Keesokan harinya, Aku sedang pergi menuju area air terjun untuk mengeksekusi rencanaku menghancurkan Klan Naga dan Klan Singa. Mereka sepertinya akan bertemu di sebuah sungai yang mengalir ke arah air terjun.
Aku harap, Brian dapat membuat Geralt berduel dengannya kali ini. Tanpa hal itu, rencanaku tidak akan berjalan dengan baik.
Sesampainya di sana, aku melihat Klan Naga dan Klan Singa tengah berkumpul di kedua sisi sungai. Mereka saling memandang dan bersiap untuk bertempur.
Aku mendekat lalu bersembunyi di dekat pohon tidak jauh dari mereka. Terlihat Brian berjalan mendekati jembatan penghubung sungai itu.
"Geralt de Jimena! Aku menantangmu berduel satu lawan satu untuk memperebutkan area ini!" seru Brian menatap puluhan anggota Klan Naga di seberang sungai. "Terimalah tantanganku jika memang kau memiliki kehormatan sebagai seorang Ksatria!"
Mendengar tawaran Brian, para anggota dari Klan Naga mulai berbisik satu sama lain, beberapa dari mereka bahkan menertawai Brian.
"Apanya yang kehormatan Ksatria? Kau hanya takut jika kami mengalahkan Klanmu yang lemah itu, Brian!" ujar salah satu anggota Klan Naga.
"Itu benar, Klan yang hanya berisi pecundang seperti kalian mana bisa menang lawan kami!" ujar anggota lain.
Jika berpikir logis, Klan Naga lebih baik menolak tawaran dari Brian. Mereka akan dengan mudah mengalahkan Klan Singa yang kebanyakan diisi oleh tim yang lemah. Akan tetapi, Brian merupakan Rival abadi dari Geralt. Dia selalu ingin membalas kekalahannya pada duel beberapa waktu lalu.
Ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan itu.
Geralt terlihat berjalan ke arah jembatan. Kedua pria berambut pirang dan merah itu saling berhadapan satu sama lain.
"Baiklah, kau mendapatkan Duelmu, Brian."
Mendengar ucapan Geralt, semua anggota timnya terlihat terkejut. Di sisi lain, Brian tersenyum karena rencananya telah berhasil.
"Geralt! Mengapa kau menerima tantangannya!? Kita dapat mengalahkan mereka dengan mudah jika bertarung bersama!" seru salah satu anggota Klan Naga.
Geralt kemudian menoleh ke belakang.
"Tenang saja, aku tidak akan kalah lagi darinya," kata Geralt yang menunjukkan senyum percaya diri. "Aku sudah berlatih dengan keras untuk saat seperti ini."
Geralt melawan Brian, kah? Tidak salah lagi, setelah aku memaksa Brian untuk membangkitkan kekuatannya, jika Geralt tidak memiliki kartu andalan lain, maka sudah dipastikan dia akan kalah dengan mudah melawan Brian.
Geralt memiliki Blessing Blazing Fury. Blessing ini kemampuannya hampir sama seperti Blessing Villain Destiny yang kumiliki.
Blessing Villain Destiny akan bertambah kuat jika pemiliknya banyak dibenci oleh orang lain. Sebaliknya untuk Blazing Fury, Blessing ini akan bertambah kuat jika pemiliknya memiliki kebencian yang besar terhadap seseorang.
Itulah mengapa di masa depan, Geralt akan tenggelam oleh kebencian untuk mendapatkan kekuatan. Dia mengkhianati keluarga, negara dan Kakaknya Scarlett demi menjadi lebih kuat untuk mengalahkan Brian.
"Sudah diputuskan! Kita akan menyelesaikan masalah ini dengan sebuah Duel!" kata Brian yang terlihat bersemangat.
"Aku akan mengalahkanmu kali ini, Brian!" seru Geralt yang memiliki perasaan yang sama.
Kedua petarung berjalan saling menghampiri lebih dekat.
Arena duel kali ini adalah sebuah jembatan besar di tengah aliran sungai. Area yang cukup bagus untuk sebuah PvP jika ada di dalam sebuah game.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a Villain In My Own Game?
FantasíaGenre : Isekai, Action, Adventure, Romance Tag : Isekai, Academy, Knight, Magic, Saint, Anti-Hero, Hated-Protaginost, Empire, Noble, Politic * Bukan Novel terjemah, ini Karya Orisinilku Asli Kalian bisa Support aku di link ini ya .... https://saweri...