Happy Reading
*
*
*
"Bi, mama sama papa kemana"tanya Arsha setelah mandi malam menuruni anak tangga untuk mengecek keadaan dibawah
"Tadi setelah Non Queen pulang Tuan dan Nyonya mengajak non Queen jalan-jalan"jawab bi Sri
"Jalan-jalan kemana bi?"tanya arsha penasaran
Kenapa dirinya tak diajak? Siapa sebenarnya anak kandung mereka arsha atau Queen? Kenapa orang tua itu hanya mengajak sepupunya sedangkan anaknya ditinggal sendiri dirumah?
Pertanyaan-pertanyaan itu berputar benak arsha
"Aduh bibi nggak tau non, tadi nggak nanya"jawab bi Sri menggaruk-garuk sebelah rambutnya yang tak gatal
"Ohh ya udah"
"Aku keatas ya bi"pamit arsha
"Iya non"
"Jangan lupa cek pintu sama jendela ya bi udah malam takut soalnya"ucap arsha lagi mengingatkan Bi sri
"Iya non siapp"ucap bi Sri mengangkat satu tangannya memberi hormat
Arsha geleng-geleng kepala melihat kelakuan wanita paruh baya itu
Arsha berjalan menuju kamar miliknya
"Semoga aja tu orang tua nggak pulang malam ini"ucapnya Kediri sendiri
Tangan kanannya membuka knop pintu dan langsung tengkurap di atas kasur yang empuk
"Capek gue belajar terus"keluhnya sebelum dia benar-benar menutup kedua matanya
*****
Arsha berjalan sendirian di koridor menuju kelas masker duckbill menutupi sebagian wajahnyaMengingat Luka memar yang terkena pecahan vas bunga yang dilempar Rosalina
Arsha membuka sedikit maskernya gadis itu mengambil kaca yang ada di sakunya dilihatnya luka itu masih memar dan perih
"Argh"ringisnya saat tak sengaja tangannya memegangi lukanya
"Gue mesti pakai masker seharian"
Saat melewati taman yang disekolah matanya tak senagja melihat Queen dan Rafasya duduk berdua
Dengan cepat Arsha menghampiri mereka dan melempar tasnya kepunggung Rafasya
"Argh"ringis Rafasya memegangi punggungnya yang terkena tas arsha
"Tas siapa ini?"badannya berbalik kebelakang dan melihat sebuah tas ada dibelakang tubuhnya
"Tas gue kenapa"ujar arsha menghampiri mereka berdua
"Sejak kapan Lo disitu"tanya Rafasya lemah lembut
"Dari taun kemarin gue disini"jawabnya ketus
"LO APA-APAAN SI SHA"bentak Queen merasa terganggu dengan kedatangan Arsha
"Lo nggak puas apa ngerebut bokap nyokap gue"sindir arsha matanya melirik kearah Queen yang komat Kamit entah mantra apa yang sedang dia baca
"Sekarang Lo juga rebut pacar gue, berapa harga diri Lo"ucap arsha lagi ketika tak mendapat jawaban dari gadis itu
Rafasya melangkah mendekati arsha dia menggenggam jemari tangan arsha
"Lepas"hentak arsha mencoba melepaskan genggaman tangannya namun tenaganya tak cukup kuat untuk melawan Rafasya
"Ikut gue Lo sekarang"ucap Rafasya menggertakkan gigi-giginya
"Argh apa-apaan sih Lo"ringisnya saat merasakan Sakit dibagian pergelangan tangannya
Rafasya membawa arsha kegudang belakang sekolah
"Lo kenapa sih jadi cewek ribet banget"bentaknya melototi arsha
Arsha dapat melihat kilat merah yang ditujukan Rafasya
"Ribet Lo bilang?"tanyanya meremehkan pertanyaan yang dilontarkan Rafasya
"LO SEBENARNYA SUKANYA SAMA GUE ATAU QUEEN SIH ?"teriaknya saat emosinya mulai menguasai dirinya
"Lo cemburu?"tanya Rafasya
"Pertanyaan apa ini? Iya jelas gue cemburu secara gue ini pacar Lo"ucap arsha kesal sendiri dengan pertanyaan konyol yang ditujukan Rafasya
"Dia itu cuma sepupu Lo, Lo lupa"belanya
"Dia bukan sepupu gue"bantahnya
"Mana ada seorang sepupu ngerebut kebahagiaan gue, dia ambil kasih sayang orang tua gue, padahal dia juga masih punya orang tua lengkap"ucapnya panjang lebar
Rafasya menghela nafas lelah sepertinya dia salah berucap
"Sekarang Lo juga diambil sama dia"tunjuk arsha kearah dada Rafasya
"Gue nggak diambil sama dia, Lo masih punya gue sha"bela Rafasya memegangi kedua tangan arsha gue menenangkan
"Kalo gitu kenapa Lo lebih prioritasin dia?"tanyanya suaranya mulai terdengar lemah
"Gue nggak prioritasin dia gue cuma disuruh bokap Lo untuk jaga dia"bela Rafasya
"Lo dibayar berapa sama dia, sampe- sampe Lo mau diperbudak"tanya arsha menatap bola mata Rafasya buliran bening yang sedari dia tahan meluruh juga
"Sha stop, Queen itu sakit"bentak Rafasya
"Iya sakit mental"jawabnya ketus
Arsha mendorong bahu Rafasya dan pergi dari tempat itu
"Sha-"ucapan Rafasya berhenti dan kakinya berhenti melangkah mendengar suara parau arsha
"Berhenti melangkah atau kita putus"ucapnya sebelum benar-benar pergi dari tempat itu
"Argh"teriak Rafasya memegangi kepalanya yang terasa berdenyut
"Sial kenapa jadi ribet gini sih urusannya"ucapnya menggertakkan gigi-giginya yang memutih
*****
Gimana seru nggak?
Maaf ya jika ada kesalahan typo, baru pertama kali nulis😁Sudah ya segini dulu, jangan lupa vote dan komen
Follow Ig:wp_moccaciz0
Untuk mendapatkan informasi tentang cerita ini
See you💗Pemalang:30 Oktober 2023
Revisi:11 Desember 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Arshana: Tanpa Rasa [Hiatus]
Novela Juvenil"kenapa nilai jadi tolak ukur untuk bisa dihargai?" "Karena nilai itu penting untuk masa depan Lo" ***** "Berharap dengan manusia itu lah sumber masalah gue" "Gue janji ini yang terakhir kalinya gue berharap dengan manusia" ***** "Pilihan Lo cuma d...