~BAB 19

517 32 0
                                    

Jangan lupa vote, komen dan share cerita ini ya...

*****

🍁Happy Reading🍁
_____________________

"Sudah-sudah calon istri gue sudah bilang dia maafin lo jadi jangan peluk-peluk calon istri gue lagi" Ucap pemuda itu yang tak lain adalah Farel.

"Tunggu Farel, apa maksudmu?" Tanya Eliya bingung dengan apa yang diucapkan Farel barusan.

Farel berbalik dan melihat ke arah Eliya dengan senyuman hangat membuat mata Bobby dan Leovan membulat sepenuhnya saking terkejutnya.

"Dia Farel 'kan?" Gumam Bobby dan Leovan bersamaan.

"Ini Farel atau bukan Farel?" Ucap Eliya bingung tanpa sengaja dia mengatakan kata hatinya.

"Ini aku" Jawab Farel lembut dan masih tersenyum.

“Itu tadi maksud kamu apa bilang aku calon istri kamu? Kamu aja belum pernah lamar aku atau bahkan nyatain perasaan ke aku" Tanya Eliya tidak mengerti dengan apa yang di ucapkan Farel.

"Sekarang aku Farel Arthur Nugroho menyatakan perasaanku pada Eliya Axel de Axya dan mengakui bahwa aku telah jatuh cinta padanya sejak aku melihatnya pertama kali di Sekolah Menengah Pertama" Ucap Farel berlutut dengan satu kaki yang di tekuk.

DEG DEG

Pernyataan Farel membuat jantung Eliya berdetak kencang.

'Ada apa dengan jantungku' Batin Eliya bingung saat jantungnya berdetak kencang.

"Maukah engkau menjadi seseorang yang akan menjalin bahtera rumah tangga bersamaku dan menjadi ibu dari anak-anakku kelak nanti?" Tanya Farel dengan menyodorkan cincin yang selalu dia pakai ke Eliya.

Beberapa saat Eliya terdiam setelah mendengar apa yang di ucapkan oleh Farel.

"... Kita... Anak-anak kita. Aku mau.. " Ucap Eliya dengan air mata yang mengalir terharu.

Setelah persetujuan Eliya baru Ferel memasangkan cincinnya ke jari Eliya walau kebesaran tapi Eliya tetap menyukainya.

"KYAA ROMANTISNYA!" Teriak Bulan baper dan memeluk kembarannya Raine karena terbawa perasaan.

"Jangan berteriak dengan topeng yang raut wajahnya menakutkan. Lepas!" Suruh Raine agak takut.

“Lo juga jangan menggerutu dengan topeng wajah yang lemah lembut seperti itu ga cocok sama sekali" Ucap Bulan menyahuti ucapan Raine.

Bulan pun melepas topengnya sama halnya dengan yang dilakukan Raine dia juga melepas topengnya bersamaan dengan Bulan.

"Please bisa ga jangan romantis romantisan di hadapan gue. Bikin iri aja" Ucap Raine ke mereka berdua.

"Tidak usah iri karena ada aku" Ucap Kendra lalu menyodorkan bunga yang kebetulan ada ditangannya. Itu adalah bunga yang akan dilempar saat pernikahan sebenarnya.

"A-Apa!? Kenapa nyodorin bunga ke gue?" Tanya Raine panik saat Kendra menyodorkan bunga padanya.

"Maafin aku... Kita balikan lagi ya! ternyata aku masih mencintaimu Raine" Pinta Kendra pada Raine dengan serius.

"Maaf juga ya karena aku telah menyakitimu. Kita mulai ini dari awal sampai ke pernikahan" Ucap Kendra pada Raine. Raine yang mendengar ucapan Kendra seketika tersipu malu dan terharu.

'Pada ngebucin semua gue sendirian. Lebih baik gue makan. Ini adalah nasib dari gadis yang punya pacarnya gepeng, cuma gambar sama fiksi semua. Mending gue makan' Batin Bulan lalu beranjak pergi ke arah tumpukan makanan.

"Imut" Celetuk Arsenio yang dari tadi melihat bulan.

'Ternyata dari dulu gue engga pernah jatuh cinta ke sini jalan* itu. Ternyata hanya rasa seorang kakak yang ingin menjaga adiknya. Gue bodoh sangat bodoh' Batin Arsenio menyesal.

********

🍁SATU BULAN KEMUDIAN.

📍Aula Pernikahan.

Ucapan Mommy Diana ternyata bukan candaan dan sekarang akan ada pernikahan. Pernikahan Aurora dan Kael pun dirayakan dengan meriah bahkan semua tokoh dalam novel Mine semua mendapatkan Happy Ending bahkan Cloesetta.

Dia sekarang berada di Belanda untuk merubah dirinya menjadi lebih baik dia tidak ditangkap karena Cloesetta berjanji dia akan berubah dan ternyata benar dia memiliki tekad untuk berubah karena semua orang berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk berubah.

"Selamat kalian sudah menjadi sepasang suami istri yang sah" Ucap Bapak penghulu waktu pun berjalan malam pernikahan pun tiba.  Aurora pun pura-pura tidur dia tidak ingin melakukan itu.

"Kamu tidur?" Tanya Kael yang habis mandi dan masih mengenakan handuk hanya untuk menutupi bagian bawahnya.

Kael pun mendekati Aurora yang pura-pura tidur. Kael menyeringai nakal dia berniat mengerjai istrinya.

"Haruskah aku mencium bibirnya? Karena dia sedang tidur kurasa tidak apa-apa bukan?" Ucap Kael mendekatkan wajahnya ke arah wajah Aurora.

"TIDAK-TIDAK!!" Teriakan Aurora bangun dari ke pura-puraan tidurnya.

"Hehehe... Ada Kael. Maaf aku tidak melihatmu, tadi sepertinya aku bermimpi buruk" Ucap Aurora karena ditatap Kael, Kael pun naik ke kasur.

"Ma-mau apa?" Tanya Aurora gugup dan waspada.

"Aku ingin mengatakan sesuatu" Jawab Kael dengan tatapan seriusnya.

"Katakan tapi dengan jarak yang lebih luas lagi! Jangan terlalu dekat" Ucap Aurora gugup.

"Baiklah, Aku ingin mengatakan bahwa aku sudah lama jatuh cinta padamu. Kamu sungguh-sungguh sangat tidak peka padahal aku sudah banyak memberi petunjuk. Aku selalu mengirim bunga setiap pagi untukmu, Aku juga selalu memilih untuk menjadi partnermu di saat menyelidiki dan banyak lagi" Ucap Kael frustasi dengan ketidakpekaan istrinya ini.

"Aku juga ingin memberitahu yang lainnya yaitu kalau aku adalah Kaellen kakak dari Kayla sahabatmu" Ucap Kael memberi tahu Aurora.

"Bagaimana bisa? Lalu apa kakak memiliki perasaan kepadaku sejak dimensi sana?" Tanya Aurora penasaran.

"Aku sudah lama menyukaimu sejak umurmu 11 tahun. Saat aku ingin menyatakan perasaan peristiwa itu datang membuatku kehilanganmu dan juga kesempatan untuk menyatakannya" Jawab Kael dan mendekat ke arah Aurora dia menyeringai.

Jelas Aurora tau maksud dari menyeringai nya Kael. Seketika Aurora pun panik.

"TIDAK!!" Teriak Aurora panik saat melihat Kael makin mendekat.

********

🍁Pagi Harinya.

Aurora bangun terlebih dulu. Aurora melihat ke wajah Kael yang masih tertidur lelap sambil memeluk dirinya. Aurora tidak menyangka bahwa dia akan membangun keluarga dengan Kael. Kael mengerjapkan matanya dan melihat kearah Aurora.

"Kamu sudah bangun?" Tanya Kael dengan suara serak khas bangun tidur sambil terus memeluk Aurora lebih erat lagi.

"Hmm" Jawab Aurora hanya dengan berdehem dia cukup malas meladeni suami posesifnya ini.

"Kenapa bangun pagi? tidur lagi aja ya" Tanya Kael dan meminta Aurora untuk tidur lagi.

"Aku ada urusan. Aku harus membuat adik-adikku bertemu dengan keluarganya dan akhirnya setelah dicari-cari ketemu juga. Aku tidak ingin memperlambat mereka untuk bertemu dengan kedua orang tua mereka" Jawab Aurora menjelaskan.

"Kalau begitu ayo, aku akan menggendongmu ke kamar mandi atau sekalian-

"Tidak! Tidak usah aku bisa jalan sendiri" Ucap Aurora cepat memotong ucapan Kael. Aurora pun bangun dan mencoba berjalan.

"Biarkan aku menggendongmu, Aku tidak akan melakukannya" Ucap Kael tidak tega melihat istrinya. ini juga salah dirinya sih.

BERSAMBUNG
___________________

𝐓𝐡𝐞 𝐃𝐫𝐞𝐚𝐦 𝐎𝐟 𝐀𝐮𝐫𝐨𝐫𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang