49|.. perlawan IV..

15 6 0
                                    

Rania menyebutkan kata kunci untuk keluar dari dunia yang dipenuhi bangkai besi itu.

"××××××××"

*anggap aje dia baca mentera*

Lepas aje berlawan dengan Yohan, tersedar olehnya bahwa budak lelaki yang bergelar ahli sihir itu tidak setanding dengannya. Dia kuat.

Rania memejamkan mata. Tatkala dia memejamkan mata, sempat lagi dia mengepakkan sayap naga besarnya itu. Dalam sekejap mereka telahpun keluar dari dunia tadi.

Membahang mata Yohan melihat ruangan yang tadinya cantik dan kemas kini berubah menjadi tempat yang dibanjiri cairan merah pekat. Darah.

Irah menekup mukanya, tak sanggup melihat suasana yang mengerikan dihadapannya.

Cleo dan Wade melawan satu makhluk yang besar sehinggakan tidak peduli dengan luka mereka. Velic sudah terdampar diatas tanah, sambil memegang luka tikaman yang diberi oleh lelaki berkatana. Lelaki itu berdiri tepat dihadapan Velic.

Yohan hanya memandang dengan muka kosong, tapi sebenarnya ingin saja dia membunuh sipelaku itu. Dia hanya melilau mencari seseorang yang mesti akan membantu Velic menyembuhkan lukanya. Dia mencari Wotaru. Bukannya tidak mahu membantu, tapi sejak sebelum pergi ke dunia Azeroth pelindung sihir yang kebal miliknya mulai menipis, tambahan lagi setelah berhadapan dengan Rania, jika dia menggunakan sihir lagi, nanti akan terjadi ledakan mana.

Jadi penyihir terkuat dan muda juga harus menanggung risiko, yakan.. mungkin itu sebabnya penyihir maxximiliam terdahulu meletakkan sihir pelindung pada setiap keturunannya. Mungkinlah..

Cleo dan Wade berpindah kehadapan Velic menggunakan sihir taliportasi. Cleo duduk sambil memeriksa keadaan Velic, andai saja Velic dibiarkan 'gone', Yohan pasti takkan maafkan situasai itu.

Velic adalah satu-satunya keluarga kandung Yohan, abang sulungnya. Keluarga kannn, mestilah penting baginya. Walaupun abangnya itu sedikit menyakitkan hati, tapi dia amat menyayanginya.

Yohan menyentuh dadanya, terasa seakan ditusuk menggunakan pisau lalu tembus kebelakang tubuhnya. Dia meremas baju suit yang dipakainya sehingga terlihat messy. Dan hanya memikirkan satu orang, iaitu Wotaru.

'sebenarnya apa yang terjadi dekat dia?' Yohan mulai rasa tidak sedap hati.

.

.

.

.

Wanita yang berpakaian kesatria menarik bilah pedangnya yang menembusi tubuh Wotaru. Wotaru rebah ke atas lantai yang dingin.

"How weak" wanita itu tersenyum sinis memandang Amar dan Iska. Mereka meneguk liur.

"how old are you, you look very young. What a handsome guy?" Wanita itu menjilat bilah pedangnya yang dibasahi darah Wotaru.

"Ceh! Sempat lagi dia tanya umur" Iska memalingkan wajah.

Mata mereka menatap Wotaru dengan perasaan serba salah. Tubuhnya mengecil. Sepatutnya mereka ikut membantu, bukannya hanya mengharapkan Wotaru berlawan sendiri.

"How dare you ignore me, you should listen while i speak nicely!" Wanita itu dengan perasaan kesal.

"Dia ni tak pandai cakap bahasa kita ke?" Soal Amar mengabaikan jerkahan si wanita cantik itu.

Wanita itu mendengus kasar, sudah berombak dadanya menahan amarah.

"How dare you ignore me!"

Kerana terlampau kesal, wanita itu memutuskan untuk membunuh saja manusia itu.

Satu tebasan terkena pada lengan Amar, nasib baik tak dalam. Iska menarik langsir merah yang disangkut pada potret gambar ditepi wanita itu sehingga jatuh menutupi pandangannya dan membuat wanita itu tidak dapat melihat jejak mereka. Iska dan Amar mengambil kesempatan untuk melarikan diri.

Sebelum itu, sempat lagi mereka membawa Wotaru yang sudah menjadi bayi rubah itu pergi dari bahaya.

"Arggh! Tak guna punya manusia!" Wanita itu geram sendiri dalam keadaan masih dibungkus dengan langsir merah tadi.

.

.

.

.

Maaflah, bab kalini zie buat sampai 500 perkataan aje..
Mesti pendek, kan?..
pulang sekolah tadi kepala auto berdenyut macam nak pitam aje.. mungkin sebab cuaca panas sangat kut hehe^^.. Jadi, rajinlah minum air heh..
Maaf juga sebab lambat sangat up..

Sebelum tu zie nak ajukan soal pula kat korang...

.. korang suka tak dengan dyrus? Watak antagonis dalam cerita ni?..

Jawab kat komen (-°-)

.

.

.

.

Next bab...

Missing Elementals | The Founding Power [Repair]Where stories live. Discover now