WARNING!!
Terdapat typo, bahasa kasar, penggunaan "lo/gue", dan bahasa-bahasa tidak baku.
| -- |
3rd POV
*KRING*
*KRING*
*KRING*
suara alarm dari jam yang berada pada meja nakas berbunyi seiring dengan terbitnya mentari di arah timur. meski saat ini suara alarm jam telah memenuhi seisi kamar, sang gadis masih tertidur lelap, tidak menunjukkan tanda pergerakan apapun yang mengindikasikan bahwa dia sudah sadar dari mimpinya, "5 menit lagi.." sang gadis mengerang dengan malas sementara lengan kirinya bergerak ke arah meja nakas, berusaha mematikan alarm yang berbunyi itu.
setelah berhasil mematikan alarm jam tersebut, kesadaran gadis tersebut perlahan tenggelam dalam mimpi lagi, hingga...
*BRAK*
"kakak!!" teriak seorang gadis kecil yang mendobrak pintu kamar tersebut, namun sang kakak yang dimaksud sang gadis kecil tetap terlelap dalam mimpinya.
sang gadis kecil yang melihat ini mengerucutkan bibirnya dan berjalan menuju kasur sang kakak sebelum menaikinya, membuatnya duduk di atas perut sang kakak, "kak [y/n]! bangun! nanti kakak telat loh! adek gak mau telat juga!" rengek sang adik sambil mengguncangkan pundak sang kakak.
"haish.. emang sekarang jam berapa sih.." sang kakak yang terbangun karena guncangan sang adik menghela nafas dan mengucek mata yang masih dililit rasa kantuk tersebut.
sang adik termenung sebentar sebelum matanya tertuju ke arah jam ada ada di meja nakas sang kakak dan menyipitkan matanya, "umm... jam 7.. kurang 20 menit?" sang adik memiringkan kepalanya sedikit.
"oh.. jam 7 ya.."
"EH JAM 7???" sang kakak tersentak dan membangunkan tumbuhnya sekaligus membuat sang adik terjatuh ke belakang. sang kakak langsung menghempaskan selimut yang tadinya menyelimutinya dan bergegas menuju kamar mandi, "duh, Luna kenapa gak bangunin kakak dari tadi.." teriak sang kakak dari dalam kamar mandi.
"ehh? alarm kak [Name] udah bunyi dari tadi loh, kok jadi salah adek?" sang adik menggerutu sambil ia beranjak dari kasur, "adek mau nyiapin buku sekolah dulu ya kak! jangan lama-lama loh!" omel sang adik yang segera keluar dari kamar sang kakak
sang kakak hanya menghela nafas dalam kamar mandi sembari ia buru-buru menyelesaikan mandinya. selesai mandi, ia memakai handuk dan langsung mengambil seragam yang sempat ia siapkan malam sebelumnya, tergantung di pintu lemari.
[Name] Hannara Geraldina, itulah nama sang gadis. ia sedang memakai seragam sekolahnya sambil menguap kesekian kali, manik birunya yang cukup sayu juga menjadi tanda bahwa sang gadis masih merasa lelah.
[Name] menghela nafasnya yang kesekian kalinya pagi itu. ia mengambil ikat rambut berbulu warna cokelat yang terletak di meja nakasnya, melingkarkan ikat rambut tersebut di pergelangan tangannya sebelum ia mengambil sisir dan mulai menyisir rambut sebahunya itu sambil menatap cermin yang ada pada lemari.
warna rambut [Name]? orang-orang bilang rambut [Name] itu mirip sunset, pucuk kepalanya berwarna cokelat dan menjadi ombre oranye dipertengahan. orang-orang selalu bertanya, "[Name] cat rambut ya?" [Name] akan otomatis menggelengkan kepalanya sebagai respon, "enggak tuh, emang dari sananya gitu."
Kalau adik [Name]? namanya Luna, Luna Damiana Geraldina. sang adik memiliki surai hitam sedada dengan manik ungu yang cantik. apakah [Name] sayang pada adiknya itu? pasti lah, sayang banget malah.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Crazy Thing Called Love
Fanfiction- | Boboiboy Halilintar x Reader | - [Highschool Romantic Series] Halilintar Callesto Ferandra cowok super cuek (+galak) yang tidak pernah peduli dengan apapun (kecuali adek-adeknya), termasuk soal percintaan [Name] Hannara Geraldina cewek periang (...