Part 2

107 22 6
                                    

Follow akun KaryaKarsa Cece yuk @DessyChandra, agar tidak ketinggalan info & cerita menarik lainnya💕

Follow akun KaryaKarsa Cece yuk @DessyChandra, agar tidak ketinggalan info & cerita menarik lainnya💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Menemukan typo komen di inline ya😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menemukan typo komen di inline ya😉

Happy Reading semuanya❣️

***

"Apa yang diberikan penggemar kaya rayamu hari ini?" Franco melempar kotak kado yang dibungkus kertas biru metalik.

Xander mengedik cuek. "Kau buka saja."

Franco merobek kertas kado dan mengeluarkan isinya, terbelalak dengan isinya-ponsel kenamaan keluaran terbaru dengan airpods. Dia mengeluarkan selembar kartu ucapan merah muda dengan tulisan tangan rapi. "Xander, semoga kau menyukai hadiah ini. Kau pernah mengatakan di fanmeet kau ingin ponsel dan airpods, bukan? ~V.W."

"Dia benar-benar membelinya? Aku tidak percaya betapa mudah dia menghabiskan uang sementara kita bekerja gila-gilaan." Napas Xander berembus pelan. Apa yang sebebarnya ada di pikiran Velove Wellington?

"Seorang idola tidak akan ada tanpa dukungan penggemar yang royal. Kau tidak akan bisa sampai sejauh ini tanpa dukungannya." Franco merobek-robek bungkusan kado menjadi serpihan.

"Aku pernah bertemu dengannya." Jantung Xander berdebar kencang.

"Siapa?"

Xander menjaga suaranya agar terdengar biasa. "Velove Wellington."

Franco terbelalak membuat wajahnya terlihat lucu. "Wellington yang ini terlalu naif jika dibandingkan dengan Edward Wellington yang terkenal dengan kepintaran dan karismanya."

"Tidak, dia tidak seperti itu. Aku pernah bertemu dengannya sekali, beberapa tahun yang lalu. Saat Mr. Anderson dan Mr. Wellington menandatangani perjanjian kerja sama yang melibatkan diriku. Sebagai perayaan kami semua berlayar dengan kapal pesiar. Well, saat itu Edward Wellington menatapku tampak kejam dan mematikan seakan aku adalah musuhnya."

"Mungkin Edward Wellington sudah mengetahui obsesi putrinya kepadamu, karena itu dia dendam kepadamu."

"Saat itu Velove Wellington belum mengenalku dan menjadi penggemarku."

Billionaire's FangirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang