"Ngh.. Uh agh.."
Tubuh bergetar Phugun menunjukan seberapa serius dia merasakan sentuhan Cirrus ditubuhnya.
"Ah.. ngh.."
Sialan! bajingan! Batin Phugun
Dia hampir menangis sekarang setelah Cirrus terus bermain dengan lubangnya dan memaksanya berdiri didepan kaca jendela ruang kantornya. Ditambah feromon yang menyelimutinya begitu kuat. Dia tidak tahan rasanya.
"Dasar mesum!" Dia mencoba menoleh kebelakang sambil menyumpahi Cirrus.
"Kamu bajingan mesum gila!!"
Dia terus berteriak meskipun bagian bawahnya begitu menyukai sentuhan Cirrus.
"hahaha.."
Tapi mendengar sumpah serapahnya, membuat Cirrus justru tertawa semakin keras.
"Kamu tertawa?!" Phugun semakin marah.
"Kamu membuatku seperti ini, dan masih bisa tertawa?!!!"
Bagaimana mendeskripsikan keadaan Phugun sekarang? Dia sedang berdiri dengan celana sepenuhnya melorot kebawah, bajunya mulai kusut karena Cir mulai meraba dadanya dari belakang, dan yang terpenting dia berdiri didepan kaca yang mana dia bisa melihat semua orang yang berjalan di gedung sebelah.
Gila!!
Orang mesum Gila!! Teriak Phugun dalam hatinya
Cirrus tidak menjawabnya, dia justru memainkan benda keras milik Phugun.
"Ah.. Phi!!" Phugun mengerang semakin keras. Wajahnya merah dan dia mulai kehilangan kendali pada feromonnya.
"Sekarang, kamu bisa melihat apa yang ada diluar?"
"Tidak tahu, aku tidak ingin melihat!"
Phugun menutup matanya dengan erat, dan ketika terbuka, dia melihat seseorang sedang menunjuk ke arah gedung mereka.
Eh? Apa hanya perasaanku atau dia baru saja menunjukku?
Perasaanya mengatakan wanita diseberang sana melihat mereka.
Dia melihatku!
Aku bisa merasakan dia melihat kearah kemari, aku melihatnya berlari dengan panik!
Ini sangat memalukan, rasanya aku ingin mati karena malu!!
Phugun menggigit bibirnya karena mengira wanita itu melihat kegiatan mereka, padahal sesungguhnya dia hanya menunjuk ke arah awan yang mulai gelap, dan berlari kearah peminjaman payung perusahaannya karena takut tidak kebagian payung untuk pulang.
"Phi bilang tidak akan terlihat dari luar!" Phugun berteriak sambil menoleh kebelakang, wajahnya sangat merah sekarang.
"Aku baru saja melihat seseorang melihat kearah kita!"
"Benarkah? Mereka harusnya tidak bisa, itu aneh.." Bisik Cirrus sambil mencium tengkuk Phugun.
"Apa itu orang di gedung sebelah?"
Jawaban itu membuat Phugun menunduk, seolah Cirrus tidak peduli meskipun mereka terlihat. Padahal dia merasa sangat malu sekarang.
"Aku bilang, aku tidak suka ini.." Phugun bergumam sambil meneteskan air mata.
"Ini sangat memalukan.." Lirihnya.
Hiks
Cir yang merasakan tubuh Phugun bergetar karena menangis segera membaliknya, melepaskan cengkraman ditangan Phugun yang sebelumnya menempel di kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRY ME [END]
RomansaCirrus seorang cucu dari pengusaha terkaya di Thailand terpaksa menikah dengan sahabat kecilnya Chanya. Tapi ketika hari H pernikahan Chanya justru kabur bersama kekasihnya, memaksa Cir untuk menemukan pengantin lain sesegera mungkin. Phugun adalah...