bab20

3.3K 180 1
                                    

"ia Daddy, kenapa kau tidak mau?" Tanyanya dengan sedikit kesal, Jungkook diam, memandang Taehyung, seolah enggan untuk mengucapkan kata itu, fikirnya apa-apaan ia harus memanggil Taehyung dengan sebutan seperti itu sedangkan mereka hanya selisih umur dua tahun.




"Terserah sudah kalu kau memang tak ingin" Taehyung beranjak dari posisinya, berjalan ke arah kamar mandi kemudian masuk ,dan akhirnya dia mandi , walaupun dengan rasa kecewa di hati.



"Apa kepalanya terbentur di kepala pesawat hingga ia menjadi seperti ini, merengek hanya karena sebuah panggilan saja" Jungkook geleng kepala melihat Taehyung yang bertingkah seperti itu, ia kemudia beranjak menuju depan lemari, mencarikan pakaian untuk Taehyung kenakan, setelah semuanya siap jungkook melangkah kan kakinya ke depan kamar mandi, mengetuk pintu itu "sayang aku turun dulu, susul aku segera ya, jangan lama-lama" teriak Jungkook dari balik pintu kamar mandi, Taehyung tak menjawab yang di ucapkan Jungkook bukan karena ia tidak mendengar,ia jelas mendengarnya akan tetapi ia masih kesal karena jungkook tak kunjung menuruti keinginannya, namun bibirnya menyunggingkan senyuman mendengar sebutan sayang yang begitu lembut dari Jungkook.





Beberapa menit setelahnya Taehyung selesai dengan ritwal mandirinya, melangkah ke dekat ranjang, dan mendapati pakaian di atas kasurnya, ia kembali tersenyum,akan tetapi senyumnya luntur seketika melihat ada sebuah pesan muncul dari layar ponselnya, ia tidak mengenal nomernaya karena memang tidak ada nama kontak di ponselnya, akan tetapi ketika ia membaca isi pesan itu membuat darahnya mendidih.















+82123
"Oppa jangan menolak ku terus menerus, rasakan dulu apa yang akan ku berikan kepadamu baru kau bisa memutuskan menolak atau menerima ku"







"Ciih benar-benar jalang" Taehyung berdecih kemudian melempar ponselnya asal ke atas kasurnya, Taehyung semakin muak dengan wanita itu, tidak habis fikir ia menjajakan tubuhnya kepada dirinya, jelas saja ia menolak karena ia memiliki jungkook yang memiliki segalanya, beribu ribu kali lipa jauh lebih dari wanita liar itu







Ceklek..














Pintu kamar Taehyung terbuka,dan ia langsung melihat ke arah pintu, ia melihat jungkook menyembulkan kepalanya di balik pintu itu "kenapa lama sekali? Ayo cepat,aku sudah laparr" ucap jungkook dari balik pintu tapi tak menghampiri Taehyung, karena ia melihat Taehyung hanya menggunakan handuk kecil di bagian pinggangnya untuk menutupi area privasinya, sedangkan sebagian paha besarnya terlihat jelas di mata jungkook, Jungkook tidak ingin mengambil resiko dengan menghampiri Taehyung masuk, tentu saja sama dengan ia menyerahkan diri ke kandang macan , mengingat Taehyung masih kesal padanya dan dengan tampilannya saat ini ,tak menutup kemungkinan bahwa ia akan memakan jungkook.











Taehyung berdehem, mengambil pakaiannya untuk ia kenakan "makan saja dulu, kalu lapar" jawabnya dengan nada yang bisa dibilang agak ketus, mendengar nada bicara Taehyung yang seperti itu, tanpa menunggu ia menutup pintu itu dan menuruni anak tangga dengan langkah gontay hanyut dalam pikirannya sendiri "kenapa Taehyung bisa semarah itu kepadanya hanya karena sebuah panggilan, sedangkan mereka sudah dua hari tidak bertemu" begitulah isi pikirannya.











Ia melanjutkan langkahnya ke ruang makan, mendukung bokongnya dengan perlahan kemudian menarik nafasnya kasar "hmmm terserah dia saja" ia meletakkan kedua tangannya di atas meja ,melipatnya dan menidurkan kepalanya di atas lengannya sendiri, menunggu Taehyung untuk turun dan makan bersama dengannya.
Dan tanpa sadar ia tertidur di meja makan, ketika ia terbangun ia tak kunjung mendapatkan Taehyung turun untuk makan dengannya, sedangkan ia sudah sangat merasa lapar, tapi karena tidak ingin meninggalkan Taehyung makan ia terus menunggu.

.
.
.













Taehyung ternyata masih kesal kepada jungkook sehingga ia memilih untuk tidur saja dari pada turun untuk makan, ia pun tidak menyangka jungkook ternyata masih menunggunya di meja makan, hingga tepat pukul satu malam Taehyung terbangun karena haus, dilihatnya samping tempatnya tidur tidak ada jungkook ia pun berfikir jungkook tengah ke kamar mandi, ia melirik segelas air di atas mejanya, akan tetapi airnya ternyata telah habis, ia pun memutuskan untuk turun mengambil air karena tenggorokannya terasa sangat kering seperti musim kemarau.
















Dan tibalah ia di ruang makan, ia terkejut melihat jungkook tertidur dalam keadaan duduk dan lengannya ia gunakan sebagai bantal, dengan makanan yang belum tersentuh sedikitpun.

















Ia berjalan pelan mendekati Jungkook "Hay bangun, kenapa tidur disini" ucapnya dan jungkook pun terbangun




"ah kau sudah datang" ucap jungkook saat melihat Taehyung berdiri disampingnya, ia kemudian melihat makanan di atas meja "biarku hangatkan dulu makanya" ia beranjak untuk menghangatkan makanan yang sudah digin itu, dengan sedikit rasa sesak di dadanya, padahal ia sungguh sangat lapar tapi Taehyung justru turun di tengah malam seperti ini, membiarkan ia menunggu untuk waktu yang lama, Taehyung perlahan mendudukkan dirinya di atas kursi didepan meja makan, melihat kekasihnya yang menghangatkan makanan untuknya, dan di saat ia memperhatikan kekasihnya, tiba-tiba kekasihnya mengangkat sebelah tangannya untuk menghapus air matanya dengan cepat karena tidak ingin Taehyung melihatnya, seketika ia merasa bersalah karena telah melakukan hal itu, ia beranjak melangkah pelan mendekati jungkook dan memeluknya dari belakang, meletakkan dagunya di pundak jungkook















"Sayang maafkan aku" ia mengucapkan kata maaf tapi sepertinya keadaan telah berbalik sekarang.
.
.
.





My Idol Is My Husband🐯🐰 #taekook #VkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang