Ch. 7 : That Night's Tragedy

714 49 7
                                    

[TW: Murder]

⌖⌖⌖

Meski Mark berusaha tak memperlihatkannya, tapi sepasang mata berwarna caramelnya berkilau ketika menatap daging steak menggiurkan yang tersaji di depannya. Taeyong membantu memotongkan daging untuknya agar Mark bisa dengan mudah memakannya.

"Makanlah Mark, jangan sungkan" kata Jaehyun mempersilahkan. Mark berterima kasih lalu melahapnya dengan senang hati.

"Wahh! Aku belum pernah makan seenak ini ahjussi!" pekik Mark dengan mata berbinar. Selama ini ia hanya makan roti, kimbab, atau apapun yang murah dan bisa dimakan dengan satu tangan.

"Syukurlah, makanlah yang banyak. Kau perlu banyak asupan. Isi energimu agar tidak kelelahan" jawab Jaehyun tersenyum.

Sementara Taeyong melihatnya dengan hati yang menghangat. Sepertinya ia tanpa sadar sudah menganggap Mark sebagai adiknya. Tidak, lebih dari itu. Mungkin sebagai anaknya sendiri?

"Mark, berapa usiamu?" tanya Taeyong.

"17 tahun, hyung" jawab Mark.

Taeyong meringis. Ternyata usia mereka terpaut cukup jauh.

Mark selesai menghabiskan makanannya dan menatap mereka berdua. "Terima kasih banyak untuk kebaikan kalian. Aku akan selalu mengingatnya dan membalasnya suatu saat nanti"

Anak itu menunduk, membuat Jaehyun dan Taeyong terkesan melihat sikapnya yang ramah namun juga dewasa.

Mark lanjut berkata, "Hmm, aku jadi teringat dulu sekali. Sekitar sepuluh tahun yang lalu juga ada seorang wanita asing yang menolongku, meski dia juga tidak mengenalku. Aku sudah berusaha mencarinya kembali untuk berterima kasih, tapi saat itu aku masih sangat kecil dan tak sempat mengingat tempat atau apapun"

"Oh... apa kau mau kami bantu mencarinya bersama?" tanya Jaehyun menawarkan. "Kau ingat seperti apa dia? Atau dimana kira-kira kejadian kalian bertemu?"

"Ukh.. sama sekali tidak ingat" kata Mark mengernyit mencoba mencari rekaman memori di kepalanya. "Sebenarnya, waktu itu juga saat yang sangat genting. Aku tak sengaja bertemu wanita itu saat aku sedang lari dan bersembunyi dari kejaran seseorang"

⌖⌖⌖


10 Tahun yang lalu.

'Tolong!'

Mark yang saat itu berusia 8 tahun berusaha menyembunyikan diri, seraya terus meminta tolong dalam hati. Ia sama sekali tak tahu dimana ia berada, pokoknya ia hanya lari dan lari sebisanya dari kejaran siapapun yang diperintahkan untuk menangkapnya.

Saat itu hari sudah sangat malam, dan tubuh Mark yang kecil serta kecepatannya yang luar biasa memungkinkannya berhasil lolos lebih cepat dari para penjaga dan ilmuwan di tempat itu.

Mark tak tahu lagi harus lari ke mana. Jika berada di luar, besar kemungkinan ia akan segera tertangkap karena ia mengenakan setelan seragam putih dari sebuah laboratorium riset dan eksperimen anak yang sifatnya ilegal.

Dengan tergesa, dicobanya menggedor pintu dari rumah ke rumah yang sekiranya mau membantunya. Tapi, ketika orang-orang melihatnya dari doorcam, atau membuka pintu, tak ada yang mau menerimanya.

Tampilan Mark terlihat begitu berantakan, ditambah dengan lugunya ia berkata "Tolong aku, aku sedang dikejar seseorang, aku harus bersembunyi"

ATONEMENT [Jung Family] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang