25 - New Alliance

960 171 25
                                    

"Sebenarnya, Gildeharde adalah kerabat dekat Keluarga Charlotte."

Jungwon dan Niki terkejut. "Hah?!"

"Alasanku mengenal Heeseung, bukan, Kak Heeseung adalah karena dia sepupuku. Mermaid tears juga pemberiannya. Ibuku adalah adik kandung ibu Kak Heeseung, tapi mengambil nama keluarga dari suaminya, yaitu ayahku. Setelah paladin meninggal, si kembar tidak punya siapa-siapa lagi. Jadi selama beberapa waktu, ibuku-lah yang merawat mereka dan aku dekat dengan mereka karena itu," cerita Sunoo panjang lebar.

Jujur saja, Jungwon dan Niki masih sampai pada bagian kalau Sunoo adalah sepupu Heeseung yang artinya Sunoo juga sepupu paladin. Butuh waktu yang lama bagi mereka untuk mengolah semua informasi yang baru saja Sunoo ucapkan.

"Tunggu dulu, paladin meninggal?"

Sunoo mengangguk. "Ibu mereka adalah paladin sebelumnya dan kalau tidak salah dia meninggal saat mereka masih berusia dua atau tiga tahun. Dalam beberapa hal, ibuku sempat menggantikan tugas paladin sekaligus merawat mereka sampai Kak Beomgyu cukup usia untuk jadi paladin selanjutnya."

"Kak Beomgyu itu siapa?" tanya Niki.

"Paladin. Pemuda asing yang kau lihat di arena tadi."

"Jadi, aku baru saja bertemu paladin?!"

Niki berhenti mendengarkan dan dia memilih untuk duduk sambil menatap langit-langit kamar Jungwon yang penuh bintang. Dia rasa, dia sudah tidak sanggup untuk mendengar lebih banyak.

Benar-benar too much information.

"Beomgyu jadi paladin di usia berapa memang?"

"Mungkin sembilan tahun?"

Jungwon mengangguk-angguk. Jadi, itu yang dimaksud Heeseung tadi. Soal kakaknya yang kehilangan masa kecil untuk mengemban tugas yang tidak diinginkannya.

"Aku sangat khawatir waktu kau bilang ingin melawan Kak Heeseung karena aku tahu seperti apa dia," ujar Sunoo. "Awalnya aku ingin mencegahmu dengan segala cara, tapi melihatmu sangat bertekad untuk bergabung dengan Octagon membuatku tidak punya pilihan selain mendukungmu."

Niki menjentikkan jari. "Oh iya, soal itu! Kenapa kau sangat ingin masuk Octagon, Jungwon? Apa itu ada hubungannya dengan asal-usulmu?"

Jungwon mengangguk. "Ada kemungkinan ibuku dibunuh. Surat anonim yang menjadi petunjuknya berasal dari Eden, tapi tidak sembarang orang bisa masuk ke sana. Makanya, aku ingin bergabung dengan Octagon supaya bisa menyelidikinya."

Tepat saat itu, sebuah suara menginterupsi pembicaraan mereka. "Aku bisa membantumu."

"Heeseung?"

Heeseung tiba-tiba muncul di kamar Jungwon. Dia berdiri di dekat pintu, masih dengan seragam dan beberapa lebam di wajah.

Jungwon mengernyit. Dia tidak ingat Heeseung memiliki semua luka itu waktu melawannya.

"Jangan dipikirkan soal ini," kata Heeseung sambil menunjuk wajahnya. "Beomgyu sangat marah karena aku hampir membunuhmu dan dia menghajarku habis-habisan."

"Baiklah, mari kesampingkan soal itu dulu. Apa maksudmu ingin membantuku?"

"Aku sudah mendengar semuanya. Tentang asalmu dan ibumu. Kemudian, petunjuk yang mengarah ke Eden, aku bisa membawamu ke sana."

Jungwon menatap Heeseung curiga. "Kenapa kau tiba-tiba ingin membantuku?"

"Orang yang merencanakan kematian ibumu, mungkin adalah orang yang membunuh ibuku juga."

Seluruh orang di dalam ruangan itu membeku. Pikiran mereka mendadak kosong.

"Aku tidak mengerti," kata Jungwon.

POLARIS: The Academy of Magic | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang