2

7.9K 506 4
                                    

⚠️HANYA FIKSI ⚠️

TYPO🙏
HAPPY READING...!!!







Setelah sampai di ruangan, dokter pun menjelaskan perihal bayi yang mereka temukan.

"Ada apa dokter memanggil kami?" Tanya Cio.

"Jadi begini Pak, Bu. Perihal bayi itu. Sementara kami akan menyerahkannya ke dinas sosial. Agar bayi itu di rawat di sana terlebih dahulu." Jelas dokter

Shani pun terkejut mendengar penjelasan dokter.

"Tapi dok, kami akan mengadopsinya."

"Kalau urusan itu saya serahkan pada dinas sosial Bu, karena bayi ini kan ibu dan bapak temukan." Ucap dokter.

"Apa tidak bisa kami rawat saja dokter?" Tanya Cio.

"Tidak bisa Pak, semuanya harus melalui dinas sosial terlebih dahulu. Nanti baru bapak dan ibu bisa mengadopsi bayi itu, secara hukum. Kami pihak rumah sakit hanya bisa memfasilitasi saja. Selebihnya kami serahkan pada dinas sosial."

"Baiklah kalau begitu dok, tapi ijin kan kami untuk mendampinginya disini." Ucap Shani.

"Baik Bu, silahkan."

"Terimakasih dok, kami permisi dulu." Sambung Cio.

"Iya pak, silahkan."

Shani dan Cio pun duduk sejenak didepan ruang tunggu Dokter. Shani merasa harapannya akan semakin jauh karena ia harus membiarkan bayi itu dirawat oleh Dinas Sosial bukan olehnya.

"Sayang, kamu gapapa?" Tanya Cio.

"Aku kepikiran Yang, apa yang tadi dokter bilang."

"Udah kamu tenang dulu, kita ikutin dulu aja prosedur nya kaya gimana."Cio berusaha menenangkan Shani.

"Aku benar-benar jatuh cinta sama bayi itu Yang, hikss..hiksss. selama ini aku sangat menginginkan kehadirannya hikss... Tapi sekarang aku harus nunggu lagi hikss."

"Sabar ya, aku akan usahain semuanya." Cio pun membawa Shani ke dalam pelukannya.

"Aku pulang dulu ya, mau bawa baju ganti buat kamu."Lanjutnya.

"Ya udah sayang, hati-hati ya."
Cio pun mengecup kening istrinya lalu pergi.

Sementara Shani kembali ke ruangan bayi. Namun ia hanya bisa melihat bayi itu dari kaca saja. Karena belum jadwalnya ia berkunjung. Terlihat raut wajah kesedihan dari Shani, yang sebelumnya tak pernah ia rasakan. Kasih sayang yang selama ini hanya bisa dia bayangkan, tapi sekarang menjadi kenyataan semenjak datangnya bayi mungil itu. Sifat keibuan yang dia miliki mampu membuat bayi itu tenang saat bersamanya.

"Oeekkk... Oeekkk..." Bayi mungil itu menangis. Tak ada suster yang berjaga. Dia hanya dibiarkan sendiri di dalam inkubator. Sementara Shani melihat bayi itu menangis hatinya merasa hancur.

"Ssssttt...sayang jangan nangis nak! Tante disini temenin kamu." Tangan Shani menempel pada kaca.

"Oeekkk...oeeekkk" bayi itu menangis semakin kencang. Lalu datanglah seorang suster.

"Ibu boleh masuk, sepertinya adek bayi tau ibu disini sampe dia nangis." Ucap suster

"Baik sus"
Suster pun segera mengeluarkan bayi mungil itu. Lalu diserahkan pada Shani.

"Oeeekkk... Oeeekkk"

"Sssstt... Sayaangg cupcupcup. Tante disini kok." Bayi itu langsung terdiam saat mendengar suara Shani.

"Bu, adeknya langsung diam digendong ibu. Ibu benar-benar luar biasa. Meskipun ibu bukan ibu kandungnya tapi dia tau siapa yang tulus padanya." Jelas suster

Hanya Milikku [Greshan+Ch2]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang