2. Kunjungan

74 20 0
                                    

Eric telah mendengar cerita Karina mengenai hari pertamanya di akademi, membuat makan malam di ruang tamu semakin ramai dan menyenangkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Eric telah mendengar cerita Karina mengenai hari pertamanya di akademi, membuat makan malam di ruang tamu semakin ramai dan menyenangkan.

Setelah makan malam selesai, Karina membaca buku, tak lama dia tertidur bersama dengan buku pelajarannya. Eric memindahkan tubuh Karina ke dalam kamar dengan tempat tidur yang lebih empuk dan nyaman, tak lupa juga menyelimutinya.

"Tentang cerita Karina tadi, dia berteman dengan laki-laki bernama Orbit?"

Esther mengangguk. "Apa kamu tahu sesuatu?"

Eric mengulum bibirnya yang dingin, lantas menatap langit-langit ruangan. "Tidak. Tapi aku rasa, nama itu seolah datang untuk putri kita. Takdirnya Karina."

Seketika Eric tergugah. "Astaga. Selama tujuh tahun ini, kita tidak mampir ke istana."

Esther tersenyum. 

"Aku tidak bisa membayangkan... Mungkin Ibu Ratu sedang kesal menunggu kunjungan kita." Eric mengusap wajahnya yang memucat.

"Iya. Aku merindukan Ratu Paradisa, dan apa kabar putranya? Eh, aku dengar Ratu Paradisa memiliki anak kembar tiga tahun lalu."

Eric mengangguk. "Aku juga mendengarnya dari para nelayan. Kembar tak seiras. Namanya Despino dan Naomi." Kemudian dia terkekeh. "Yang Mulia Julian merahasiakan nama putra sulungnya karena dia penerus takhta."

Esther terdiam. Entah siapa nama Putra Mahkota Nebbia sekarang. Dulu, saat dia tinggal di istana setelah melahirkan Karina, Julian dan Paradisa masih belum memberi nama untuk putra pertama mereka. Seolah itu keputusan yang sulit sekali.

"Permaisuriku," panggilan manja Eric membuat Esther tergugah. "Besok pagi-pagi sekali aku berangkat ke laut. Jaga diri kalian baik-baik."

Esther mengangguk, kemudian dia memeluk suaminya.

***

"Semangat belajarnya, Sayang!"

"Dadah, Ibu!" Karina melambaikan tangan setelah memasuki gerbang. Esther menatap punggung mungil putrinya sampai menghilang ditelan keramaian.

"Kau tahu? Raja Julian akan mengunjungi Akademi Ferreira."

"Mendadak sekali? Buat apa?"

"Mungkin reuni? Dulu Yang Mulia sekolah di sini, kan? Apalagi akademi kita dinilai paling unggul di Nebbia. Tidak salah Raja akan mengunjunginya."

Karina mendengar obrolan seniornya dari kejauhan. Kunjungan Raja Julian? Di Akademi Ferreira?

Kemudian Karina melanjutkan langkah kakinya menuju kelas. Dia langsung mendapati seorang anak laki-laki di dekat bangkunya. Dan, kali ini rambutnya sedikit lebih rapi.

"Orbit," bisik Karina kepada anak laki-laki yang duduk berpangku tangan di bangkunya.

"Hm?" jawab Orbit malas.

SEPARATED [Vol. 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang