Dalam perjalanan ini Claudia hanya diam, dengan jantung yang berdebar. Sudah hampir dua tahun dia tidak pernah berada sedekat ini lagi bersama Hasan tapi kali ini dia berakhir dengan Hasan lagi dengan situasi yang sudah sangat berbeda.
Claudia berusaha untuk bersikap biasa saja, mengabaikan setiap debaran yang tidak mau tenang barang sedetik saja.
Aroma Hasan saat ini sungguh sangat Claudia rindukan, tapi Claudia sadar semua perasaan ini salah. Seharusnya dia tidak berada diatas motor ini bersama Hasan. Hasan sudah punya Ratu.
Sepanjang jalan ini Claudia berusaha menjaga jarak dengan Hasan dan berharap tidak hujan walaupun sepertinya harapan Claudia tidak terkabul karena tiba-tiba hujan deras mengguyur.
Hasan menjalan motornya lebih kencang, sepertinya dia sedang mencari tempat berteduh. Claudia kemudian terpaksa harus berpegangan pada Hasan.
Hasan kemudian mengajak Claudia ke daerah yang sangat dia hapal.
"Kenapa kesini?" Claudia langsung berbicara kepada Hasan dengan nada yang cukup kencang agar dia mendengarnya.
"Kita berteduh di kosan aku, karena lebih dekat."
"Aku gak mau."
"Telat. Kita udah sampe." Motor Hasan kini sudah terparkir parkiran kosan yang mewah ini.
"Ayo turun."
"Kenapa harus kesini? Aku mau pulang. Kalau tau gini aku mending pulang sendiri." Claudia turun dari motor Hasan.
"Hujan Di, kita berteduh bentar disini."
"Hp aku mana? Aku mau pesen taxi sekarang."
"Tunggu hujan reda, lagian baju kamu basah gitu. Mending ke dalem dulu."
"Hp aku." Claudia tetap memaksa meminta hpnya. Saat ini mereka masih berada diparkiran yang memang tidak terkena hujan. Tapi dapat terlihat jelas bahwa malam ini hujan semakin deras bahkan beberapa kali ada suara petir yang membuat Claudia takut tapi dia berusaha untuk menutupi rasa takutnya.
"Keringin dulu diri kamu baru aku kasih Hpnya."
"Gak, aku gak mau masuk kosan pacar orang. Lagi pula aku gak terlalu basah." Claudia mencoba tidak menatap Hasan. Dia menatap jauh ke gerbang.
"Yaudah tunggu sini." Hasan meninggalkan Claudia yang masih bingung kenapa Hasan tiba-tiba meninggalkannya.
Dengan kebingungannya Claudia menuruti ucapan Hasan untuk diam disini lagi pula hpnya masih ada di Hasan dia tidak bisa memesan taxi online.
Tidak butuh waktu lama Hasan sudah kembali ke arah Claudia dengan baju yang sudah berganti dan dia juga membawa sebuah Hoodie berwarna hitam ditangannya.
"Ayo, aku anter pake mobil." Hasan berjalan menuju sebuah mobil yang memang sudah sejak tadi terparkir disana.
Karena sudah lelah berdebat dan Claudia juga sangat kedinginan sekarang. Claudia tidak menolak untuk pulang menggunakan mobil.
Yang Claudia inginkan saat ini adalah cepat pulang dan segera menjauh dari Hasan.
Claudia memasuki mobil itu tanpa bicara. "Pake biar gak dingin." Hasan menyerahkan sebuah Hoodie itu kepada Claudia.
"Gak perlu, sekarang mending cepetan jalan. Aku pengen pulang."
"Aku gak akan jalan kalau kamu belum pake Hoodienya." Mendengar itu Claudia menghelan napas dengan panjang dan buru-buru memakai Hoodie hitam itu dia sudah lelah harus berdebat dengan Hasan.
"Nah, kalau gini bisa berangkat." Hasan mulai mengendarai mobilnya meninggalkan parkiran kosannya.
"Oh iya ini hp kamu, Bagas dari tadi teleponin kamu." Hasan memberikan ponsel Claudia yang saat ini layarnya sedang menampilkan panggilan dari bagas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Belum Usai (Lengkap)
SpiritualUPDATE SEMINGGU DUA KALI !!! Disini ada yang udah baca Too good to be (true) Dominan gak? Kalau pernah baca, berarti udah kenal dong sama sosok Hasan. Dia sempet beberapa kali muncul dicerita Dira Dan Satria. Nah untuk kali ini aku akan menceritakan...