The Grand Princess / 长公主 (The Princess Royal)

Chapter 44 - Regretful

Li Rong dan Permaisuri saling berpandangan, menolak untuk mengalah kepada orang lain. Setelah beberapa saat, Permaisuri memutuskan untuk mundur selangkah. Lagipula, karena Li Rong sudah mengatakannya, jika dia masih bersikeras memaksa Li Rong untuk mundur, Li Rong akan kehilangan muka, dan segalanya akan menjadi buruk dari sini.

Bagaimanapun, orang yang seharusnya dipilih Li Chuan telah diputuskan, jadi tidak masalah jika Li Rong ikut serta di dalamnya juga.

Akibatnya, Permaisuri tersenyum dan hanya berkata: "Kamu benar-benar keras kepala. Baiklah, cepat berikan Ping Le Gongzhu pembakar dupa."

"Terima kasih, Ibunda Permaisuri." Li Rong tersenyum dan memberi hormat.

Tak lama kemudian, dupa dan rempah-rempah yang biasa digunakan dibawa satu per satu di atas nampan dan disajikan di hadapan setiap wanita.

Kebanyakan wanita dari keluarga bangsawan dapat membedakan aroma, tetapi jika mereka benar-benar harus membuat dupa sendiri, itu tidak dapat dikatakan sebagai sesuatu yang diketahui oleh setiap nona muda. Namun, kemampuan untuk membedakan aroma sudah dianggap sebagai keterampilan dasar, sehingga ada orang yang mulai meramu campuran yang setidaknya mirip dengan beberapa kantong wangi yang mereka gunakan sehari-hari dan memasukkannya ke dalam pembakar dupa.

Li Rong tidak dapat dianggap sebagai seorang ahli dalam bidang ini, namun Pei Wenxuan pernah menjadi ahli dalam membuat dupa dan telah memberinya beberapa kantong wangi yang dibuatnya sendiri. Dia mengikuti resep langkah demi langkah yang diberikan Pei Wenxuan kepadanya di masa lalu, perlahan-lahan mencampurkan bahan-bahannya sambil memperhatikan situasi di sekelilingnya.

Semua orang menundukkan kepala, meluangkan waktu untuk memilih dan mencium rempah-rempah yang ada, terutama Shangguan Ya dan seorang wanita dari klan Xiao yang direkomendasikan oleh Selir Rou secara pribadi, Xiao Wei. Mereka berdua jelas merupakan ahli dalam seni ini dengan gerakan anggun dan keterampilan mereka, pemandangan yang benar-benar indah untuk dilihat.

Tapi Qin Zhenzhen, yang duduk di belakang Shangguan Ya, sepertinya tidak tahu apa yang dia lakukan. Dia terus menunduk dan meraih bahan-bahan di sampingnya, seolah-olah mencoba yang terbaik untuk berbaur dengan kerumunan dan menemukan sesuatu untuk menyibukkan dirinya.

Li Rong merenungkan pikiran setiap orang dan pihak yang terlibat saat dia memilih bahan-bahannya.

Selir Rou telah memilih keponakannya, dan Ibunda Permaisuri ingin mendukung Shangguan Ya, namun Kaisar Li Ming tidak terlalu peduli apakah Putra Mahkota menikahi keponakan Selir Rou atau orang lain selama mereka tidak berasal dari klan bangsawan seperti Shangguan Ya atau Su Rongwen.

Rencana Selir Rou selalu berada di tingkat yang lebih tinggi dari ibunya. Tidak mungkin baginya untuk tidak menebak bahwa Permaisuri diam-diam telah memberikan instruksi kepada Putra Mahkota untuk memilih dupa yang disiapkan oleh Shangguan Ya terlebih dahulu, oleh karena itu membuat Putra Mahkota memilih dupa Shangguan Ya.

Akibatnya, Selir Rou harus membuat pengaturannya sendiri.

Li Rong memeriksa pembakar dupa di depannya. Pembakar dupa ini semuanya persis sama. Ada pita sutra kuning muda di bagian bawah serta secarik kertas dengan nama masing-masing wanita tertulis di atasnya. Setelah beberapa saat, pelayan istana akan membawa pembakar dupa kembali ke nampan ke Li Chuan, Li Chuan akan mencoba dupa tersebut dan memilih pemenangnya, kemudian menarik nama-nama dari bagian bawah dan mengirimkannya kembali.

Jika dia adalah Selir Rou, dia pasti akan mengatur seseorang untuk mencegat dupa Shangguan Ya dalam prosesnya dan menukar dupa miliknya dengan dupa Xiao Wei.

Ketika Li Chuan memilih dupa Shangguan Ya, itu sama saja dengan memilih dupa Xiao Wei.

Setelah Li Rong merenungkan pikiran orang-orang di antara para penonton, dia tetap tenang dan terkumpul dan saat dia menyiapkan dupa, dia tampaknya mengingat sesuatu dan menuliskannya di atas kertas.