Part 14

146 5 0
                                    


Aku kembali membawa kelanjutan bab kemarin.

Happy Reading & jangan lupa tinggalkan jejak kalian😉


Satu bulan kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu bulan kemudian.

Marcell tak berkedip saat melihat ponsel yang tergeletak di atas meja, menunggu benda itu berbunyi dari orang yang telah pergi selama sebulan lamanya. Namun, sejak tadi—tidak, bahkan sejak kemarin ponsel itu hanya berdering yang memperlihatkan nama orang lain bukan orang yang sedang ditunggunya.

"Ke mana dia? Bahkan dia tak menghubungiku sama sekali. Kuharap Irgi belum mati."

Pintu terbuka yang membuat Marcell berjengkit, bangkit dari duduknya. Semula ia berpikir jika Irgi yang datang, tapi saat melihat Mila dan Ricko ia duduk kembali.

"Di luar kosong? Kamu tidak bertugas menghibur mereka?" Kata Mila yang duduk di atas pangkuan Ricko.

"Ini pestanya Poppy, kan? Kamu tidak keluar dengannya?" Ricko menambahkan.

Marcell mengibaskan tangan dengan tatapan yang tak lepas dari ponselnya. "Jangan menggangguku. Irgi belum menghubungiku."

Mila dan Ricko saling berpandangan dengan sebelah alis terangkat. "Mungkin dia tersesat." Celetuk Mila.

"Dia mencari di tengah-tengah peradaban, Mil. Bukan ditengah hutan belantara atau di atas gunung." Marcell kesal. Mila tertawa, kedua tangannya memeluk leher Ricko.

"Pembangunan guest housemu kapan selesai, Cell? Kudengar kalau ada mobil tamu yang tertimpa reruntuhan."

Marcell menoleh sejenak pada Ricko sambil menjawab; "Iya. Mobil anaknya pak Dewan. Beruntungnya hanya Mini Cooper Countryman bukan Range Rover."

"Sebaiknya kamu bicara dengan kontraktornya, Marcell. Suruh untuk berhati-hati lagi, Mila nyaris tertimpa kayu dari atas."

"Benarkah?!" Marcell terkejut, menatap Mila untuk mendapatkan kebenaran.

"Iya. Untung saja Ricko sigap menyelamatkanku." Mila mengkonfirmasi.

"Maaf. Aku akan berbicara de–" Marcell urung melanjutkan saat pintu ruangannya dibuka kasar oleh seorang wanita yang berdiri menatap Marcell serta kedua sahabatnya secara bergantian.

Marcell memandangi wanita yang masih berdiri di ambang pintu dengan dahi berkerut samar, tengah mengingat apakah wanita itu salah satu kenalannya.

"Siapa?" Mila bertanya pada Marcell.

Marcell menggeleng karena ia benar-benar tak mengenali wanita itu. "Aku baru melihatnya."

"Kamu siapa?" Mila bertanya langsung pada wanita itu.

Bukannya menjawab, wanita itu berjalan mendekat, berdiri di hadapan Marcell dengan sorot tajam. Hal itu membuat Mila geram karena sorot yang sama juga tertuju padanya dan Ricko.

Mengejar Cinta Gadis Muda - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang