Chapter 4

8 4 0
                                    

Setelah keluar dari toko bangunan, langkah selanjutnya adalah pergi ke kota tempat Lembah tersebut berada. Meskipun tidak terlalu jauh dari ibu kota, jika perjalanan dilakukan dengan berjalan kaki, mungkin akan memakan waktu sekitar 68 hari. Ini pun jika tidak ada hambatan seperti kemah, makan, tidur, atau istirahat. Mungkin bisa memakan waktu hingga 60 hari.

Bayangkan saja, perjalanan dari ibu kota ke kota sebelah saja bisa memakan waktu hingga 18 hari tanpa istirahat sama sekali. Paling lama adalah 25 hari, dan itu pun jika tidak ada masalah dengan kereta atau kuda.

"Sudahlah. Nikmati saja perjalanan kali ini. Untungnya, aku sudah berjaga-jaga dengan membawa tenda, pemantik api, kasur lipat, dan bahkan balmut (selimut yang melapisi bantal, lebih praktis). Yah, meskipun agak memakan tempat."

Akhirnya, Eleanor keluar dari ibu kota menuju kota sebelah. Untungnya, ibu kota dan kota pinggiran itu cukup dekat, sehingga perjalanan tidak memakan waktu lama. Hanya butuh sehari untuk sampai ke ujung kota pinggiran.

"Sudahlah, daripada menggunakan jalur laut, lebih baik memakan waktu lebih lama," gumam Eleanor. Meskipun terdengar sedikit aneh, dia lebih takut pada laut yang dalam daripada takut pada api yang pernah menghancurkan jasadnya di masa lalu.

Semua dunia sama saja! Lautnya bahkan masih belum banyak dieksplorasi! Teknologi sudah ada, bahkan ada sihir, tapi masih saja begitu!

Perjalanan pun dimulai!

Eleanor memulai perjalanan dari kota pesisiran menuju ibukota Kekaisaran. Dia melewati pedesaan yang indah dan melintasi sungai-sungai yang mengalir deras. Dia berjalan sepanjang hari, ketika malam tiba is akan beristirahat di tenda yang dia bawa setiap malam.
Eleanor terus melanjutkan perjalanan melalui dataran yang luas dan perbukitan yang terjal. Dia melewati beberapa desa kecil dan bertemu dengan beberapa pedagang yang sedang melintas. Eleanor terus berjalan tanpa henti, berhenti hanya untuk beristirahat sebentar lalu makan dan buang air kecil atau besar, juga tidur.

Perjalanan Eleanor semakin berat saat dia memasuki wilayah pegunungan. Dia harus melewati jalur yang curam dan berbatu, dengan pemandangan yang menakjubkan di sekitarnya. Dia terus maju dan berjalan sepanjang hari dan tidur di tenda di malam hari.

Saat ini Eleanor sudah mendekati wilayah perbatasan kekaisaran. Dia melewati hutan lebat dan sungai yang besar. Dia harus berhati-hati dengan hewan-hewan liar yang mungkin melintas di jalannya. Eleanor memperlambat langkahnya untuk menjaga keamanan dan terus bergerak maju dengan penuh keberanian.

Perjalanan kini semakin dekat dengan ibukota kekaisaran. Eleanor melewati padang rumput yang luas dan bertemu dengan beberapa petani yang sedang bekerja di ladang mereka. Dia merasa semakin dekat dengan tujuannya dan semangatnya semakin membara. Eleanor terus berjalan dengan kecepatan yang konsisten, hanya beristirahat sebentar untuk makan dan tidur.

Akhirnya Eleanor telah sampai di Ibukota Kekaisaran. Dia melihat bangunan-bangunan megah dan keramaian jalan-jalan yang padat. Dia merasa campur aduk antara kelelahan dan kebahagiaan karena akhirnya mencapai tujuannya. Eleanor berjalan dengan langkah tegap dan akhirnya tiba di gerbang ibukota kekaisaran.

Dengan perasaan lega dan bangga, Eleanor menginjakkan kakinya di dalam Ibukota Kekaisaran. Dia menikmati momen itu sambil mengingat perjalanan panjang yang telah dia lalui selama lebih dari sebulan.

"Akhirnya sampai juga!" seru Eleanor dengan bahagia. Dia hampir menderita sepanjang perjalanan karena terus berlari. Ternyata, perjalanan sejauh 1300 kilometer itu sangat panjang!

"Aku bahkan hanya tidur 7 jam per hari."

Lupakan itu. Akhirnya, dia tiba di ibu kota Kekaisaran! Semoga tidak ada konflik antara Duke tiran, pangeran mahkota, atau siapa pun yang muncul!

Singkat cerita, Eleanor akhirnya sampai di jalur samping perbukitan yang sangat tinggi. Jalur ini sering digunakan oleh para pedagang dari kerajaan atau kekaisaran lain untuk menjual barang dagangan mereka. Dan di jalur inilah Lembah itu berada!

"Aku tidak mungkin sanggup naik seperti ini. Mumpung tidak ada orang, aku akan menggunakan alat lompatan ini," gumam Eleanor. Perlahan, dia mengeluarkan sebuah alat.

Alat itu berbentuk kubus, berwarna hitam dengan 3 garis kotak di setiap sisinya. Setelah melemparkan kubus itu ke tanah, sebuah batu sebesar kedua telapak kaki Eleanor muncul.

Eleanor menginjakkan kakinya di atas batu tersebut, dan...

WUSH!

Dia terbang jauh melewati bukit tinggi tersebut.

Lalu, bagaimana dengan batu jelly sebelumnya? Sudah hilang. Karena itu adalah batu lompatan sekali pakai yang telah dirancang oleh Eleanor.

Dan sampai saat ini, akan memakan waktu setidaknya 3 hari untuk mencapai Lembah tersebut.

"Ini masih tahun 372, masih ada setahun sebelum awal cerita dimulai dan 3 tahun sebelum Lembah ini ditemukan. Yah, tidak apa-apa. Selama jangka waktu itu, aku akan membuat barier yang melindungi garis depan, garis tengah, dan garis belakang pegunungan, di semua sisi."

Eleanor akhirnya memulai perjalanan menuju Lembah Hijau dengan semangat yang tinggi. Dia memulai perjalanan dari kaki bukit yang hijau yang mengelilingi lembah. Perjalanan menuruni bukit bukanlah tugas yang mudah. Lereng curam dan tanah yang licin menantang Eleanor saat ia berusaha menjaga keseimbangan dan menghindari tergelincir. Dia berpegangan pada akar-akar pohon dan batu-batu yang menonjol untuk membantu dalam perjalanan menuruni bukit.

Saat Eleanor semakin mendekati lembah, dia mulai melihat pohon-pohon Etheria yang menjulang tinggi di sekitarnya. Daun-daun yang lebat menciptakan lapisan pepohonan yang rimbun di atasnya. Eleanor harus berhati-hati saat melintasi hutan ini, karena cabang-cabang yang menjuntai dan akar-akar yang mengular dapat menjadi rintangan dalam perjalanan. Dia bergerak dengan hati-hati, mengelilingi pohon-pohon yang menjulang dan melintasi sungai-sungai kecil yang mengalir di antara mereka.

Eleanor terus berjalan sepanjang hari. Dia merasakan kelelahan mulai menyergap tubuhnya.

Saat matahari mulai tenggelam di ufuk barat, Eleanor memutuskan untuk berhenti dan mendirikan tenda di tepi hutan. Dia merasa lelah dan kedinginan setelah seharian berjalan di medan yang sulit. Dalam tenda yang nyaman, dia memakan makanan yang telah dia bawa dan beristirahat sejenak untuk mengembalikan energi tubuhnya.

Keesokannya, Eleanor bangun di pagi. Dia melanjutkan perjalanan menuju Lembah Hijau dengan harapan yang tinggi. Eleanor melintasi hutan pohon Etheria yang semakin lebat. Cahaya matahari yang menyaring melalui dedaunan menciptakan permainan bayangan yang indah di sekitarnya. Eleanor merasa seperti berada di dunia yang magis dan ajaib.

Namun, perjalanan tidak berjalan mulus. Eleanor harus menghadapi rintangan baru saat melintasi sungai yang lebih dalam dan mengatasi akar-akar yang menghalangi jalannya. Dia harus mengambil jalan berliku dan menemukan celah di antara pohon-pohon yang rapat untuk melanjutkan perjalanan. Setiap langkahnya memerlukan ketekunan dan kehati-hatian.

Setelah melewati hutan yang penuh dengan pohon Etheria, Eleanor akhirnya melihat pemandangan yang menakjubkan. Dia berdiri di bibir Lembah Hijau yang luas dan subur. Tanahnya yang subur dan hijau mencerminkan kehidupan yang melimpah di lembah itu. Eleanor merasakan kelegaan dan kebahagiaan yang mendalam saat dia menyadari bahwa perjuangannya selama dua hari telah membuahkan hasil.

Dengan penuh kegembiraan, Eleanor melangkah ke dalam Lembah Hijau yang indah. Dia merasakan kekuatan dan keajaiban yang mengalir di sekitarnya, dan merasa terhubung dengan alam secara mendalam. Perjalanan panjang dan perjuangan yang dia lalui telah membawanya ke tempat yang penuh dengan kehidupan dan keindahan.

...

Kali ini penuh teks narasi ya gais. Aku usahain update secepatnya, karena takutnya tabungan chapter ku akan habis. Dan do'akan semoga imajinasi ku tidak mentok, dan aku terus semangat. Well, sebenarnya aku berharap selalu giat menulis sih. Karena di lapak lain pun aku sudah nulis banyak sekali novel, bahkan kalau dijumlah bisa sampe 20-30 cerita dari seluruh lapak termasuk lapak ini.

Oh iya, ini jarak hari sambil jalan kaki bener-bener ga nyambung ya...

Krinj bgt anjr😭 maaf y kl krinj, besok-besok lebih krinj lg anjay. Hehe😋✌🏻

Chef turned Food SorcererTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang