Prolog:
Kenalin nama ku Diaz Baihaqi, aku lahir di Jakarta pada tanggal 21 Mei 2007. Aku mempunyai orang tua bernama bapa Djumyati dan ibu Salmah serta aku memiliki saudara kandung bernama Nia Fauziah. Kami sekeluarga tinggal di Jl. Bunga Rampai RT 011/03, Cilandak, Jakarta Selatan. Aku ingin menceritakan beberapa momen yang ada di dalam hidupku. si
Dialog:
Ketika saya berumur 11 tahun aku mengikuti sebuah lomba pidato agama yang dimana saya latihan kurang lebih selama 2 minggu, aku merasa tidak pede saat lomba tersebut , kenapa? karna aku sebelum sebelumnya tidak pernah mengikuti sebuah lomba.
Diaz: " Maaf pa, kenapa saya bisa dipilih untuk mewakili sekolah dalam lomba
agama?"
Guru: "Karna menurut saya kamu pantas dan lebih bisa dari siswa lain"
Diaz: " Apakah dengan waktu 2 minggu, bapa bisa rubah saya jadi lebih baik?"
Guru: " Pasti asalkan kamu mengikuti ajaran dari Pa Win nanti?
Diaz: " Saya ikut aja apa yang bapa bilang tapi tolong ajarin saya ya pa?"
Guru: " Shap!!!"
Ketika latihan hari pertama dan seterusnya, Diaz berhasil menunjukkan yang terbaik, dia dilatih oleh seorang guru agama bernama Pa Win. Tetapi sebelum lomba pidato agama tingkat kelurahan, dia meminta Diaz untuk tampil terlebih dahulu di SDN Cipsel 03. Terlihat Diaz begitu takut dan grogi.
Diaz: " Saya takut kalo nanti belibet pa tausiahnya"
Pa Win: " Kalo saya si yakin kamu bisa, karna saya sudah lihat progres kamu"
Diaz: " Saya takut demam panggung pa"
Pa Win :" Ga apa apa lebih baik jelek disini dari pada waktu lomba"
Diaz pun tampil didepan siswa lain, dia berhasil tampil dengan baik tanpa grogi. Akhirnya diaz segera menghampiri Pa Win.
Diaz:" Alhamdulillah pa saya bisa dan ga grogi"
Pa Win:" Yakan apa yang saya katakan itu benar, kamu mempunya bakat"
Diaz:" Terima Kasih pa"
Hingga pada hari lomba pun tiba, ia diminta untuk berangkat lebih awal karna takut telat. Diaz pun di make up oleh ibunya yang bernama Salmah, ia di make up layaknya seperti ustadz pada umumnya.
Diaz:" Aduh ma ini menor banget make up-nya"
Ibu Salmah:" Gapapa biar dapet nilai tambahan dari juri"
Diaz:" Huft"
Ibu Salmah:" Tampil yang bener ya bang, biar mama bapa seneng "
Diaz:" Shap" (dengan tangan hormat ke arah ibu Salmah)
Diaz pun segera berangkat ke tempat lomba yaitu SDN Cipsel 01, Ia begitu semangat untuk membawakan juara untuk sekolahnya. Ia pun mengantri menunggu giliran, hingga pada akhirnya nama Diaz pun disebut oleh juri.
Diaz: "Assalamualaikum wr.wb"
Diaz: (Ceramah)
Diaz:" Waalaikumsalam wr.wb"
Setelah selesai , Diaz pun segera menghampiri ibunya dan Pa Win. Diaz pun menceritakan apa yang terjadi di dalam.
Diaz:" Alhamdulillah bisa ga grogi dan panik"
Ibu Salmah:" Alhamdulillah "
Pa Win:" Alhamdulilah, pa Win yakin Diaz bisa pasti, tinggal nunggu pengumuman "
Diaz:" Iya pa, semoga bisa jadi juara ya"
Pa Win:" Aamiin"
Ibu Salmah: " Aamiin "
Waktu pun tiba, dimulai lah para juri memberikan keterangan siapa yang juara pada lomba pidato agama tersebutm Diaz terkejut karna ia berhasil menjadi juara 1 dalam lomba tersebut.
Juri: " Juara 1 atas nama Diaz Baihaqi"
Diaz: " Ha?? Alhamdulillah "
Juri: " ( Memberikan ucapan selamat serta piala)"
Diaz:" Makasih bapa ibu"
Diaz pun berlari kencang menuju tempat ibunya dan juga pembimbingnya, dia begitu senang berhasil menjadi juara
Diaz:" (Lari)"
Diaz:" Alhamdulillah juara"
Ibu Salmah:" Wah kamu hebat bang, selamat ya"
Diaz:" Makasih ma"
Pa Win:" Benar kan apa yang saya bilang "
Diaz:" Hehe makasih ya pa udah ngajarin saya untuk lomba pidato agama"
Akhirnya karna dukungan dari sekolah Diaz pun menjadi juara. Alhamdulillahnya ia berhasil menjadi juara 1 tingkat kelurahan pidato agama hingga dilanjutkan nanti di tingkat kecamatan. Diaz pun merasa tidak sangka karna aku latihan kurang lebih hanya 2 minggu dan dengan latihan tersebut aku berhasil menjadi juara.