Stole The Male Lead's Love. | Revision Version.
#1 The 'Another Wolrd' Universe - Series
Authors: Lady Akhelois
Genres: Dark Romance. Fantasy. Isekai. Sadistic. Josei (W). Mature. Adult. Smut. Netorare/NTR. NSFW.
Original language: Indonesian
Releas...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌹🌹🌹
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BAB 217 | Think You're God?
"Salam kepada Rembulan Kekaisaran, Yang Mulia Baginda Permaisuri Roxanna Lezevre!" seru dengan penuh penghormatan dari kedua orang itu.
Dua orang yang kini menjadi pasangan di pesta perayaan berdirinya Kekaisaran serta penobatanku dan Killian.
Oriella membungkukkan badannya sembari mengangkat sedikit dress yang kini sedang ia kenakan. Sebuah dress berwarna keemasan yang sangat cantik. Cukup aku akui, kalau saat ini ia sangat cantik dan anggun.
Lalu Cainaze yang kini juga ikut membungkukkan badan dan kepalanya terhadapku. Tangan kanan yang ada di dada, serta tangan kirinya yang bersembunyi di balik punggung.
Aku ....
Aku tentu saja duduk dengan tegap menatap dua orang yang kini sedang membungkuk kepadaku. Dengan dua pria yang berdiri tegap di setiap sisiku. Kepala yang tak aku turunkan sedikitpun, sedangkan bola mataku yang menatap mereka berdua dengan menyorot tajam dan dingin.
"Bangunlah!" titahku kemudian dengan nada yang sangat penuh arti.
Pun mereka berdua menyudahi bow yang mereka lakukan itu.
"Selamat atas penobatan Anda, Baginda Permaisuri!" ucap Oriella dengan senyuman yang sangat bersahaja.
Aku pun menatap penuh telisik wajah yang muda dan cantik itu. Wajah seorang wanita polos yang merupakan sang protagonis dalam cerita.
Namun ... nyatanya ternyata tidak sebaik itu.
"Terimakasih, Oriella Bernet," ucapku kemudian tanpa ekspresi.
Lalu tak berselang lama, suara bariton yang cukup familiar untuk aku dengar, pun mengusik ketenanganku.
"Saya ucapkan selamat atas pernikahan dan juga penobatan Anda, Baginda."
Seketika aku langsung terdiam dan membeku untuk sejenak.
Lalu dengan perlahan, aku pun menolehkan pandanganku ke arah sumber suara. Ke sosok yang kini berdiri tegap dan menatapku tanpa ekspresi apapun. Sosok bertubuh tegap dengan sorot matanya yang selalu tersenyum lebar dan begitu manipulatif.
