Mencabut santai pisau yang tertancap, siluet terbungkus hoodie hitam itu menendang ringan kepala sebuah mayat. Setelah memastikan nyawa targetnya telah meninggalkan raga, ia mengedarkan pandangan ke sekitar. Menatap hampa sesaat gelimpangan mayat yang menutupi jalan, atensinya beralih pada apa yang kutu-kutu ini lindungi dengan hidup mereka di ujung terdalam gang sana. Menemukan objek yang dicari, ia melangkah santai dan sesekali melompati mayat hingga akhirnya tiba di depan sebuah sel seukuran kandang harimau yang di tutupi kain terpal hitam. Begitu kain disibak, sepasang netra biru gelap itu menajam kala mendapati adanya makhluk putih cantik jelita terborgol dan tidur di dalam sana.
"Aku penasaran seberapa berharga perempuan ini sampai mereka menyewaku— hm?"
Menemukan ada sesuatu yang aneh, pembunuh bayaran itu berlutut lalu menarik kaki sandera itu agar ia bisa melihat lebih jelas.
Yang di punggungnya itu ... sayap? Apa itu kostum? Pikirnya bertanya-tanya. Menarik kerah sandera, ia tatap lamat paras cantik yang masih terpejam lelap itu untuk kemudian fokusnya jatuh pada leher sandera.
Dia laki-laki ... dan bersayap. Tidak mungkin, kan?
Pembunuh bayaran itu menyibak rambut putih panjang sandera untuk kemudian membelalakkan mata setelah melihat telinga runcing yang tersembunyi disana.
Langsung bangkit menjauh, pembunuh bayaran itu terdiam cukup lama sebelum akhirnya kedua bahunya gemetar. Gang gelap yang sebelumnya didominasi oleh suara deras hujan kini terasa lebih berat lantaran gelegar tawa yang lolos dari lisan sang pembunuh. Memutar pisau di tangannya, ia dengan mata birunya yang berkilat penuh ambisi menghancurkan sel dengan memotong beberapa jeruji. Segera menghancurkan borgol sandera dan menggendongnya keluar sel, ia tatap kembali wajah mungil yang kini bersandar di bahunya lalu melebarkan seringai puas.
Sudah 10 tahun berlalu sejak dunia ini di invasi oleh makhluk asing, para manusia dipaksa untuk dapat berevolusi agar dapat bertahan hidup. Entah itu dengan kekuatan atau kekuasaan, segala macam cara di halalkan agar mereka dapat bertahan hidup dari tekanan kekuatan asing.
Para makhluk asing yang menyebut diri mereka sebagai "Angel" ini adalah makhluk misterius yang memiliki kekuatan tak biasa dan takkan pernah bisa dibayangkan manusia. Walau pada saat kedatangan mereka ke bumi tampak seperti berkah yang diturunkan dewa, namun tidak butuh waktu lama untuk mereka berubah menjadi monster dengan dua wajah. Tak sedikit dari mereka bertingkah bak makhluk penuh kasih untuk kemudian menipu manusia dan menjadikan mereka tumbal ritual. Ada juga yang memicu pertumpahan darah dengan adu domba yang tak terelakkan. Semua dilakukan dengan tujuan agar para Angel memiliki alasan untuk membumi hanguskan manusia secara alami tanpa menyalahi aturan mereka dan menguasai bumi seutuhnya.
Para manusia yang perlahan menyadari kebusukan para Angel ini diam-diam mendirikan sebuah organisasi yang bertujuan untuk mengembangkan prajurit khusus untuk melawan Angel. Dengan pelatihan yang luar biasa keras, kejam, dan ketat, organisasi itu berhasil mencetak para pemburu unggul yang dapat menekan para Angel.
Dan di masa lalu, pembunuh itu adalah satu dari sekian orang yang dididik dalam organisasi tersebut.
Membungkus erat tubuh Angel itu dengan kain terpal, ia berbalik menuju jalan keluar gang. Mengedarkan pandangan sekilas ke sekitar reruntuhan bekas rumah-rumah susun, ia menghela napas lega karena tampaknya tidak ada tanda-tanda bala bantuan musuhnya datang kemari.
Tiba di depan mobil hitamnya, ia masukkan sandera ke belakang mobil dan segera pergi dari lokasi. Belum lama meninggalkan tempat yang disebut sebagai markas organisasi illegal itu, dering telepon yang memecah hening sukses membuat si pembunuh mendecih kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nighty Rain || SoraMafu [ END ]
Short Story🌘 Utaite Fanfiction 🌒 Special Edition [ Nightember] Hanya sebuah masa depan dunia yang menutup akhir dari kisah lama. Utaite Fanfiction Main Pair : SoraMafu ©All right received ©Original story by me, iyey :V