"Eh hmphhhh—" Mulutnya tiba-tiba dibekap dan hanya dalam hitungan detik Biu sudah diseret untuk bersembunyi dibalik tembok pagar belakang. "Hmppp—" Pria kecil itu mencoba melepaskan diri namun Bible tidak membiarkannya.
"Sebentar.." Bisik Bible menekan Biu lebih erat ke tembok besar rumahnya. Masih dengan tangan yang membekap mulut pria kecil, ia melonggokan kepalanya, memerhatikan mobil sedan hitam mengkilat yang berada tak jauh dari rumah mewahnya. "Ada yang memerhatikan rumahku." Bisiklah lagi, Biu akhirnya berhenti berontak, setelahnya lambat laun Bible menurunkan tangannya, namun masih dengan tubuh mereka yang menempel begitu dekat.
"Si—siapa?" Tanya Biu pelan. Dekatnya tubuh mereka membuat nafas pria kecil itu menerpa sekitaran leher Bible.
"Aku belum tahu, tapi sepertinya suruhan Nasita."
Biu membulatkan matanya. "Nona?"
"Diam dulu." Bible kembali membekap mulut si manis.
Setelah merekam plat mobil dan ciri-ciri dari orang dibalik kemudi, Bible kemudian menjauhkan tubuhnya.
"Bersikap biasa saja, ikuti aku."
Pria itu melepaskan kembali bekapannya, ia lalu mengulurkan tangannya. Kali ini tidak lagi memeluk pinggang Biu seperti saat mereka kembali dari rumah Bulbul, melainkan Bible menggegam tangan si manis.
Biu tidak punya tenaga untuk menolak, ia membiarkan dirinya dibawa keluar dari persembunyian mereka.
Benar saja dugaan Bible, baru beberapa langkah dirinya menampakan diri, mobil sedan hitam itu segera melaju.
Bible nampak tenang, satu tangan menggengam telapak Biu dan satu lagi ia masukan ke dalam saku celana tidurnya.
"Sudah aku bilang jangan main dengan anjing, kau harus mendengarkan aku mulai sekarang." Ucap pria itu dengan nada sedikit tinggi begitu mobil keluaran terbaru itu melewatinya.
Biu nampak bingung.
"Aku tidak mau kamu terluka, Biu.."
Bible yakin jika memang orang dalam sedan hitam adalah suruhan Nasita, maka tak lama wanita itu akan segera kembali.
"Tuan, anda bicara apa?" Tanya Biu berbisik.
"Tidak."
Bible menggeleng kecil lalu menarik Biu berjalan lebih cepat. Tiba-tiba sebuah ide muncul dikepalanya.
Ia akan membuat Nasita kembali dengan penuh kemarahan. Wanita itu tidak akan tahan jika tahu Bible menaruh perhatian pada orang lain. Meskipun orang lain itu adalah 'hadiah' yang Nasita berikan sendiri.
Sepertinya bukan Biu yang akan ia lempar ke neraka, melainkan wanita itu yang telah mempersiapkan permainan konyol dalam rumah tangga mereka.
***
"Bersiaplah.." Ucap Bible begitu keduanya melewati gerbang samping rumah.
"Bersiap tuan?"
Bible mengangguk. "Kita makan di luar."
"Benarkah?" Biu berbinar. Setelah hanya mendekam di rumah, mendengar ia akan dibawa keluar, Biu sangat senang.
"Ya, jadi segera bersiap. Aku hanya memberimu setengah jam."
"Siap tuan." Biu memberi hormat sebelum berlari pergi menuju kamarnya.
Bible terkekeh melihat respon Biu yang menggemaskan. "Kekanakan."
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Surrogate
Fiksi Penggemar"Kita coba dulu, kalau tidak berhasil kau boleh pergi." Ucapan Nasita adalah ketentuan yang tidak akan pernah bisa Biu bantah. Pemuda yang jauh lebih muda dari nyonya kaya yang dilayaninya sejak kecil itu akhirnya hanya bisa menggangguk pasrah. "B...