Author pov
Keluarga jenlisa dan kedua kekasih anak anak mereka tengah makan malam bersama di satu meja makan yang sama.
Jennie menyajikan makanan di piring lisa sementara kedua anak mereka dilayani kekasih mereka masing masing.
"Terima kasih sayang.." atasa berkata pada yeri berusaha untuk romantis membuat nanon memutar matanya malas.
"Tss! Sok romantis" katanya memutar matanya.
Lisa terkekeh dan dia akan membicarakan apa yang jennie katakan tadi saat dia sampai di rumah.
"Oh ya, anak anak? Tadi mommy kalian bilang hari ini kalian membuat ulah lagi dengan ikut tinju di ring liar.. apa itu benar?" Lisa bertanya pada kedua anaknya dan keduanya saling menatap satu sama lain.
Jennie menatap tajam keduanya agar mereka berkata jujur pada dada mereka. "Katakan dengan jujur pada dada kalian!" Jennie berkata tegas pada kedua anaknya.
"Y-ya? Tapi dad.. aku tak apa apa.. aku baik baik saja.. lihat aku? Bahkan aku masih disini makan malam bersama kalian" nanon berkata menunjukan dirinya untuk melakukan pembelaan.
Jennie semakin melotot ke arah anak itu membuat anak itu bungkam. Lisa terkekeh menggelengkan kepalanya.
"Bukan masalah kamu baik baik saja atau tidak nanon.. tapi, itu cukup berbahaya jika tidak ada pengamanan khusus.. dada tau itu untuk menunjukan siapa yang terkuat.. akan tetapi.. berbahaya jika tidak di awasi oleh ahli profesional" lisa berkata memberi nasihat pada anak anaknya.
"Dan kamu atasa? Bukankah sebelumnya dada menyuruhmu menjaga adik adikmu dan mommymu? Kenapa kamu mendorong adikmu dalam masalah hm?" Lisa bertanya pelan agar tidak ada yang merasa sakit hati dengan ucapannya. Dia harus memilih peran baik dalam memberitahu anak anaknya.
"Maafkan aku dad... Eum.. ini salahku.. aku yang meminta nanon untuk ikut tinju itu.. maaf karna tidak menepati janjiku" katanya dan lisa tersenyum ke arah sang anak.
"Tak apa.. tapi lain kali dada ingin kamu tidak melakukan itu lagi ne.. kalian sebagai saudara harus saling menjaga satu sama lain, paham?" Kata lisa pelan namun tegas mengungkapkannya.
"Paham dad..." keduanya seprti anak kucing yang pasrah. Lisa terkekeh melihat keduanya yang menuruti perintahnya.
.
.
.Yeri pov
Kami dalam perjalanan. Atasa mengantarkan aku pulang karna ini sudah malam dan beardy juga sudah menyuruhku untuk pulang, besok kami masih memiliki kegiatan kampus, aku belum selesai ospek dan besok adalah yang terakhir.
Sejak tadi aku belum bicara apapun padanya. Aku masih mendiami ya karna aku benar kesal dia membolos dan malah ikut ke dalam pertandingan tinju itu. Jujur aku sangat khwatir padanya. Meskpun ya, dia tak ikut dalam tinju tapi aku tidak tau apa yang akan terjadi jika kami tak datang.
Tak lama kami sampai di rumahku, dia mematikan mesin motornya sebentar dan aku turun dari motornya. Aku membuka helm ku dan memberikannya Padanya.
"Aku langsung pulang ne.. besok aku jemput untuk ke kampus bersama" katanya dan aku menahan tangannya karna aku ingin bicara dengannya.
"Sebentar.. aku ingin bicara denganmu" kataku dan dia menatapku kemudian membuka helmnya.
"Ada apa sayang?" Tanyanya dengan wajah yang berkerut.
"Aku hanya ingin mengingatkan kamu untuk tidak melakukan hal seprti tadi tas.. apa kamu pikir aku diam saja karna aku tak perduli? Jelas akh perduli! Aku khwatir padamu atasa!" Kataku tajam ke arahnya dan dia menghela nafasnya menatapku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky & butterfly 2
ФанфикBuku kedua dari sky dan butterfly 1. Biar gk bingung baca dulu yang pertama ok? Futa! G!P 20+++ Gk boleh salpak anjir!