Chapter 31 [ pernikahan ]

11 0 0
                                    

Iqbaal tidak sabar untuk menunggu tanggal pernikahannya yang akan tiba tidak lama lagi.

Dalam perjalanan bersama mobilnya, Iqbaal berpikir untuk menjenguk Valen seketika yang sedang meringkuk di penjara gara-gara menabraknya seminggu lalu. Iqbaal tidak merasa bersalah melakukan itu, karena Valen memang selayaknya mendapatkan itu semua atas pelakuan jahatnya.

"Hai Valen, enak duduk di penjara? Makanya jangan lakuin hal konyol. Jadi sia-sia kan semuanya?"

"Kamu masih belum menang, Iqbaal! Liat aja nanti aku bakal bales perbuatan kamu sekali lagi!" teriak Valen.

"Shhh! Kamu gak pantas berbicara seperti itu sama aku. Anggap aja ini balasan atas perbuatan jahat kamu itu."

Dua bulan setelah itu...
Iqbaal merayakan tahun baharu dirumahnya bersama keluarga Yasmin. Iqbaal dan Yasmin mengambil kesempatan itu untuk berbicara di luar tanpa pengetahuan orang tua mereka.

"Kamu apa khabar? Udah dua bulan kita gak ketemu, kamu kangen gak sama aku?" soal Iqbaal ke Yasmin.

"Masa gak kangen sama tunangan sendiri. Lagian kan aku masih kirim pesan romantis lewat sms ke kamu, kenapa masih kangen?" soal Yasmin pula.

"Pesan itu cuman tulisan yang lewat dari telefon, bukan dari mulut kamu sendiri. Makanya aku kangen." jawab Iqbaal.

"Pesan yang tulus itu berawal dari hati dan orang yang membacanya juga harus membaca dengan tulus dari hati, supaya rasa rindu itu bisa diobati dengan rasa cinta di hati yang menyatu." bicara Yasmin dengan romantisnya.

"Ini yang aku kangenin dari kamu, sayang. Terima kasih sudah mengisi hidup aku dengan cinta dan kasih sayang dari kamu. Aku beruntung sekali punya cinta yang tulus seperti kamu." bicara Iqbaal pula dengan romantisnya.

"Sama-sama, sayang. Aku mungkin tidak sempurna sebagai makmum kamu, tapi aku juga beruntung mendapatkan imam yang baik seperti kamu. Aku akan berusaha untuk menjadi yang terbaik buat kamu." jawab Yasmin.

Hadi mendengarkan itu semua secara diam-diam di sebalik tembok. Dia senang sekali karena sahabat baiknya itu akhirnya bertemu dengan pendamping hidup yang sangat tulus dan baik.

"Minggu depan kita udah mau nikah loh, kamu siap-siap ya jadi istri aku." bisik Iqbaal.

"Kamu juga, siap-siap mau jadi suami aku. Mungkin aja nanti kamu yang grogi." bisik Yasmin juga.

Satu minggu kemudian...
"Saya terima nikah dan kawinnya, Yasmin Dahlia Hanum binti Yanto Ahmad dengan mas kawin seberangkat alat solat dibayar tunai."

"Bagaimana para saksi, sah?"

"Sah!"

"Alhamdulillah, setelah lima belas kali akhirnya bisa." bicara Raisya.

"Biasa sayang, grogi itu mah. Kayak aku dulu pas nikahin kamu. Hampir dua puluh kali loh." bisik Rardjo.

"Iya, ngikutin perilaku kamu. Makanya sama." jawab Raisya.

"Mempelai cowok bisa menyarungkan cincin kepada mempelai cewek."

Sesi foto dimulai dengan pihak keluarga lelaki, dan diikuti setelahnya dengan pihak keluarga wanita. Terakhirnya dengan sahabat-sahabat dari mempelai cowok dan cewek.

"Sayang, ini temen-temen kamu? Cewek semua. Jangan-jangan sebenarnya mereka mantan kamu?" soal Yasmin kebingungan.

"Gak semua kok, kan ada dua cowok lagi. Itu Hadi sama Revan." jawab Iqbaal.

"Enggak jawab aku dulu, yang cewek semuanya mantan kamu?" soal Yasmin lagi.

"Sini aku mau ngenalin mereka.
Dari ujung sebelah kanan itu namanya Vanesa, Jessica, Zahra, Mikayla, Ratu, Gabrielle, Natasha dan Ammara."

A Gift For You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang