minju berjalan duluan ke arah kamar, sebelum ia berjalan yujin nampak menarik tangannya.
"bu, plis untuk malem ini jangan hukum aku dulu. aku punya firasat ga enak tidur di ruang tamu." yujin berkata serius.
"sejak kapan kamu jadi takut gini? terus, apa peduli aku? udah ah, tidur di sini pokonya, dah." minju melepas tangan yujin.
yujin nampak menggigit bibir bawahnya, ga ada pilihan lain.
"sayang." yujin memanggil dengan suara yang ia buat berat.
minju berhenti sejenak lalu menatap yujin yang sudah berdiri tak jauh darinya. mata gadis tinggi di depannya nampak berbinar; memohon pada minju. sejujurnya minju yang melihat itu ingin terbahak, namun ia menahannya.
"aku mau tidur sama kamu."
minju bergeming di tempat saat yujin mendekatinya, ludah yang ia telan dengan susah payah nampak membuat suara.
tangan yujin berhenti tepat di lengan atas minju; mengelusnya pelan, turun pada pinggang ramping miliknya. minju menyilangkan lengannya, berusaha tak peduli dengan apa yang istrinya itu lakukan.
"yujin!"
minju memekik saat yujin menarik pinggang dan membopongnya dari depan.
"lepas, yujin!" tangan minju memukul pundak gadis di depannya.
langkahnya mantap ke arah kamar, yujin membuka pintu dengan tangan satu, dan satu lagi masih menahan minju di gendongannya.
"lepasin!"
minju mendesis saat badan belakangnya menghantam permukaan kasur secara tiba-tiba.
"aku mau tidur sama kamu."
yujin menggelengkan kepalanya.
"aku mau tidurin kamu." koreksi yujin, lalu perlahan ia mencopot hoodie miliknya.
"yujin. keluar. sekarang." minju tak gentar, ia beralih duduk sekarang; punggungnya terhantuk dengan headboard kasur.
"kenapa? seingetku kita belum lakuin itu semenjak nikah."
yujin dengan pengalaman dan pengetahuan seks yang nol berani berkata seperti itu karena rasa takutnya untuk tidak tidur di ruang tamu.
"kita udah sepakat ga akan berhubungan kalau kamu belum lulus."
minju menelan ludahnya susah menatap yujin yang siap menerkamnya. ia makin terpojok ketika yujin merangkak hingga kini wajahnya hanya beberapa centi dari wajah yujin. terpaan napas mint itu menyapa kulit wajah minju halus, membuat minju sedikit menahan napasnya. minju bersumpah, ini baru pertama kali dirinya takut pada orang yang berada dibawah umurnya, dan ini muridnya sendiri?!!
"kita? kamu doang yang buat kesepakatan ga tertulis itu." yujin menyeringai mesum. wanita di depannya sungguh cantik, yujin baru mengerti ucapan ryujin tadi siang, minjunya sangat cantik walau tanpa riasan yang terpoles.
kulit halusnya membuat tangan yujin tanpa sadar terangkat mengelus pipi minju.
"kamu waktu itu setuju." minju menepis tangan tersebut cukup kasar. memang sekitar 4 bulan yang lalu setelah pernikahan mereka diadakan, minju membicarakan beberapa kesepakatan, termasuk poin dimana mereka melakukan hubungan intim. yujin hanya diam tanpa mengatakan apapun, ia sudah pasrah, lebih tepatnya masih terkejut karena tiba-tiba saja wali kelasnya kini menjadi istrinya. sungguh, ia terkejut, sedih, bingung.
hubungannya dengan wonyoung kandas, hidup berdua-- selamanya bersama wali kelasnya?!
yujin akui, minju terlihat cantik di umur yang terbilang tidak terlalu tua, namun apakah yujin benar-benar tak ada pilihan lain.. ini, wali kelasnya.. candaan apa lagi yang akan ia dapat di depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
We | Jinjoo
De Todoyujin sebagai anak SMA terpaksa harus tinggal bersama minju yang notabene adalah wali kelas di sekolahnya. "ibu jangan deket-deket saya, nanti temen saya curiga." "jangan panggil saya ibu." warn : fiksi brok gxg 18+ jaga-jaga all cr pict from pinter...