RINDUKU

25 5 0
                                    

Disisi lain ada Nolan yang masih tertidur denan pulas diatas kasur dia masih asik dengan mimpi mimpinya karena hari ini dia cuman ngumpulin tugas doang lewat online.

Tok tok tok.... (suara pintu diketuk)

Nolan yang mendengar rumahnya diketuk dia langsung membuka mata dengan malas malasan. Dia berdiri berjalan menuju kedepan dan membuka pintu. Saat dibuka ternyata itu tetangganya.

"Eh ibuk" Sapa Nolan

"Baru bangun udah mau siang lo ini." Ucap tetangga (Tetangganya itu bernama bu Tari dia suka ngasih makanan ke Nolan.)

"Hehehe lagi capek badan aku" Jawabnya

" Yaudah ini tak bawain makanan, dimakan ya" Suruh bu Tari yang membawa makanan.

"Iya nanti aku makan." Jawab Nolan dan menutup pintunya lagi setelah bu Tari pergi.

Nolan masuk membawa makanan ke meja ruang tamu. Dia mengambil minun dikulkas dan mengambil laptop juga. Dia memakan pemberiaan tetangganya itu dengan lahap sambil mengerjakan tugasnya. Setelah menyelesaikan tugasnya dia langsung mengirimya ke dosen. Makananya juga sudah habis dia berjalan menuju dapur dan mencuci peralatan makan yang habis dia pakai lalu pergi mandi untuk bekerja dia hari ini hanya kerja tiga jam saja. Nolan itu salah satu kariyawan yang ga netap jam kerjanya. Itu semua karna memang dia sudah bekerja lama dan biasanya dia masuk pas choffe shopnya rame.

Setelah bersiap siap dia pergi berangkat kerja. Sesampainya dicoffe shop dia langsung melakukan semua pekerjaannya dengan baik.

Tak terasa waktu sudah menujukkan pukul empat sore. Nolan membereskan barang barangnya tapi saat sedang berberes dia teringat soal janjinya ke Shezi. Dia menoleh kekasir dan yang jaga ternyata kariyawan baru dia baru sadar karena sibuk dengan kerjaannya sendiri.

"Eh lo" Ucap Nolan menunjuk kasir baru

"Saya kak." Tanya sang kasir

"Iya tadi boss datang ga." Tanyanya

"Datang kok kak dia ada diruangannya." Jawab kasir itu

"Oh iya makasih ya" Balasnya lalu pergi keruangan sang bos

Tok tok tok....

Dia mengetuk ruangan itu.

"Ya masuk." Ucap sang bos

Nolan masuk dan melihat bosnya yang sedang melihat laptop.

"Permisi pak." Sapa sopan Nolan

"Iya ada apa." Jawab cueknya

"Gini saya kan mengusulkan untuk menambah partner untuk saya karena saya sangan membutuhkannya. Tapi saya lihat kok yang bertambah kasir." Ucap Nolan

"Oh soal itu ya maaf ya Lan bukannya saya ga mau nurutin tapi kan kamu tau yang ngasih cv dikit dan tidak ada pengalaman dibidang itu." Jawab sang boss sambil senyum

"Kalo soal itu ga usah kawatir pak saya bisa kok mengajarinya dikit dikit gapapa." Ucap Nolan

"Kalo ga kamunya gapapa saya juga oke." Jawab Boss

"Iya pak maaf ya pak kalo ucapan saya ada yang ga sopan, apa saya bisa merekomdasikan salah satu yang memberikan cv." Ucapnya

"Boleh emang siapa." Jawab boss

"Shezi pak soalnya dari yang lain dia terlihat cepat belajar." Jawab Nolan

"Iya nanti saya pikirkan. Oh ya kalo cape ga usah dipaksa kerja ya sekali kali bolos gpp ga akan saya potong." Ucap sang boss sambil terkekeh Nolan tersenyum menanggapi itu. Bossnya memang baik sama karyawannya kalo soal gaji menggaji tapi sekali buat onar sama pelanggan secara sengaja lasung dah tu pecat.

"Yaudah pak saya permisi mau pulang." Izin Nolan dengan senyum dan diangguki oleh sang bossnya. Dia keluar dari ruangan itu dan mengambil barang barangnya. Dan pergi dari coffe shop itu.

Saat diperjalanan Nolan melimpir di toko bunga dia membeli mawar tabur dan juga dua buket bunga tak lupa air juga. Nolan melajukan montornya menuju jalan dimana kedua orang tuanya kehilangan nyawanya.

Sesampainya disana nolan memarkirkan montor. Dia turun dari montor dan berjalan ke dekat peristiwa. Nolan berjongkok menuangkan air lalu menaburkan bunga. Dia mengingat kejadian itu untuk yang kesekian kalinya dan dia sudah tabah dengan kepergian sang ibu dan ayah namun ada rasa sakit yang masih tersimpan. Setelah itu Nolan berdiri dan menuju motornya lalu menuju makam sang kedua orang tua. Dia berjalan dengan perlahan sesampainya dimakam kedua orang tuanya Nolan berjongkok ditengah makam keduanya dia mulai menabur bunga menuangkan air memberikan satu buket ke ibu dan satu buket ke ayah.

"Buk Yah tau ga Nolan kangen?"

"Nolan rindu disuapin ibu"

"Nolan rindu rebutan remot tv sama ayah"

"tapi Nolan gapapa kok kalo emang udah takdirnya begini."

"Nolan akan selalu menyimpan kenangannya dan Nolan akan menikmati rasa rindunya."

"Rindu kepada seseorang yang udah ga bisa kita temui memang sulit namun itu ga seburuk itu kok justru kalo Nolan udah ga rindu itu harus dipertanyakan." Ucap monolog Nolan dengan senyum setulus hati.

Nolan menatap kedua makam itu tapi saat asiknya suara gemuruh petir terdengar. Hujan akan datang gerimis mulai turun. Nolan berdiri dari jongkoknya lalu berjalan menjauh entah mengapa hatinya sangat sakit setiap harus meninggalkan makam kedua orang tuanya. Hujan mulai datang begitu juga dengan air mata Nolan yang ikut jatuh. Karena menyadari hujan akan semakin deras Nolan lalu lari menuju montornya.

Nolan sampai rumah sudah basah kuyup. Dia berjalan menuju kamar mandi untuk mandi. Setelah mandi dia kedapur memasak mie instan.

Setelah selesai dengan makanannya dia menuju kamar lalu mengambil bingkai samping kasurnya. Dia melihat bingkai foto kedua orang tuanya. Dia tersenyum dan menyimpan rasa rindu yang amat dalam. Tapi dengan rindu itu Nolan menyalurkan kasih sayangnya kepada kedua orang tuanya.

Dia menaruh lagi bingkai itu setelah puas memandanginya. Dia mengambil hpnya lalu main geme. Dia main geme hingga tengah malam. Nolan yang sudah pegal main geme memutuskan untuk tidur karena dia besok paginya harus kerja.

Senja Yang KelamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang