Hari itu menjadi hari yang lebih spesial bagi Jaehyun, karena di pagi ini ia melihat satu lagi anggota di meja makan untuk sarapan bersama. Ia membantu Taeyong menyiapkan piring-piring di meja dan menuangkan susu di gelas Mark.
Taeyong meletakkan beberapa hidangan dan side dish buatannya, sementara Mark lagi-lagi terpukau melihat sarapan buatan appanya itu. Kelihatannya sangat enak.
Suasana di ruang makan menjadi lebih ramai daripada mereka hanya berdua. Kemudian Jaehyun mengantarkan Taeyong ke tempat kerjanya seperti biasa. Tentu saja, kali ini Mark juga ikut menemaninya untuk membantu.
Sebelum Jaehyun meninggalkan mereka berdua, ia melihat pada tangan kiri Mark. Pasti sangat menyusahkan jika hanya memiliki satu tangan, karena tangan adalah organ yang paling sering digunakan. Ia juga harus melakukan sesuatu untuk menggantikan itu.
Sebenarnya masih ada banyak yang ingin Jaehyun tanyakan pada Mark mengenai Lab tersebut, karena dulu ketika masih di family, timnya tak terlibat langsung dengan kegiatan internal Lab itu. Juga mengapa remaja itu memiliki wajah blasteran, serta nama asing di Korea.
Tapi Mark baru saja mendapat kebahagiaan di keluarga barunya, Jaehyun tak ingin membuatnya sedih dengan menanyai hal-hal menyakitkan di masa lalu. Mungkin nanti ia akan mencari waktu yang tepat untuk membicarakannya berdua dengan Mark.
⌖⌖⌖
Malam itu Jaehyun kembali lagi ke Itaewon untuk menjemput mereka berdua. Taeyong mengusulkan untuk mengajak Mark mencoba western food di restaurant dekat situ, sehingga Jaehyun menurutinya dan mengantarkan mereka berdua.
"Bagaimana hari ini?" tanyanya pada Taeyong dan Mark.
"Jaehyunie" ujar Taeyong sambil tersenyum. "Tiap hari memang sibuk karena tempat itu cukup ramai, tapi hari ini aku benar-benar terbantu oleh Mark"
Ia meletakkan tangannya di pucuk kepala Mark dan menepuk-nepuknya. "Mark membantuku dengan luar biasa. Gerakannya sangat cepat"
Satu lagi yang hendak dipertanyakan Jaehyun pada Mark adalah soal kecepatan refleks dan kontrol tubuhnya yang tak masuk akal itu.
"Kerja bagus, Mark. Terima kasih sudah membantu appa" kata Jaehyun.
"Oh ya" kataya lagi. "Karena kita adalah keluarga sekarang, kalian akan kuberi margaku 'Jung', karena akan menyusahkan apabila kita semua berbeda marga dalam satu rumah"
"Mark, karena kau tidak punya marga sebelumnya, akan kuberi marga dan nama Korea 'Jung Minhyung', hanya untuk memudahkan jika kita harus mengurus administrasimu nanti" ujarnya lagi. "Lebih mudah mengurusnya jika kau tercatat sebagai warga negara Korea. Tapi kami akan tetap memanggilmu 'Mark'"
"Semua akan daddy urus besok. Jadi jangan khawatir. Jagiya, kau juga, mulai besok namamu adalah 'Jung Taeyong'. Kau hanya perlu hadir saat registrasi ulang dan foto"
Taeyong melongo. Ia tahu Jaehyun kini yang mengurus hampir semua hal yang mereka perlukan dalam rumah tangga selama ia bekerja, bahkan Jaehyun juga membantunya membeli stok bahan atau alat-alat untuk bakery. Tapi ia tidak menyangka Jaehyun benar-benar bertanggung jawab sejauh itu sebagai kepala keluarga.
"Lalu, Mark" sambung Jaehyun. "Minggu depan, kau ikut daddy ke rumah sakit Severance. Itu rumah sakit yang sangat bagus untuk mengukur dan memasang myoelectric prosthetic"
Myoelectric prosthetic (prostetik bioelektrik atau bionic arm) adalah tangan buatan yang dipasangkan untuk membantu aktivitas. Tipe myoelectric bisa membaca dan mengartikan impuls dari otot, yang kemudian akan diproses oleh lengan prostetik untuk menghasilkan gerakan. Karena itu penggunanya bisa menggerakkan tangan buatan sesuai perintahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATONEMENT [Jung Family] ✔
Fiksi PenggemarJung Jaehyun, putra kedua dari boss organisasi mafia akhirnya memutuskan untuk keluar dari family. Pria yang dulunya berstatus sebagai cleaner dan caporegime di Park family itu ingin memiliki kehidupan baru dan memulai dari awal. Dalam perjalanannya...