Nct Hot Oneshoot

Yadong School (Haechan)

Gue gak pernah membayangkan akan menjadi anak SMA yang bersekolah di tempat berbeda dengan sekolah lain pada umumnya. Sekolah ini aneh tapi ada nyatanya, gue juga baru tau setelah mama memasukkan gue ke sekolah ini. Nama nya Yadong school, dari nama nya aja gue udah menebak apa yang ada di dalam dan ternyata gue bener.

Di sepanjang jalan gue mendengar dan melihat adegan hot yang di lakukan siswa, siswi bahkan guru juga. Tidak heran karena ini adalah sekolah yadong yang mana sekolah ini berisikan pelajaran tentang s*x.
Jurusan di sekolah ini juga hanya ada satu yaitu menjadi Jalang atau Pelacur. Sekolah ini hanya bisa di akses oleh orang yang memiliki orang dalam dan tidak semua bisa bersekolah di SMA Yadong.

"Wah gila banget, mereka s*x dimana-mana"gumam gue.

Ini pilihan gue untuk menjadi salah satu Pelacur terkenal di dunia malam seperti mama gue jadi tidak perlu merasa jijik dan geli melihat adegan hot tersebut. Lagi pula gue udah terbiasa melihat adegan itu karena dulu mama gue sering bawa pelanggan nya ke rumah dan melakukan s*x di ruang tamu. Awalnya gue di ajak sama salah satu pelanggan mama tapi mama menolak karena saat itu gue masih 14 tahun, masih kecil.

Pada akhirnya di usia 17 tahun gue di perbolehkan untuk memuaskan hasrat pelanggan mama tapi hanya boleh menggunakan mulut karena mama mau gue pecah perawan dengan seseorang yang gue suka, supaya ada feel nya. Awalnya gue setuju tapi itu kelamaan, gak ada yang gue suka. Sampai akhirnya gue memutuskan untuk melakukan hubungan s*x pertama kali dengan laki-laki tertampan di sekolah.

Saat berjalan dengan santai tiba-tiba gue ditarik seseorang untuk masuk ke dalam toilet pria. Gue gak kenal, gak tau dan gak nyangka akan di tarik begitu saja dengan laki-laki asing yang ternyata sangat tampan.

"Lu anak baru ya?"tanya nya.

"Iya"

"Kenalin gue Haechan, ketua osis"

"Hi, gue Windy Alexana panggil aja Windy"

"S*x sama gue mau gak?"

"Hah?"

"Ayolah, gak perlu malu.. ini kan sekolah yang kayak gitu"

Gue kaget karena seharusnya saat pelajaran diterapkan tapi malah di ajak sama orang asing dan itu di toilet.

"Nolak?"tanya Haechan.

"Enggak tapi—"

Gue di tarik haechan untuk menempel di dinding, dia dengan sigap berdiri di belakang gue sambil menyikap rok gue ke atas. Tangan nya sudah menyentuh bongkahan pantat gue yang tak di baluti celana dalam karena aturan nya untuk siswi itu gak pakai CD dan bra. Aneh?!.

"Haechannhhh"

"Sssstt, nikmatin aja"

Sentuhan haechan pada tubuh gue berhasil membangun kan hawa nafsu dan dia begitu lihai nya mengobrak-abrik vagina gue sampai basah.

"Ahhh..channhhh"

"Yes baby, moan my name..ahh"

Haechan mencium gue sambil melucuti celana nya untuk mengeluarkan kejantanan nya yang menegang sempurna. Terasa jelas kepala kejantanannya itu bersentuhan dengan kulit bokong gue. Dengan posisi berdiri haechan ingin memasuki lubang basah itu, jadi kedua kaki gue harus melebar agar bisa masuk.

"Mmhh..ahhhh!"rasa nya sakit.

Gue gak menyangka akan sesakit ini saat benda keras, panjang, dan berurat itu mencoba untuk masuk.

Jleb

"Aahhhhh!!"desis gue.

"Shit! Lo masih perawan?"tanya haechan.

"Eummh! Iya, plis ini sakit"rintih gue.

"Wah, hoki banget gue.. hahaha"haechan malah lebih senang.

Darah segar mengalir menandakan gue sudah melepas keperawanan. Haechan menjadi lebih pelan dan lembut karena gue kesakitan tapi lama kelamaan genjotan nya semakin cepat.

"Aahhh..ahhhh..channhhh..ahhh"

"Eummhh.. sempit banget, gue suka!! Ahh"

sekitar 30 menit gue dan dia menyatu dalam banyak posisi, sekarang gue berada di pangkuan haechan dalam keadaan masih menyatu, kita sama-sama istirahat sejenak. Kita berdua sudah telanjang bulat karena aktivitas fisik itu.

"Kenapa Lo sekolah disini?"tanya gue.

"Karena gue suka pelajaran nya, nikmat"

"Hanya karena itu?"

"Iya, kalau Lo pasti karena mau jadi pelacur kan?"

"Iya dan seharusnya gue lepas perawan dengan seseorang yang paling tampan di sekolah ini tapi gara-gara lo keinginan gue jadi gak kesampaian"

"Pfft! Lo beruntung tau ketemu gue, gue cowok paling tampan di sekolah ini"

"Hah? Seriusan?"

"Iya.. ngapain bohong, gak liat nih muka setampan ini?"

Gue setuju sih, dia memang tampan.
"Ahhh"

"Lanjutin aja, Lo yang mimpin sekarang"

Adegan pun berlanjut sampai bel masuk berbunyi.

.

.

Seminggu kemudian~~~

Setelah bersekolah di SMA Yadong gue akhirnya di perbolehkan mama untuk membantu memuaskan hasrat pelanggan nya yang datang ke rumah. Itung-itung sebagai bentuk latihan di rumah. Kebanyakan pelanggan mama itu orang luar negeri, ganteng dan berduit semua. Penis mereka juga besar dan bikin gue terkadang kewalahan.

"Ahhhh.. Mr.. you're so hot"desah gue.

"Yes baby, I know...ahhh.. I like your smell"

Sekarang gue bersama Mr Hans berhubungan di balkon kamar, sensasi takut ketahuan itu yang bikin semakin nikmat.

"Ahhh..ahhhh"

"Baby girl.. oh my god, I like your body.. your nipples, ahhhh"ucap Mr Hans.

"I like your big dick Mr"

Alasan kenapa gue memutuskan untuk menjadi pelacur karena banyak duit nya dan yang terpenting itu kenikmatan saat menyatu dengan para pelanggan. Gue suka itu, sangat candu.

Setelah selesai gue dan mama pergi ke hotel untuk menemui pelanggan pertama gue, kata mama gue harus rileks dan mampu memimpin permainan agar pelanggan puas dan bayaran semakin tinggi. Saat gue masuk tidak ada siapapun disana tapi terdengar suara air dari dalam kamar mandi.

"Oh mungkin orang nya lagi mandi"

Gue ambil kesempatan itu untuk siap-siap memakai pakaian seksi yang di belikan mama. Pakaian transparan warna putih tanpa mengenakan bra dan celana dalam, sangat seksi dan lucu. Beberapa menit kemudian orang yang ada di dalam kamar mandi keluar dan betapa terkejutnya gue ternyata....

"Papa?!!"pekik gue.

"Windy?"

Gue kaget karena pelanggan pertama gue ternyata papa sendiri. Oh my god, gue harus gimana?!.

Gimana? Gaje gak? Suka gak? Aneh gak?

Komen dan follow nya jangan lupa biar update cerita lain nya, kalau mau req juga boleh!

Dan untuk kalian yang gak suka tapi mampir ya baca aja gak usah ngomel-ngomel oke!

Bye bye, see you di next chapter chingu!!!

Btw butuh part 2 gak?