Setelah menutup teleponnya, Salma pun berusaha untuk segera tidur dan mencoba menyerahkan semuanya kepada Paul. Karena Salma percaya, Paul akan menemukan suaminya Rony.
Paul yang diamanahkan oleh Salma pun langsung bergegas berangkat detik itu juga untuk mencari sahabatnya. Ciri ciri wanita yang disebutkan oleh Salma menyerupai Laura, yaitu mantan istrinya Rony.
"Setelah lama tidak muncul, kenapa dia balik bawa masalah sih?" pikiran Paul.
Paul pun menelusuri jalanan malam yang sepi dan dingin sendirian. Ia mengunjungi tempat tempat yang biasa dikunjungi oleh Rony dan Laura dahulu.
"Tapi, inikan sudah malam, mana mungkin mereka pergi ke wahana atau taman. Pastinya ke penginapan ga sih?" batin Paul.
"Yaudah gue coba cari ke hotel hotel deh, siapa tau ada mereka." idenya.
Setelah mengunjungi beberapa hotel di kota itu, akhirnya paul menemui satu nama yang tidak asing baginya di salah satu hotel.
"Mba, permisi, saya mau tanya. Ada tamu atas nama Rony atau Laura ngga ya?" tanya Paul kepada resepsionis hotel tersebut.
"Atau nama lengkapnya Rony Putra Panduwinata mba." tambahnya.
"Disini ada mas yang namanya Pandu, cuma saya gatau itu orang yang mas maksud atau bukan." jawab resepsionis.
"Yang kayak gini bukan mba mukanya." Paul menunjukkan foto Rony kepada resepsionis.
"Nah betul mas, baru aja check in sekitar jam 10 malam tadi."
"Kalau boleh tau dia bawa siapa ya mba? saya khawatir, soalnya di kakak saya dan gaada kabar dari sore."
"Mas Pandu bawa seorang cewek mas, tapi mereka kayak kenal deket banget gitu, mungkin istrinya, karena status pernikahannya sudah menikah."
"Oh iya mba, mereka ada di kamar nomor berapa ya? kasian mama saya khawatir."
"Sebentar ya mas."
"Mereka ada di kamar 405, nanti masnya naik 4 lantai, setelah keluar dari lift langsung belok ke kanan dan kamarnya ada di paling ujung kanan."
"Okee, terima kasih banyak ya mba, selamat bekerja."
"Kembali kasih 🙏🏻"
Paul langsung memencet tombol lift dan mengarahkannya ke lantai 4.
"Anjing lo Ron, sekamar gitu lo sama dia? najis." dalam hati Paul.
Setelah keluar dari lift Paul pun mengikuti arahan dari resepsionis tadi, ia berjalan ke sebelah kanan dan menuju kamar paling ujung. Tapi, belum sampai ke kamar yang paling ujung, paul mendengar seorang wanita sedang berdesah keenakan. Yang membuat ia penasaran di tengah desahan itu ia mendengar nama yang tidak asing baginya.
"Shhh ahh Ronn, ahh enak banget Ronyy."
"HAHH? BANGSAT? RONY? GILA BANGET TAI."
Perlahan ia mendekatkan telinganya kepada pintu bernomor 405, dan betul, desahan tersebut memang berasal dari kamar itu. Tanpa pikir panjang ia pun mengeluarkan ponselnya dan merekam suara itu. Setelah merekan, ia mendobrak pintu terserbut sambil kembali merekam kejadian itu di ponselnya.
"BUSET. BUSET LO RONY. GILA LO YA?"
"Ehhhh, apaan sih dobrak dobrak pintu sembarangan, ga sopan tau." panik Laura sambil buru buru menggunakan pakaiannya.
"Lo yang ga sopan, ngapain berhubungan sama suami orang. Cewek murah."
"Enak aja lo, Rony aja mau kok sama gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty Flower's and Love
RomanceSalma Gracia Putri Wijaya adalah seorang gadis pemilik toko bunga terbesar di Yogyakarta, bertemu dengan seorang duda kaya raya bernama Rony Putra Panduwinata pemilik perusahaan ternama di Jakarta. Mereka tidak sengaja bertemu saat Salma menghadiri...