Angin berhembus membawa butir pasir. Harry berdiri di puncak piramida Khafre, piramida tertinggi kedua di dalam kompleks piramida Giza. Matanya jatuh pada sudut-sudut Piramida Agung Giza yang berdiri megah, sejajar dengan arah mata angin — utara, selatan, timur, dan barat. Menunjukkan bahwa piramida memiliki makna surgawi dan dibangun dengan mempertimbangkan penguasaan langit. Tiga piramida yang berdiri dalam komplek piramida Giza; Menkaure, Khafre dan Khufu secara sengaja diposisikan dan diorientasikan untuk mewakili Sabuk Orion. Jika melihat hamparan penempatan piramida Bauval dan bintang-bintang di Sabuk Orion, siapapun pasti dapat melihat kemiripannya.
Mata hijaunya tampak berkilau di bawah cahaya bulan, saat ia menatap ke atas. Matanya dengan jeli mengamati rasi bintang yang terjalin, tak memperdulikan darah yang merembes di pipinya. Ia melihat poros sabuk bintang Orion dan bintang Thuban, atau yang biasa dibilang Alpha Draconis diantara kaum penyihir—bintang utara. Bintang-bintang kutub, termasuk bintang utara, dikenal orang-orang terdahulu sebagai "bintang yang tidak dapat binasa" atau "yang tidak dapat dihancurkan". Orang-orang Mesir mengaitkan bintang-bintang yang tak tergoyahkan ini dengan keyakinan mereka tentang kehidupan setelah kematian, dan mengira firaun mereka yang sudah meninggal akan bergabung dengan mereka di sana.
Akibat perubahan poros bumi, koordinasi yang tepat tidak lagi ditemukan dengan mata telanjang. Oleh sebab itu ia membutuhkan bantuan sihir. Harry mengangkat tangannya, lalu membisikkan, "co ordinatas," matanya berkilat hijau, di depan pengelihatannya muncul garis-garis tanda, dimana setiap garisnya membentuk rangkaian yang membentuk wujud manusia dewasa yang membawa tombak, ujung tombak itu menghadap ke piramida Giza. Lebih tepatnya pada saluran Selatan Piramida Giza.
Harry melompat turun melewati bebatuan rapuh piramida Khafre dan beraparated ke bagian tengah piramida Giza bagian Selatan. Tepat pada pintu misterius yang kini tertutup. Mata sihirnya melihat simbol Merlin berkilat disana. Ia melepaskan sarung tangannya, menunjukkan tangannya yang berdarah. Ia tidak perlu menyayatnya lagi, dan meletakkannya tepat pada simbol itu. Perasaan seperti tersedot vacuum cleaner membuatnya menahan napas dan menutup mata. Ini bukan pengalaman pertamanya selama melewati ujian ini. Jadi, saat ia merasakan kakinya bersentuhan dengan tanah stabil, Harry berusaha menguasai dirinya dan berdiri tegap.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wheel of Time
FantasyBuku kedua dari Courting Destiny. Harry adalah seorang penyihir. Ia akrab dengan istilah sihir waktu. Berbeda dengan muggle yang hanya percaya waktu hanya bisa berjalan maju, dia tahu waktu juga bisa berjalan mundur. Tapi setelah menjejakkan kakinya...