41

9.3K 457 33
                                    

🍒🍒🍒

Seperti kata Marlon semalam, besok adalah hari dimana hidup mereka dimulai bersama-sama.

Marlon saat ini mendorong kursi jalan dimana ada Keisha yang duduk disana, dia sudah seperti orang sakit sungguhan padahal semua ini karena perbuatan Marlon yang gila padanya.

Keisha bahkan tadi tak berbicara apapun, dia hanya diam dan mengangguk atau menggeleng setiap Marlon mengajaknya bicara. Tapi gadis itu perlahan-lahan memberi senyuman pada Marlon.

Kini kedua pasangan itu tengah mengelilingi halaman rumah baru mereka, dimana terdapat taman yang sangat indah bahkan memiliki kolam ikan dan jembatan melewati kolam ikan itu. Pohon buah-buahan, dan tanaman bunga-bunga.

Tapi sayangnya, terdapat dinding besar dan tinggi menutupi taman belakang rumah mereka. Kenapa? Agar Keisha tak mencari cara baru untuk kabur, tapi bagaimana gadis itu akan kabur? Jika kakinya saja diberi obat lumpuh oleh psikopat itu.

Tapi percayalah, obat lumpuh itu tak bertahan lama. Mungkin sebentar lagi Keisha bisa berjalan lagi, Marlon sengaja menakut-nakuti gadis itu bahwa obat itu permanen dan tak bisa disembuhkan agar dia tak berani melawan Marlon.

"Kamu suka?" tanya Marlon.

Keisha mengangguk, dan sedikit tersenyum menunjukkan bahwa dia benar-benar suka. Padahal dia tak tau sekarang dia melihat apa, dia terus melamun saja.

Dor

Keisha tersadar dari lamunannya, kala suara tembakan yang amat keras membuatnya terjatuh diatas rumput. Sementara Marlon langsung menoleh, tatapannya menajam.

"Ayo, pergi!" Marlon langsung menarik tangan Keisha sampai gadis itu tak sadar bahwa dia tengah melangkahkan kakinya. Obat itu menghilang.

Keisha menoleh kearah belakang, namun Marlon langsung mendorongnya kedalam mobil dan menyuruh gadis itu untuk diam. "Ssstt, kamu diam disini ya? Nanti aku balik" ucap Marlon.

Saat Keisha hendak bicara, laki-laki itu sudah pergi duluan dengan tergesa-gesa. Kini Keisha dilanda kebingungan, suara tembakan tadi apa? Dan mengapa Marlon tampak panik?

Gadis itu memilih diam saja, dia menatap kakinya yang tadi dia gunakan untuk berlari. "Aku bisa lari? Obatnya.. Hiks.. Makasih.. Makasih Tuhan.."

Selang berapa lama kemudian, Keisha terbangun dari tidurnya. Dia terlalu lama menunggu Marlon kembali, sampai dia mengantuk berat dan tertidur di dalam mobil.

Menatap kearah luar jendela, berapa terkejutnya dia melihat cap tangan seseorang dikaca mobil itu dengan bersimbah darah yang mengalir. Keisha meneguk ludahnya susah payah, perlahan dia membuka pintu mobil itu.

Keluarlah dia dari mobil, mengendap-endap berjalan ke taman tadi untuk melihat apa yang tengah terjadi.

Sret

"Aakkkhh!!" jerit Keisha. Kala tangannya ditarik seseorang.

Keisha terjatuh akibat dia menendang kaki orang itu, gadis itu diam sejenak. "Kak.. Kak.. Darren..? Kak Darren!" pekik gadis itu langsung memeluk laki-laki yang merupakan teman suaminya itu.

Persetan dengan statusnya yang sudah memiliki suami, dia ketakutan besar dan ingin menangis. Darren meng elus-elus punggung gadis itu dengan lembut, suaranya yang terus menenangkan gadis itu.

Keisha melepas pelukannya lalu menatap Darren penuh pertanyaan, "apa yang terjadi? Dimana kak Marlon? Kak!" tanya gadis itu sambil menangis.

Darren menghela napas kasar, dia menggeleng lalu berkata, "semua baik-baik saja, ngga usah takut" jawab Darren lalu tersenyum.

BTGOAP [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang