23. BICTH

4 0 0
                                    

"mari lupakan kalau Jakarta itu indah " _Aeolus Rain Pravarsha

Saat Arsha datang sudah di hebohkan dengan foto yang terpajang di Mading terdapat foto Neisha dengan seorang laki-laki. Arsha yang melihat itu mengambil Poto tersebut sorot mata yang tajam dan segera menghampiri Neisha. Iya ingin tau apa yang terjadi sebenarnya.

Saat di kelas Neisha melihat wajah Arsha yang sudah menahan emosi membuat dirinya takut sendiri. Arsha menunjukan Poto tersebut membuat Neisha diam.

"Maksud Lo apa begini? Lo pikir capek Lo gini hah? Kurang apa gue selama 2 tahun ini sama Lo?! Gue bahkan bela-belain Lo jelas-jelas ternyata Lo bicth. Gue bahkan nungguin Lo balik dari Inggris ternyata perlakuan Lo di bekang gini sama gue? Lo pikir cakep Lo selingkuhan gitu?" Marah Arsha sambil mengatur nafas nya.

"Maaf Sha, gue cuma butuh teman chat aja, gue kesepian." Ungkap lirih Neisha.

"Terus apa gunanya gue bego? Gue di sini nunggu Lo ya anjing, bahkan mereka pikir kita gak pacaran padahal aslinya kita udah jalanin 2 tahun." Kecewa Arsha

"Maaf Sha, aku tau aku salah, maaf aku egois, maafin gue," ungkap Neisha sambil memegang kedua tangan Arsha dan mengeluarkan air mata.

"Siapa yang bilang Lo bener? Gue benci Lo mulai sekarang Lo bukan cewek gue lagi." Ungkap Arsha lalu meninggalkan Neisha yang menangis dan terkejut.

Hancur, itu yang Neisha rasakan tapi apa yang udah terjadi, Arsha sudah kecewa bahkan susah buat bikin Arsha percaya seperti dulu lagi.

Berbeda dengan Arsha yang berada di belakang sekolah. Aksen dan Jovan yang mendengar itu mengajak Ailee menghampiri Arsha.

"Kak? Are you oke? Lo kenapa bisa gini?" Ungkap Ailee sambil menatap wajah datar Arsha.

"Gue udah tau sebelumnya kalau Neisha punya cowok lain selain Lo, tapi gue diam biar Lo tau sendiri aja. Itu kan hubungan Lo berdua jadi gue gak mau ikut-ikutan." Ungkap Aksen sambil tersenyum tanpa dosa.

"Gak papa, ini buat pelajaran kedepannya. Biar lebih was-was aja, yang 2 tahun aja bisa selingkuh apalagi yang beda agama," ungkap Jovan membuat Aksen ketawa.

"Iya bener Cok, kocak sumpah." Kata Aksen sambil terkekeh kecil.

"Gimana? Lo gak liat ke kedepan kalau ada seseorang ada yang nungguin Lo? Liat ke depan coba jangan liat dia yang jelas-jelas gak baik buat Lo, mulai sekarang stop mikirin dia ya gue tau walaupun gak mudah buat Lo, tapi coba deh Lo pikir perlakuan dia selama ini ke Lo." Ungkap Aksen membuat Arsha diam.

"Udah-udah mending kita ke kantin aja ayok, gue laper nih gara-gara Lo kak." Kata Ailee sambil menatap kesal Jovan membuat Jovan tersenyum sambil menampilkan deretan giginya.

"Hehe maaf, ayok kita makan bocilnya Abang," kata Jovan sambil merangkul Ailee dan mengajaknya ke kantin.

Mereka berdua melihat itu hanya menggelengkan kepalanya. Akhirnya mereka menyusul Jovan dan Ailee ke kantin.

Setelah mereka selesai  akhirnya menuju kelas masing-masing dan Ailee menuju kelasnya. Ia bingung dengan dirinya sendiri di sisi lain pasti tau kalau Arsha bakalan gamon dengan Neisha tapi ia harus bisa tetep mencoba mendekati Arsha.

"Kenapa lo senyum-senyum sendiri ke orgil deket komplek rumah gue?" Tanya Cia membuat Ailee terkekeh kecil.

"Gak tau, gue kok jadi ngebayangin kalau gue beneran jadian sama kak Arsha deh, gimana ya, bahagia banget apa gimana," sebelum Ailee menyelesaikan omongannya udah di potong dulu oleh Cia.

"Argshhsh, gila Lo ngehayal Mulu. Tau-tau gak bakalan jadian tar mampus Lo." Ungkap Cia membuat Michelle menahan tawa.

Ailee menatapnya dengan tatapan kesal lalu mengambil hpnya lalu bermain hpnya. Membuat kedua temennya tertawa.

"Heh gak boleh gitu Lo, mending dukung aja." Ungkap Cia membuat Michelle terkekeh kecil.

"Tenang kita dukung. Kalau dia apa-apa in Lo gue gibeng mereka ya gak Ci," ungkap Michelle membuat Cia mengangguk.

Kita gak bakalan tau kedepannya gimana, Ailee boleh berfikir seperti itu tapi mereka gak bakalan tau nanti yang akan terjadi, tergantung pada tuhan kalau mereka bertemu pasti bakalan bertemu tapi jika tuhan berbuat lain apa yang mereka harapkan dari angan-angan itu.

so dari sini kita belajar bahwa ngelupain seseorang tidak mudah seperti mengembalikan telapak tangan. mau sebucin apapun itu kalau akhirnya sudah terjadi gak bakalan balik seperti semula.

ibarat kalau gelas yang sudah retak gak  bakalan kembali lagi seperti semua, sama dengan mereka. Mau di paksa apapun kalau di suruh kembali seperti seperti semula itu bakalan susah.









HALLO GAES MAAF BARU UP LAGI..

GIMANA KABAR KALIAN SEHAT KAN?

GIMANA DENGAN CERITANYAA?

SERU GAK? MAAF YA KALAU KURANG SERU 

JANGAN LUPA UP DAN KOMEN YA GAESS

SEE YOU

AYOK SEMANGAT BUAT JALANIN HARI-HARI YANG PENUH DENGAN LELAH INI

ALWAYS YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang