Chapter 3 . Present everywhere

0 0 0
                                    

Kau beranjak dari kursi mu dan meninggalkan Jimin yang masih terdiam dan bingung di sana lalu menuju ke toilet

Sesampainya di toilet kau segera masuk ke dalam dan mengunci pintunya

Kau pun mencuci wajahmu

" Aku mungkin hanya berhalusinasi " Ujar mu pelan seraya menatap wajahmu di cermin

Tiba tiba bayangan wajahmu di cermin berubah menjadi sosok wanita dengan wajah menyeramkan dengan memakai gaun berwana Jingga

Kau akan bergerak mundur menjauhi cermin itu tapi tidak bisa seperti ada yang menahan bagian belakang tubuhmu

" Min Araa" panggil sosok di dalam cermin itu seraya menyeringai seram

" S... S... Si... Siapa kau? " Tanya mu mulai ketakutan

" Aku semalam memanggilmu tapi kau tidak datang... Kau membuatku marah... Sekarang aku sudah bebas... Aku akan membuat perhitungan padamu dan keluarga mu . Kalian akan mati satu persatu " Ancam nya

" Apa?? Apa maksudmu bebas? " Tanyamu lagi

" Coba aku akan memikirkan dari mana aku bisa membinasakan kalian.. Apakah dari Eomma mu? Yang sudah berjasa membuka kan ku pintu? " Wanita itu tertawa kemudian menghilang

" Andwae... " Teriak mu

Kau melihat sekeliling toilet dan tidak menemukan wanita itu lagi. Dengan segera kau keluar dari toilet dan berlari menuju kelasmu

" Tidak... Tidak ada yang boleh menyakiti keluarga ku " Batinmu

Kau mulai menangis hingga matamu tidak melihat jalan dan menabrak Yoongi . Kau pun jatuh

" Gwaenchana? " Yoongi berlutut di depan mu

Kau pun mengangguk dan masih terus menangis

" Ara? Kenapa kau menangis? Ada apa? " Tanya Yoongi khawatir

Kau menoleh ke arah Yoongi dan memeluknya

" Oppa... Kita harus pulang " Ujar mu di sela tangismu

" Ada apa?" Tanya nya lagi

" Eomma dalam bahaya... Eomma membuka ruangan itu " Jawab mu sesunggukan

" Kajja... Kita pulang " Yoongi melepaskan pelukan mu dan membantu mu berdiri

Kalian berdua pun setengah berlari menuju basement kampus.

Sesampainya di basement kalian masuk kedalam mobil. Dan Yoongi segera mengendarai mobilnya menuju rumah

" Seokjin Hyung " panggil Yoongi pelan

Kau menoleh ke arah Yoongi seolah tidak percaya apa yang baru di ucapkan nya

Yoongi mengintip ke spion belakang sebentar dan Seokjin sudah ada disana .

" Aku tidak bisa melakukan apapun " Ujar Seokjin dari bangku belakang

Kau yang mendengar suara itu pun langsung menoleh ke belakang

" Kau " Ujar mu pelan

" Hyung... Lakukan apapun. Untuk melindungi Eomma ku. Ku mohon sekali saja. " Pinta Yoongi pada Seokjin

" Aku akan mencobanya " Seokjin menghilang dari sana

Kau memalingkan wajahmu kembali kedepan. Tanpa bertanya satu pertanyaan pun pada Yoongi. Saat ini fokusmu adalah Eomma mu yang ada dirumah

Tidak lama kemudian kalian berdua pun sampai di rumah. Kalian segera keluar dari mobil dan berlari ke pintu utama

Saat akan membuka pintu utama, pintunya terkunci. Kalian berdua sudah mencoba mengetuk pintu itu tapi tidak ada jawaban

" Bagaimana ini? " Tanya mu khawatir

" Menyingkirlah. Aku akan mendobrak pintu ini " Pinta Yoongi  padamu

Kau menuruti apa yang di ucapkan Yoongi. Yoongi mengambil ancang ancang dan menendang pintu itu dengan keras. Sehingga pintu itu bisa terbuka.

Betapa terkejutnya kalian melihat kondisi rumah yang sangat  berantakan. Dengan segera kalian masuk kedalam rumah untuk mencari Eomma kalian.

" Eommaaa" Panggil mu

Kau mencari di setiap sudut rumah, sedangkan Yoongi mencari kedalam ruang ruang yang ada di dalam rumah

Kalian sama sama tidak bisa menemukan Eomma kalian di rumah . Itu membuat kamu dan Yoongi lebih khawatir lagi

" Seokjin Hyung " Panggil Yoongi pelan

Kau dan Yoongi melihat ke sekeliling tapi Seokjin tidak terlihat disana

" Seokjin Hyunggg " Panggil Yoongi lebih keras

Yoongi berlari ke arah gudang yang berada di ujung koridor. Kau pun menyusul Yoongi.

Benar saja pintu gudang itu sudah terbuka. Kalian berdua pun memasuki gudang itu dan melihat sekeliling untuk mencari keberadaan Eomma kalian

" Hyunggggg " Panggil Yoongi sekali lagi

Yoongi tampak putus asa karena Seokjin tidak juga datang

Tiba tiba seberkas cahaya putih datang dari atas dan masuk ke dalam gudang itu. Kau dan Yoongi melihat Seokjin dengan sayap putihnya yang sedang membawa Eomma kalian .

Seokjin meletakkan Eomma kalian di lantai  secara perlahan. Perlahan juga sayap yang ada di belakang punggung nya menghilang

" Eommaa" Yoongi menghampiri Eomma nya yang sedang tidak sadarkan diri

Dengan segera Yoongi membawa Eomma nya keluar dari gudang itu menuju kamar Yoongi. Kau pun mengikutinya dari belakang

Sesampainya di kamar , Yoongi segera meletakkan Eomma nya di kasur

" Tunggu disini... Aku akan menghubungi dokter " Pinta Yoongi

Kau hanya mengangguk. Yoongi segera keluar dari kamar untuk menghubungi dokter

" Eomma bangun " Kau duduk di kasur samping Eomma mu seraya menggosok gosokan tangannya yang mendingin Dengan tangan mu

" Min A... Ra"

Suara wanita kembali kau dengar. Kali ini suara itu lebih keras dari sebelumnya. Terdengar menakutkan , dan membuat semua barang di kamar itu bergetar

" MIN ARA!!!!! "

Pintu kamar yang tadinya terbuka pun tiba tiba tertutup dengan sangat keras. Semua barang terlempar ke arah mu dan Eomma mu .

Kau mengambil selimut untuk melindungi dirimu dan Eomma mu

Tiba tiba tubuh mu seperti terlempar dari sana dan menghantam pintu dengan keras

Sosok bayangan hitam muncul dari atas dan masuk kedalam tubuh Eomma mu. Eomma mu beranjak dari kasur dan menatap tajam ke arah mu .

" Eomma " Panggil mu

" Aku... Bukan Eomma mu... " Eomma mu menyeringai kearah mu

Dia berjalan kearah mu dengan langkah patah patah

" Eomma...  Jangan... " kau menggelengkan kepala mu pelan

Eomma mu mengulurkan kedua tangannya ke arahmu seperti ingin mencekikmu.

" Yoongi oppaaaaaaa" Teriak mu dari dalam kamar

Yoongi panik mendengar suara teriakan mu. Dia mencoba membuka pintu kamarnya tapi tidak bisa

" Ara.... " Yoongi mengetuk pintu kamarnya dari luar seraya terus memanggil namamu

Eomma mu sampai tepat di hadapan mu. Tangannya mencengkram kuat lehermu sehingga kau sulit bernafas. Kau mencoba memberontak dan membebaskan diri namun tidak bisa

" Eommaa " Kamu mulai menangis

Air matamu mengalir deras mengenai tangan Eomma mu .  Tapi bukan melepaskan cengkraman itu, dia semakin mempererat nya membuat mu semakin sulit bernafas

..
..
..
..

UnSeen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang