Si Cantik Keluarga Park

2.5K 118 15
                                    

....

"EOMMA APPA, AKU BERANGKAT"

Teriakan menggelegar itu sontak mengejutkan tuan dan nyonya Park yang sedang menikmati minuman hangat mereka di pagi hari.

Hei, ini masih jam 7 pagi. Kenapa juga anak cantik satu-satunya itu berrindak seolah dia sudah kesiangan untuk pergi ke sekolah.

"Astaga sayang ini masih pagi. Kau masih bisa sarapan dan..."

"Tidak bisa eomma, aku harus berangkat pagi" potong Sunghoon seraya merapikan rambut panjangnya yang sedikit berantakan karena berlari dari lantai atas.

"Memangnya kenapa ? Bukankan jadwal piketmu hari kamis ? Kau juga sudah mengerjakan PRmu malam tadi. Lalu apa lagi ?" Tanya nyonya Park. Karena tidak biasanya putri semata wayangnya ini berangkat seterburu-buru ini.

Dan ya, gelagat aneh seketika nyonya dan tuan Park dapatkan dari wajah ayu anaknya. Wajah putihnya memerah total serta sebuah senyuman yang tampak sekali ia tahan dengan cara menggigir bibir tipisnya, hal tersebut tentu menambah rasa curiga keduanya.

"Emm itu...."

"Itu apa ?"

"Emm.. anu..."

"Kau harus berangkat bersama kami"

Seseorang tiba-tiba menyahut dari arah belakang Sunghoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seseorang tiba-tiba menyahut dari arah belakang Sunghoon.

Sunghoon yang mendengar suara berat dari belakangnya-pun seketika menjadi kesal. Raut wajah yang sebelumnya tampak memerah dan malu-malu kini berubah menjadi kesal.

Bisa ia lihat, ketiga kakak dan satu adik laki-lakinya secara bersama-sama berjalan menuju ruang makan yang tentu saja melewatinya.

Park Heeseung, kakak tertuanya yang merupakan seorang mahasiswa di Seoul National University. Jay dan Jake Park, saudara kembar Park Sunghoon dan sama-sama siswa tahun terakhir di Belift High School. Serta Riki, adiknya yang merupakan siswa tahun pertama di sekolah yang sama dengannya.

Semua saudaranya adalah seorang laki-laki, jadi tidak heran jika ibunya selalu menyebutnya puyri semata wayang.

"T–tidak mau, aku mau berangkat sendiri. A—aku sudah besar" ujar Sunghoon dengan sedikit gugup. Kedua tangannya bahkan sudah meremas kedua sisi rok yang ia kenakan.

"Tidak ada yang menyebutmu anak kecil" sahut Jake sembari mengunyah roti selai miliknya, saat berbicara ia bahkan tidak menatap Sunghoon.

"Pokoknya aku tetap mau berangkat sendiri"

Setelah selesai berucap Sunghoon langsung melangkah cepat meninggalkan ruang makan. Namun saat ia sudah akan mencapai pintu, seseorang lebih dulu menahan pingganh rampingnya, membuat Sunghoon terkesiap dan berbalik.

"Kau tidak dengar apa yang di katakan Heeseung hyung ?"

"Kau tidak dengar apa yang di katakan Heeseung hyung ?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
La BeautéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang