Jika hari ini kenyataan, maka hari esok adalah misteri, ada rasa takut yang terselip, dan ada juga kepasrahan di antaranya. Renjun mungkin saat ini hanya bisa berdiam diri seperti dedaunan kering yang tersapu angin untuk membawanya pergi semakin jauh dari pohon. Tapi, tak ada yang tahu tentang bagaimana takdir nanti akan membawanya.Semilir angin malam menerjang rambutnya yang memanjang hampir menutupi mata. Renjun mengaduk minumannya sebelum menenggak dan mendongak menatap Jaehyun di hadapannya.
Saat ini, keduanya sedang berada di rooftop sebuah restoran. Renjun yang lebih dulu mengajak Jaehyun untuk makan malam di sini. Jaehyun tak menolak, sebab ini makan malam pertama kali mereka di luar semenjak menjadi sepasang kekasih.
Ya, mereka sudah resmi menjadi sepasang kekasih sekarang. Jaehyun putuskan untuk menjalin hubungan asmara pertama kalinya dengan Renjun. Seperti ucapan Renjun tempo hari, "Jangan biarkan dirimu dihantui masa lalu, ya? Jangan takut untuk memulai hubungan dengan siapapun." Nyatanya, perkataan itu sangat berarti baginya.
Renjun meletakkan garpu dan pisau kecilnya di piring. Olahan daging ayam dengan isian keju atau biasa disebut cordon bleu itu masih tersisa setengah di atas piring. Ia merasa sudah sangat kenyang atau mungkin nafsu makannya saja yang sedang menurun. Sedangkan Jaehyun dengan lahap memakan daging steak-nya.
"Kenapa tidak dihabiskan?" tanya pria itu melihat ke arahnya.
"Kenyang sekali. Perutku begah rasanya." Renjun menepuk-nepuk pelan perut ratanya.
Jaehyun melanjutkan memotong steak-nya. "Bagaimana jika nanti badanmu tambah mengecil?"
Renjun mengerjap, dahinya menukik heran. "Maksudmu, badanku semakin memendek begitu?"
Pria itu terkekeh pelan hingga menampilkan lesung pipinya. "Aku hanya bercanda. Aku tidak ingin kau sakit lagi." Jaehyun melahap potongan dagingnya dan kembali menatap Renjun.
Yang ditatap hanya memutar bola matanya malas. Tapi sungguh perutnya saat ini sangat begah, tak sanggup lagi untuk mengunyah dan menelan makanan. Maka, Renjun memilih kembali menenggak minumannya hingga tandas.
"Aku ingin menontonmu makan saja." Renjun kemudian menopang wajahnya dengan sebelah tangan.
"Memangnya acara mukbang?" Jaehyun meletakkan garpu dan pisau kecilnya di piring. Mengambil selembar tisu dan mengelap bibirnya, lalu menutup dengan segelas minuman bersoda yang dingin.
Renjun tersenyum manis menatap Jaehyun. "Kau sangat tampan," pujinya tanpa mampu ditahan.
"Benarkah?"
"Ya, kekasihku sangat tampan," pujinya lagi membuat telinga pria itu memerah. Renjun dilanda gemas melihatnya. Tidak berbohong bahwa kekasihnya itu memang sangat tampan. Dan mungkin itu sudah menjadi rahasia umum bahwa Jung Jaehyun memiliki wajah rupawan dengan postur tubuh tingginya yang tegap.
Makan malam keduanya telah selesai, sepasang kekasih itu menghabiskan waktu sejenak untuk menikmati suasana malam kota dari rooftop restoran yang menyuguhkan banyaknya gedung-gedung pencakar langit dan padatnya jalanan di malam hari.
"Beberapa minggu lagi?"
Pertanyaan Jaehyun memecahkan lamunannya, ia kembali memusatkan perhatiannya pada pria itu. "Apanya?"
"Pertunanganmu."
Renjun menelan ludahnya, tak menyangka bahwa Jaehyun akan membahas hal itu di saat suasana sedang tenang dan indah untuk menghabiskan waktu bersama.
"Dua minggu lagi."
Jaehyun mengangguk dengan wajah datarnya. Renjun tak dapat menebak apa yang ada di pikiran pria itu. Mereka lalu hanya diam menikmati suasana dengan kedua tangan yang menyatu saling mengenggam erat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us | JaeRen✔️
FanfictionBerawal dari kejadian di sebuah pesta, masalah mulai datang perlahan ke dalam hidupnya. Setiap Renjun berada dalam masalah itu, ia tanpa sengaja akan selalu bertemu dengan Jaehyun, penolongnya. Start : 25/04/23 Finish : 11/02/24 RANK #1 JAEREN 23/12...