Mohon dipencet bintang dan penuhi komentar sebelum membaca. Bijak dalam membaca dan tandain apabila ada typo. Sekian Terima gaji.
✧•✧•✧Happy Reading✧•✧•✧
“Oi, beneran gak mau dijemput?” tanya seseorang diseberang telpon sana.
“Gak usah, gua bisa naik bus aja, lo kan lagi sibuk ngurusin pekerjaan,” jawabnya.
“Kerjaan gua bisa ditinggal kok, gua jemput aja ya,” kekeh seseorang diseberang telpon itu yang ternyata kakak sepupu dari Lily helyana.
“Gak usah lah! Yaudah ya, gua tutup telponnya, busnya udah nyampe. Assalamu'alaikum.”
“Waalaikumsalam.” Sambungan telpon terputus sepihak.
Setelah mematikan telponnya dan menenteng koper, Lily langsung masuk ke dalam bus dan duduk di kursi dengan manis. Sepertinya perjalanan ini akan panjang, Lily menarik tudung hoodie dan bersiap tidur.
“Assalamu'alaikum.”
Lily berdecak pelan. Ada saja yang mengganggu tidurnya. Ia membuka tudung hoodie dan menatap kearah laki-laki yang berdiri sambil menatapnya tajam.
“Waalaikumsalam,” jawab Lily malas.
“Permisi, apa kamu bisa geser? Ini tempat saya.” Laki-laki itu menunjukkan nomor yang tertera di kertasnya.
Lily yang malas berdebat, akhirnya hanya mengangguk dan pindah ke kursi sebelah. Kembali menarik tudung hoodie dan berusaha keras memejamkan matanya.
Keramaian yang ada di bus membuat Lily bergerak tak nyaman, berusaha keras untuk tidak memperdulikan suara-suara yang berisik yang ada di bus akan tetapi tidak berhasil. Suara orang-orang itu benar-benar membuatnya tidak bisa tertidur nyenyak di dalam bus.
"Sial, berisik banget. Gua mau tidur." Batin Lily sambil berusaha menutup kedua telinganya menggunakan tangan.
“Kenapa?” tanya laki-laki yang berada disampingnya saat melihat gelagat Lily yang gelisah.
“Tidak nyaman?” lanjutnya bertanya.
Lily tersentak kaget. Kenapa laki-laki ini tiba-tiba bertanya? Lily menoleh kearah samping dan menghela napas. Ia hanya menanggapi pertanyaan laki-laki itu dengan anggukan.
“Mau pinjam headset saya?” tanyanya sambil menyerahkan kedua headset kepada Lily.
Lily menoleh lagi dan menatap kedua headset itu dengan ragu. Apakah ia harus mengambil benda itu?
“Tidak mau?” Tak mendapat jawaban laki-laki itu ingin memasukkan kedua headsetnya kedalam tas.
Sebelum itu terjadi Lily langsung mengambil headset dan segera berterimakasih kepada laki-laki yang tidak ia ketahui namanya.
Setelah memasangkan headset di kedua telinganya, Lily bersandar kembali di kursi dan berusaha memejamkan kedua matanya.
✧✧✧✧
Bus berhenti dan itu membuat Lily terbangun dari tidurnya. Entah berapa jam ia tertidur yang pastinya badannya terasa kaku. Mengatur posisi duduknya menjadi tegap dan melihat keluar bus. Ada banyak orang yang berlalu lalang, Lily menoleh ke kanan kiri dan mendapati penumpang bus yang lain sedang memasuki alfamini, ada juga yang pergi ke masjid terdekat untuk melaksanakan ibadahnya ke pada Tuhan yang maha Esa mungkin juga termasuk laki-laki yang berada disampingnya tadi. Berhubung Lily sedang datang bulan, jadi ia tidak sholat. Lily yang masih mengantuk ingin melanjutkan tidurnya sampai bus kembali berjalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Milik Gus Eza || PERJODOHAN (HIATUS)
Romance[WARNING!! FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Minim konflik! PLAGIAT MENDING PERGI AJA YAWW **** Di jodohin? Itu adalah kalimat yang amat mematikan bagi Lily. Cuman bisa pasrah mengikuti kemauan orang tua untuk menjadi istri dari seorang pria yang paham...