🍒🍒🍒
Tinggal sehari saja pernikahan nya akan digelar dengan mewah, baru saja Keisha melihat dekorasi gedung yang benar-benar megah dan sangat bangsawan. Bunga-bunga yang indah, dan meja-meja mundur yang diberi kain putih lembut.Menu-menu untuk makanan dan minuman benar-benar sangat mahal dan enak-enak, Keisha kagum dengan pernikahannya yang sangat mewah ini. Pastinya dipikirkan oleh Marlon sendiri, gaun saja Keisha diberi tiga gaun untuk satu hari saja.
Kini gadis itu duduk di balkon kamar, bukan kamarnya melainkan kamar Marlon yang akan menjadi kamarnya juga. Tangannya tak berhenti meng elus-elus boneka beruang kecil berwarna ping yang diberikan Marlon untuknya.
Dia memainkannya sampai tersenyum, dan ada Marlon pula disana yang sedang fokus dengan laptopnya entahlah apa yang dilakukan laki-laki itu dengan laptopnya. Mungkin menyelesaikan acara pernikahannya.
Keisha berpikir, seramai apa nanti pernikahannya karena pasti banyak orang-orang dalam Marlon daripada orang-orang luar yang kehidupannya normal dan tak mengerikan.
"Kak" panggil Keisha, menoleh pada Marlon.
Marlon menoleh, "iya sayang?" sahut laki-laki itu.
Keisha berdiri, bangkit dari duduknya lalu berjalan menghampiri Marlon dan duduk disebelah laki-laki itu. "Aku bakal bahagia kan sama kakak?" tanya gadis itu.
Marlon tersenyum, tangannya mulai terangkat dan menarik Keisha mendekat padanya. "Aku bakal selalu buat bahagia kamu, aku janji" jawabnya dengan lembut.
Keisha menunduk, dia harap yang dikatakan Marlon barusan benar-benar nyata.
"Kamu bakal jadi istri aku, tanggungjawab ku banyak buat jagain kamu" ucapnya.
Keisha mengangguk, "kalo aku lakuin kesalahan, apa kakak bakal sakitin aku?" tanya gadis itu penuh pertanyaan.
Marlon menggeleng, "ngga, ngga akan" jawabnya.
Lalu Keisha mengangkat tangannya, kelingkingnya muncul. "Janji?"
Marlon membalas kelingkingnya dengan lembut allu tersenyum yakin pada Keisha, "janji"
Keisha tersenyum lalu dia memeluk Marlon, "aku boleh nemenin kaka, kan?" tanya gadis itu.
Marlon mengangguk, lalu dia lanjut mengetik dengan cepat dilayar laptop itu. "Kaka chat siapa?"
"Desain, buat langit-langit gedung nanti" jawabnya.
Keisha mengangguk-angguk, dia masih bingung kenapa dia bisa seperti ini dan memeluk Marlon padahal dia tak pernah berpikir untuk bersikap seperti ini pada laki-laki itu.
Apa karena tadi malam?
Flashback.
Keisha keluar dari kamar mandi, rambutnya basah karena habis membersihkan dirinya. Dia keluar dan langsung dikagetkan dengan Keberadaan Marlon yang duduk di kasurnya dengan keadaan bagian atasnya tanpa sehelai baju.
Keisha berbalik, matanya melorot setelah melihat itu. "Kak! Kakak ngapain disini?" tanya gadis itu.
Marlon diam, tanpa suara apapun tangan laki-laki itu langsung melingkar dipinggang gadis itu. Keisha langsung terdiam ditempat, napasnya terhenti kala napas laki-laki itu terasa menghembus di lehernya.
Matanya terpejam, "kak.. lepas, aku sesak" ucap Keisha.
Bukannya dilepas, Marlon malah menaruh dagunya diatas bahu gadis itu. Dan mempererat pelukannya, laki-laki itu perlahan membawa Keisha berjalan mundur dan akhirnya Marlon melepaskan pelukannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐞𝐢𝐧𝐠 𝐓𝐡𝐞 𝐆𝐢𝐫𝐥𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝 𝐎𝐟 𝐀 𝐏𝐬𝐲𝐜𝐡𝐨𝐩𝐚𝐭𝐡 (END)
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA!! .... Marlon adalah orang yang berbahaya bagi Keisha, laki-laki yang lebih tua dua tahun darinya itu tak akan membiarkan Keisha keluar dari hidupnya. Semua berubah sejak pertemuan pertama antara Marlon dan Keisha, kehidup...