu segera bersalaman pada papa Jeno alias papa mertua.

"Maaf pa, jaem kurang ngeh kalau papa udah ada di sini, jem ga kenal, soalnya udah lama ga ketemu papa"

"Hahaha, iya jaem tidak apa, itu wajar, kita udah lama tidak bertemu mungkin terkahir bertemu saat papa datang ke pentas seni musik mu, dan yang terkahir sudah beberapa waktu lalu saat tidak sengaja bertemu"

Jaemin serta Donghae dan taeyong akhirnya menghabiskan waktu mereka untuk berbicara, dari hal hal ringan menjadi lebih tinggi dan menyenangkan, mereka sudah seperti sahabat saja, ya tapi tak apa, kesempatan bagus untuk lebih dekat dengan papa mertua [too: jaemin taeyong] ketika ketiganya asik berbincang, tiba tiba Tiffany dan jaehyun datang untuk menyuruh mereka makan, karna waktu makan malam telah tiba, Tiffany menyuruh jaehyun membangunkan adik tersayang nya, sebenarnya jaemin tapi Tiffany menyuruh jaehyun saja, sekalian untuk mengambil obat obat Jeno di tas nya.

'jae, panggil adik kamu dulu, kita makan, adik kamu belum makan dari tadi"

"Iya ma, sebentar " jaehyun melangkah meninggalkan keempatnya, kaki jenjang nya perlahan menaiki anak tangga Dnegan satu persatu dan segera pergi ke kamar adik nya.

Sesampainya di kamar milik Jeno, jaehyun tengah melihat adiknya yang sedang gusar, merasa tidak nyaman akan sakit nya, jaehyun mendekat kearah adik gembulnya, mengusap surai lembut itu dengan perlahan, memperhatikan wajah Jeno yang putih dengan bibir plum nya yang perlahan memerah kembali setelah di Landa kepucatan. Ia usap bibir itu perlahan hingga sang empu menarik bibirnya untuk di hisap karna merasakan sentuhan pada bibirnya.

Tampa sengaja saat ingin berbalik kembali, Jeno menarik tangannya yang tertancap infus dengan keras hingga membuat darah mengalir kembali pada lengannya, darah pada selang nya naik begitu saja, membuka paksa mata indah itu karna merasakan nyeri teramat lada lengannya, jaehyun terkejut di buatnya, perlahan tangis Jeno turun. Liquit bening itu perlahan tapi pasti akan turun membasahi pipi gembulnya.

Tak-sk ya kira kira begitu lah bunyinya anggap saja

"Hegh.. shh hiks sakit.."

"Yaampun adek!" Jaehyun buru buru memeluk adiknya, darah perlahan mulai turun dari punggung tangannya, jaehyun dengan segera mengatasi itu, ia ambil tisu beralkohol itu lalu membersihkan darah yang turun, dan membenarkan suntikan infus itu, mendengar suara gemuruh dari atas, keempat orang yang berstatus sebagai alpha itu turun tangan, melihat jika Jeno sedang menangis dan mengadu sakit, sedangkan Jeno memeluk dan berusaha menenakan dan memperbaiki infus pada lengan adik kecilnya.

Athan | JAEMJEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang