Berhubung ini New Story, aku double update nih hari ini🥰
Selamat Membaca!
🦋🦋🦋
Melihat cuaca belakangan ini, sepertinya perhujung musim hujan telah menyambut di depan mata.Musim yang menjadi favorit Ali akhirnya akan berganti dengan musim kemarau yang cerah. Bukan tak suka, hanya saja Ali sangat mencintai setiap tetes air hujan yang jatuh menyentuh tanah di bumi.
Suasana dan bau khas ynag menguap dari tanah yang basah saat hujan turun selalu berhasil menangkan hati Ali.
"Nih payung lo! Sorry baru balikin sekarang, kemaren gue sibuk..." jelas Asahi sembari menaruh payung mini lipat berwarna hijau tua milik Ali sebelumnya ke atas meja.
Ali sudah menduga akan kedatangan Asahi yang mungkin akan menghampirinya suatu hari nanti, namun dia tak pernah mengira bahwa Asahi justru mendatanginya di kantin sekolah.
Kantin yang saat ini dipenuhi dengan banyak siswa yang sedang menikmati jam istirahat mereka.
Tak sedikit mata yang langsung tertuju pada eksistensi keduanya. Bahkan Dea--sahabat Ali sendiri pun masih terkejut dengan apa yang baru saja dilihatnya.
Sebagai jawaban, Ali hanya mengangguk kecil sembari tersenyum lebar menatap Asahi yang masih berdiri di hadapannya.
Bukan ini yang Asahi harapkan. Bahkan setelah mengembalikan payung miliknya, Ali masih nampak sangat tenang setelah insiden pengungkapan perasaan beberapa hari yang lalu.
Hari ini, Ali bersikap seolah tak pernah terjadi apa-apa di antara mereka. Ali nampak sangat berbeda dari yang ditemuinya terakhir kali, membuat Asahi kebingungan.
Wait, memangnya Asahi berharap apa?
"Ah kenapa gue peduli?!" Asahi kembali bersikap acuh dan tak mau memikirkan hal itu lagi.
🦋🦋🦋
Bagaimana seseorang bisa seterang-terangan itu mengungkapkan perasaan kepada pria idamannya?
Apa memang semua perempuan seperti itu?
Tidak mungkin.
Pasalnya ini pertama kali Asahi mendapatkan ungkapan perasaan secara langsung. Biasanya hanya melalui chat atau surat.
Selama tak mengusik privasi, sebenarnya hal tersebut normal-normal saja. Namun perbedaan dari cara confess yang Ali lakukan adalah wajah datarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WRONG TIME | HAMADA ASAHI (TREASURE)
Fiksi PenggemarWe are perfect together, but we just met at the wrong time.