Ch. 6 : One-Armed Teenager

686 46 0
                                    

Klik

Terdengar suara saklar lampu sebuah ruangan basement dinyalakan. Basement itu terletak di bawah bangunan Jangmi Bakery, dan hanya Taeyong serta Doyoung yang mengetahui tempat itu.

Sang pria Lee melangkah ke arah dinding di depannya yang tertempel beberapa foto dan catatan disana. Beberapa utas tali merah melintang disana dan sini membentangi kertas-kertas itu.

Tangan pemuda Lee itu terulur dan merekatkan kedua foto Chanyeol dan Sehun di tengah tumpukan kertas tersebut. Ia melihat kedua foto itu sejenak, lalu mengambil spidolnya menambahkan benerapa tulisan.

Setelah itu, ia membuka sebuah brankas di sebelahnya. Terlihat tumpukan uang won Korea yang sangat banyak. Taeyong memasukkan setumpuk uang lagi ke dalam brankas itu.

"Aku pikir ini sudah cukup untuk membeli peledak dan hal-hal lainnya dalam operasi balas dendam?" tanyanya pada diri sendiri.

"Aku mengumpulkannya dari waktu ke waktu agar bank tidak curiga jika suatu saat aku menarik uang cash dalam jumlah yang sangat banyak. Tapi bagaimanapun, membeli barang ilegal seperti bom biasanya menggunakan cash agar tidak terlacak, kan?"

"Aku akan minta tolong Doyoung untuk mencarikannya lewat jaringan underground atau black market. Harusnya dia bisa, kan?" pikirnya.

"Kau gila, Lee Taeyong! Masa kau serius akan melakukan itu?? Kau tidak kasihan melihat noonamu di atas sana? Ia pasti akan sangat sedih!"


Taeyong teringat perkataan Doyoung. "Mungkin dia akan tak setuju dan mencegahku lagi. Tapi aku harus membuatnya menurutiku"

Ia lalu termenung lagi menatap tumpukan uang itu. "Aku selama ini sudah bekerja keras dan tak menggunakan uangnya untuk balas dendam. Sebentar lagi aku akan menyelesaikan semuanya"

"Target dan lokasi sudah diketahui, waktu balas dendam akhirnya tiba. Tinggal menunggu sampai Doyoung berhasil membawakanku bom bunuh diri, menyiapkan rencana dan jalur menuju mansion mereka, lalu meledakkan diri disana" katanya lirih.

Mengatakannya sendiri membuatnya dilanda ketakutan. Membayangkan bagaimana setumpuk uang itu akan digantikan sebuah bom berdaya ledak kuat yang akan ia bawa sendiri, seraya menerjang ke dalam markas Park Family dan mengakhiri semuanya.

"Apakah aku lebih baik membawa lebih banyak bom dengan truk dan menabrakkannya langsung ke dalam markas mereka? Pasti daya ledaknya lebih besar, kan?" pikir Taeyong sambil menutup brankasnya.

"Hmm... tidak, itu tidak bisa. Aku mungkin akan mati dalam ledakan itu, tapi aku tak bisa memastikan apakah Park Chanyeol dan Park Sehun juga ikut terbunuh. Memang aku yang harus masuk dan membuat mereka meledak bersamaku"

Kakinya berbalik lalu melangkah pelan meninggalkan tempat itu. Ketika jemarinya meraih saklar untuk mematikan lampu, ia berkata lagi dengan lirih.

"Aku... sudah melakukan hal yang benar kan, noona?"

⌖⌖⌖

Begitulah Jaehyun dan Taeyong menjalani kehidupan bersama, namun dengan menyimpan sebuah kehidupan lain yang masing-masing dari mereka tidak tahu.

Jaehyun dengan rasa bersalahnya yang mengabdikan hidup untuk membahagiakan Taeyong, dan Taeyong dengan dendam tersimpan yang berniat mengakhiri hidupnya di depan keluarga Park.

Tapi di luar, mereka tak menunjukkan pikiran mereka ketika bersama. Ada yang bilang ketidaktahuan juga adalah sebuah berkat. Karena itulah, keduanya hidup dengan damai dan penuh rasa sayang dari waktu ke waktu.

ATONEMENT [Jung Family] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang