Bab 53 : Hancurnya Kanara

180 21 19
                                    

—— destiny, tell me ——

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—— destiny, tell me ——

Nara berjalan keluar dari apartement Naren dalam keadaan terisak parah. Dia bahkan nekat merebos hujan bahkan berharap jika hujan bisa memeluknya sekarang.

Bagaimana mungkin...

Bagaimana mungkin Naren benar-benar mengkhianatinya. Dia terus mencoba mencari alasan apa yang masuk akal membuat seorang Naren pada akhirnya melakukan pengkhianatan.

Apa Nara melakukan kesalahan besar hingga membuat Naren pada akhirnya berpaling.

Tuhan tolong beri petunjuk pada Nara. Apa salah Nara hingga dia harus mengalami pengkhianatan untuk kedua kalinya. Apa semua orang akan melakukan hal yang sama sampaikan kapanpun. Apa memang dia ditakdirkan untuk mengalami nasib semenyedihkan ini.

Nara terus berjalan ntah dia tidak tau harus kemana. Pulang ke apartemennya akan membuat Meghan tau semuanya. Dia tidak ingin siapapun tau betapa menyedihkannya kehidupan dia.

Dia orang paling menyedihkan karena itu mungkin Naren pada akhirnya berpaling.

Nara terduduk dengan guyuran hujan yang terus berubah deras perdetiknya. Di menumpahkan semua rasa sakit, marah, kecewa dan segala perasaannya. Dia berharap hujan bisa meredam semuanya, membuat perasaannya menjadi lebih baik meski dia tidak yakin.

Nara membenamkan wajahnya namun ia terdiam saat menyadari hujan tak lagi mengguyur tubuhnya. Dia mengangkat kepalanya lalu terdiam dengan air mata yang terus mengalir.

Nara perlahan berdiri lalu memukul dada bidang pria dihadapannya sembari menyalahkan takdir yang tengah berjalan sekarang.

"Lo tega bohongin gue, lo tega bikin gue terlihat jadi orang bodoh. Lo jahat sembunyiin ini semua dari gue, lo jahat novan lo jahat—hiks hiks lo jahat." Racau Nara terus menerus sembari memukul-mukul dada Novan membuat Novan merengkuh tubuh Nara dan membiarkan hujan memeluk mereka berdua.

"Maaf, gue minta maaf Ra."

"Novan gue salah apa Van, gue salah apa kenapa gue yang harus mengalami nasib ini. Gue salah apa Novan."

"Lo ngga salah apapun, hanya takdir yang terlalu ngga adil buat lo Ra."

"Sakit van, rasanya sakit banget."

Novan benar-benar hancur, bagaimana melihat Nara hancur sekarang membuat Novan ikut merasa hancur. Dia harus apa, apa yang harus ia lakukan supaya Nara tidak hancur.

Dia rela melakukan apapun. Tolong beritahu Novan, apa yang harus lelaki itu perbuat.

"Van kenapa harus gue van, kenapaaa?"

destiny, tell me || Kim Minju ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang