3. Bucin

4.9K 471 6
                                    

Jennie pov

"Mommy.. aku senang bisa ikut denganmu ke perushaan.." putra kecilku Danielle berkata saat aku memegang tangan mungilnya berjalan menuju ruanganku.

Yeah.. kami sampai di perusahaanku, hari ini aku memutuskan untuk mengajak dannielle pergi ke perushaan karna dia ngambek padaku pagi ini, dia menginginkan aku mengajaknya setiap kali aku pergi ke perusahaan.

"Benarkah? Kamu sangat senang bisa bersmaa mommy?" Tanyaku merapihkan poninya yang berantakan karna dia terus melompat lompat di koridor.

"Sangat! Aku lebih senang bersama mommy daripada bersama yang lain! Mereka sangat menyebalkan, apalgi nanon nunna" katanya dan aku terkekeh mencubit pelan hidungnya.

Itu lah dia, selalu membenci segala hal sama seperti kakak keduanya.

Melihat Danielle sekarang aku jadi teringat dengan masa kecil nanon ku. Itu benar, mereka persis sekali dan sangat mirip tak ada bedanya.

Sejak kecil nanon membenci segala hal termasuk dia tidak suka ciuman yang banyak di wajahnya dari teman teman lisa setiap kali berkunjung kerumah kami. Tapi, dia lebih suka mendapat ciuman dari teman temanku dan bahkan selalu genit dengan mereka. Ya Tuhan.. untungnya itu tidak berlangsung sampai dia besar.

Saat aku hampir sampai di ruanganku, aku melihat johny tengah berbicara dengan karyawan ku. Dia tampak serius disana.

"Johny?" Panggilku dan dia menoleh ke arahku dengan tatapan yang dingin. Entahlah.. aku tidak mengerti dengannya. Sejak setelah aku menikah dengan lisa, aku jarang melihatnya di perushaan dan bahkan mendengar kabarnya. Dia sepetti menghindari ku.

"Oh Hay johny.. bagaimana kabarmu? Sudah lama tak melihatmu di perushaan" kataku dan dia hanya tersenyum sekilas ke arahku.

"Aku baik" dia hanya menjawab singkat pertanyaanku. Sudah aku katakan sikapnya berbeda akhir akhir ini.

"Siapa dia? Putramu?" Tanyanya ketika dia memperhatikan dannielle.

"Eum.. ya.. putra ketiga kami. Namanya dannielle" aku berkata sambil tersenyum ke arahnya dan dia hanya menganggukan kepalanya disana.

Aku tak mengerti Padanya, biasanya dia tak bersikap sepeti ini. Apa aku perlu menanyakan sesuatu padanya? Tentang.. mungkin sikapnya?.

"Eum.. johny apa kau_"

"Ah jennie maaf... aku duluan ya.. ada bangak pekerjaan. Sampai jumpa" katanya dan pergi begitu saja tanpa menunggu aku bicara.

Sungguh! Aku benar tak mengerti padanya. Bagaimana kami bisa bekerja sama jika dia terus bersikap menghindari ku? Ya Tuhan.. Inu perlu di ingat bahwa dia masih menjadi partner bisnisku.

Aku dan putraku kembali berjalan menuju ruanganku, ketika kami sampai aku segera masuk dan melepaskan genggamanku pada putraku agar dia bisa bermain di sekitar ruanganku.

"Mommy? Pria tadi siapa? Kenapa mommy menyapanya?" Tanyanya dan aku tersenyum sambil mengajaknya ke sofa.

"Hanya teman.. dia rekan kerja mommy sayang" kataku merapihkan pakaiannya yang sedikit berantakan.

"Apa mommy menyukainya? Dada akan marah jika dia tau mommy mendekati pria lain" katanya dan aku terkekh mengecup pipinya.

Well, anak anak selalu tau lisa mudah cemburu jika aku dekat dengan orang lain. Bahkan dengan anak anak saja dia Cemburu, jadi bagaimana mungkin aku bisa mendekati pria lain? Dia mungkin bisa membunuh pria itu.

"Tidak sayang.. kami hanya rekan. Seprti.. dengan mama chu dan yang lain? Kami teman" kataku menjelaskan agar tidk ada kesalahpahaman di antara kami.

Kedua tangannya yang mungil menangkup kedua pipiku dan menatap bola mataku. "Jangan dekat dengan siapapun mommy.. mommy tidak boleh bersama orang lain selain dada. Aku juga akan cenburu jika mommy melakukan itu.. mommy hanya milikku" dia berkata dan ya ampun.. kenapa manis sekali lisa kecilku? Ya Tuhan!!!! Kenapa aku mendapat tiga anak yang sangat menjagaku dengan ketat.

Sky & butterfly 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang