Seperti hari sebelumnya Zeva dan Arsen berangkat ke sekolah bersama kembali, mereka masih saja menduduki peringkat pertama akun gosip SMA Rajawali mengenai hubungan keduanya.
Tentu banyak pihak yang tidak menyangka jika ketua osis yang dulunya ramah kini telah mempunyai kekasih yang sangat diluar prediksi. Gadis yang jauh dari kata ramah dan sering merokok.
Ada yang menyayangkan kenapa Arsen menyukai gadis seperti itu dan adapula yang mendukung karena keduanya sama-sama anak konglomerat.
Pagi ini dengan sengaja Arsen mentautkan lengannya dengan Zeva agar seluruh penjuru sekolah tau bahwa gadis disamping ini miliknya bukan milik lelaki lain.
Beruntung Zeva pula tak risih dengan tautan yang Arsen sematkan pada jarinya. Kini ia sudah yakin untuk berhubungan tanpa backstreet dengan Arsen. Biar saja orang lain berkata jelek atau bahkan mencemooh dirinya. Zeva sungguh tidak peduli.
"Temen gue udah keliatan idungnya, kita pisah sini aja ya?" Tanya Zeva pada Arsen.
"Yah.. Padahal gue masih mau bareng sama lo, masih pengen pamer juga."
"Halah, gak ada yang perlu dipamerin."
Langkah mereka seketika terhenti saat seorang gadis menghadang Zeva dan Arsen lalu dengan lancang memegang lengan lelaki itu.
"Kak Arsen?" Tanya Salsabila, murid pindahan bulan lalu yang gencar mendekati Arsen.
"Apa?" Jawab Arsen dengan menghembuskan nafas.
"Kabar itu bener? Kakak beneran pacaran sama perempuan ini?" Tunjuk Salsabila pada Zeva.
Zeva yang ditunjuk oleh adik kelasnya tentu risih, apa banget coba nunjuk-nunjuk kayak gak punya sopan santun aja.
"Iya dan berhenti nunjuk cewek gue, tangan lo gak ada hak." Ujar Arsen dingin.
Salsabila sedikit kesal sebetulnya tapi mengingat perempuan disebelah Arsen itu terkenal galak katanya sih tapi ya gak tau juga Salsabila bingung harus berani atau mundur alon-alon saja.
"Kak Arsen gak pantes sama dia, cewek itu gak ada bagus-bagusnya." Gas ajalah bodo amat mau cewek Arsen galak atau tidak pikirnya.
Sebelum Arsen menjawab Zeva lebih dulu menyela.
"Lo yang gak ada bagusnya. Muka biasa aja, badan tepos semua, pinter kagak julid iya." Ujarnya dingin.
Arsen cengo, Salsabila lebih cengo sambil kedip-kedip bego. Mereka berdua tak menyangka ternyata kata-kata yang terlontar sungguh diluar nalar.
"Wah.. Kak? Lo lebih milih cewek yang ngomongnya kasar gini ya?" Ujar Salsabila sambil geleng-geleng. Zeva heran apa kepala gadis dihadapannya ini tidak akan copot geleng-geleng terus daritadi?
"Sayangnya cewek yang lo bilang kasar ini jadi pilihannya. Udah deh gak usah kegatelan jangan sampe lo kayak ulat bulu!"
Arsen masih diam mau memisahkan namun ia malah terhanyut dengan kata-kata ajaib Zeva.
"Emang salah ya kalau gue suka sama kak Arsen? Perasaan orang gak bisa dicegah!" Ujar Salsabila.
"Perasaan emang gak bisa dicegah tapi kelakuan gatel lo masih bisa dicegah. Udah tau orang ini punya pacar masih berani deketin?"
"Hah! Gue bisa ambil dia dari lo!" Tekan Salsabila pada Zeva.
Ini adik kelas bener-bener pengen dipites ya mulutnya!
"Oh silahkan.... Kalau dia mau!!" Ujar Zeva menantang.
"Gak malu diliatin banyak orang? Salsa? mending lo jauhin gue, karena mau serumit apapun hubungan gue sama Zeva gak bakalan ada kata orang ketiga."
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet || Kang Ketos Arsen (TAMAT)
Teen FictionBackstreet itu untuk menutupi gengsi bukan membuat langgeng. _Zevannya Christianne_ Bilang aja sama-sama suka kenapa harus dipersulit? Nanti pas ketauan cemburu malah gengsii _Arsen Dionis Asterion_ Kok bisa ya ketos yang terkenal ramah dan baik ha...