Jennie pov
3 tahun kemudian...
3 tahun sudah berlalu dimana kami melewati masa sulit kami bersama. Ini sudah tiga tahun dan kami sekeluarga masih baik baik saja sebagai keluarga.
Aku berada di ruangan ku, hari ini aku memiliki pekerjaan dan meninggalkan putra ketiga ku di rumah bersama ahjumma. Dia menangis terus mencariku, aku meninggalkannya saat dia tertidur karna aku memiliki meeting penting pagi ini.
"Mommy... cepat pulang... aku tak mau di rumah sendirian.." aku dalam panggilan bersama putraku.
Danielle, kini sudsh berusia tiga tahun. Dia sudah mengerti segala hal dan bahkan tak ingin jauh dariku. Itu yang selalu di lakukannya, selalu bersamaku dan menempel padaku. Ya Tuhan.. kadang aku merasa sulit jika dia terus menangis tanpa henti saat aku akan meninggalkannya.
"Ya sayang.. sebentar ne.. sebentar lagi mommy pulang" kataku dalam panggilan bersamanya.
"Sudah jangan menangis lagi atau mommy tidak akan pulang" kataku mengancamnya dan alhasil itu terbukti dia diam dan tak menangis lagi.
"Baiklah.. aku akan berhenti menangis... tapi mommy janji pulang ya" katanya dan aku tersenyum.
"Tentu, kalau begitu mommy harus bersiap dulu ok? Bersikap baiklah dengan ahjumma di rumah.. sampai jumpa? Bye sayangku.." kataku menutup panggilan dan menyimpan kembali ponselku.
Aku meletakan ponselku di sisi ku dan mengecek beberapa berkas yang Perlu aku kerjakan. Aku harus menyelesaikan ini atau anakku akan semakin mengamuk karna aku pulang terlambat.
Tring!
Ponselku mendapat notifikasi pesan, aku mengeceknya dan itu lisa yang memberitahu bahwa dia telah selesai dan akan kembali dari busan.
Ya, lisa pergi ke busan untuk menghadiri acara pertemuan dengan para anggota dewan dan juga perkumpulan pengusaha terbaik di Korea selatan ini. Dia menjadi salah satu pembicara disana.
Aku merasa bangga dengan pencapaiannya, aku selalu memberikan apresiasi terbaikku pdanya dan bahkan membebaskan apapun yang akan dia ambil.
Ponselku berdering lagi, lisa menghubungiku.
"Yes Hon?" Aku mengapit ponselku diantara telinga dan bahuku Karna aku sedang mengerjakan tugasku.
"Honey.. bagaiaman kabarmu dan anak anak hm? Mereka tidak merepotkanmu kan selama aku pergi?" Tanyanya dan Well.. Danielle masih bisa aku kendalikan tapi dua anak remajanya? Ya Tuhan... itu sulit! Apalagi anak kedua kami! Dia selalu membantah semua perkataan ku dan pergi sesuka hatinya. Huft! Aku harus menarik telinganya setiap kali dia membuat ulah.
"Well.. kamu tau bagaimana anak anak kan? Aku bisa mengendalikan Danielle tapi atasa dan nanon? Sulit! Mereka sudah dewasa dan tidak ingin diperintah" kataku dan dia tertawa di sebrang sana.
"Ya ampun.. sayang.. maafkan aku ok? Maaf karna telah menciptakan monster monster itu.." katanya dan aku terkekeh. Meskpun begitu, mereka tetap menjadi penyemangat hidupku.
"Lalu? Dimana mereka sekarang? Apa bersamamu?" Tanyanya.
"Tidak, Danielle di rumah dengan ahjumma.. aku tak mengajaknya karna aku memiliki meeting pagi ini. Dan kedua kakaknya pergi ke kampus pagi tadi.. nanon memiliki jadwal ospek pertamanya hari ini" kataku dan itu benar.
Nanon sudah lulus sekolah sma nya dan sekarang masuk ke perguruan tinggi bersama kakaknya. Kekasihnya juga disana bersamanya dan juga yeri. Ya ampun... perlu kalian tau, masa masa akhir sekolahnya dia sering sekali membuat ulah di luar sana dan kakaknya? Justru malah mendukungnya! Astaga.. terkadang aku perlu memukulkan tongkat di pantat mereka setiap hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky & butterfly 2
Hayran KurguBuku kedua dari sky dan butterfly 1. Biar gk bingung baca dulu yang pertama ok? Futa! G!P 20+++ Gk boleh salpak anjir!