9

59 12 0
                                    

⬛⬛⬛

Hari-hari selanjutnya Ben nampak sangat diam, sepertinya hanya diam ke Nara karena ke anak lain dia seperti biasa, cuma waktu ke Nara lelaki itu seakan tidak peduli dengan Nara.

Apa hanya karena dia menolak untuk di ajak pulang bareng? Hei, apa tindakan Nara salah, Nara menolak karena memang sudah dekat dengan jam pulang kerja ibunya ditambah Ben sudah memiliki kekasih juga, bisa-bisa jadi hot news nanti, Nara tidak suka jadi pusat perhatian.

Nara akhirnya hanya bisa menghela nafasnya saja, dia berniat membiarkan Ben sendiri dulu, entah sampai kapan karena diamnya Ben ke Nara sudah sampai hari ke 4 ini.

Bel istirahat berbunyi, karena sudah tidak betah lagi di bangkunya, Nara memilih berdiri dan memilih pergi ke kantin.

Ben yang melihat Nara keluar dari kelas merasa tidak enak sendiri,
emang Nara salah apa? kenapa Ben malah jadi marah ke Nara?.

Astaga Ben, butuh 4 hari untukmu sadar dengan kelakuan kekanak-kanakanmu? tidak habis fikir author.

Scene beralih ke Nara yang membeli makan di kantin, terakhir kali dia beli makanan di kantin pas awal-awal MOS setelahnya dia membawa bekal makanan sendiri, atau kadang ke kantin hanya untuk beli minum saja.

Nara membeli mie ayam dan kini ia mencari tempat duduk yang kosong, ia sempat kebingungan tapi tak lama Rena memanggil Nara.

"Nara sini!!" teriak Rena seraya melambaikan tangannya dan menarik kursi kosong yang ada di sebelah gadis itu.

Setelah Nara sampai di bangku itu selain Rena ternyata ada Lily, Chandra dan Hao? iyakah itu nama kakak kelas yang kemarin main biola.

Nara duduk di sebelah Rena, dan di hadapannya adalah Chandra Jadi formasi duduknya adalah,

Hao Chandra Lily
=============== > ini meja
kosong Nara Rena

"Tumben ra makan di kantin?" tanya Lily.

"lagi pengen aja, bosen makan bekal" jawab Nara sekadarnya.

"lo udah pesen minum ?" tanya Rena dan Nara menggeleng sebagai jawaban.

"Astaga, buu!! es tehnya dua yaa!! di meja 6!!" teriak Rena bak TOA dan langsung dapat angkatan jempol dari ibu kantin.

"Eh kok dua?" tanya Nara karena gadis itu lihat Rena sudah memesan minuman.

"itu buat kak Hao" ujar Rena sembari menunjuk Hao dengan dagunya.

Nara jadi melihat ke arah Hao juga, sementara Hao yang di tatap Nara jadi salting dan membuang mukanya.

Nara sebenarnya ingin bertanya kenapa Hao bisa tau namanya, tapi gak jadi ah, takut enggak sopan nanya kayak gitu.

"Ini neng es teh nya" ujar bu kantin seraya meletakkan 2 es teh itu di atas meja mereka.

"Makasih bu, bayarnya kayak biasanya ya" ujar Rena dan dikasih jempol sama ibu kantin.

"lo deket ya sama ibu kantin" ujar Nara dan Rena tersenyum bangga.

"Iya dong, gue tuh langganan disini—"

"lebih tepatnya langganan kalo bolos larinya kesini" cibir Chandra.

"bacot lu, kak" ujar Rena dan Chandra hanya mengedikkan bahunya saja.
Lelaki itu kembali memainkan rambut Lily.

Nara hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan teman-temannya, Nara segera memakan mie ayamnya dan rasanya sangat enak!

"gimana enak kan?" ujar Rena dan dapat anggukan semangat dari Nara.

Nara kembali memakan mie ayamnya dengan gembira karena rasanya sungguh enak, Hao yang melihat Nara makan tersenyum simpul.

"Lucu.."

















⬜⬜⬜

“Aku masih tak mengerti, apa aku memang telah melakukan kesalahan?”

⬜⬜⬜

(Nara di mata Hao)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Nara di mata Hao)

⬛⬛⬛

thanks for reading ! ❤️

D i a m - D i a m   ⚫  Choi Beomgyu [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang