03: tunggu apa ini

219 16 8
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Let's Reading

Reo berjalan semakin dekat ke toilet dan tiba tiba dia melihat pemandangan yang membuat amarahnya memuncak, matanya terbelalak lebar. Ingin tahu apa yang di lihat Reo? Jadi.. Reo melihat Nagi yang di pojokan oleh 2 alpha dan terlihat ada bekas ruam merah di leher Nagi, tunggu! Nagi sudah di tandai? Yaampun.. Reo meremat baju seragamnya dan tubuhnya sedikit bergetar, bukan karena takut atau gugup tapi karena marah. Reo berjalan mendekat ke kedua alpha itu dan meninju salah satunya.

Nagi terkejut dengan kedatangan Reo dan melihat orang yang menggigit lehernya pingsan padahal baru sekedar di tonjok oleh Reo. Aura Reo sangat mengerikan, kedua alpha biasa itu benar benar membuatnya marah karena berani beraninya menyentuh omega manis yang harusnya ia tandai terlebih dahulu. Nagi mendekat kearah Reo dan berusaha menenangkannya, dengan menggenggam pergelangan tangan Reo.

"R-reo.. sudah, gw gpp" ucap Nagi tapi Reo menggelengkan kepala nya dengan emosi yang masih sama seperti awal.

"Gpp gimana!? Lu udah di tandai dan gw gk suka Lo di tandai sama alpha lain!" Teriak Reo pada Nagi

"Ini cuma tanda sementara kok.. bakal ilang nanti..." Ucap Nagi berusaha menenangkan Reo dan meredakan emosinya

Satu alpha yang belum Reo apa apakan itu sudah merasa takut, ia melihat temannya yang tepar karena tinjuan Reo barusan, dia mencoba kabur tapi kepala nya langsung di tendang oleh Reo. Nggak putus kok palanya, hanya setelah kepala alpha itu di tendang kepalanya terpental hingga terbentur wastafel. Nagi bergidik ngeri dan menenangkan Reo lagi.

"T-tenanglah Reo.. Nagi gak papa" ujar Nagi agak sedikit gemetar

"Cih, alpha brengsek." Setelah Reo mengucapkan itu ia menarik pergelangan tangan Nagi dan berjalan ke parkiran di mana pak supir sudah menunggu mereka hampir 1 jam.

Mereka sampai ke mobil dan Reo membuka pintu mobil mendorong Nagi masuk dan ia pun ikut masuk, jadi posisi nya Nagi di dorong itu gk duduk tapi terlentang, karena tubuhnya yang tinggi dia harus nekuk kakinya setelah Reo nutup pintu. Pak supir gk sadar dan hanya menjalankan mobil itu, di mobil Reo ini ada tirai tapi gk cuma di jendela mobilnya, ada buat pembatas antara Reo dan pak supir. Reo menutup semua tirai yang ada di mobil dan membungkam mulut Nagi dengan tangannya.

"Sstt.. jangan keluarkan suara jika kamu tidak ingin ada yang tahu." Ucap Reo di telinga Nagi yang membuat Nagi merinding.

Reo melepaskan tangannya dari mulut Nagi dan menggantinya dengan bibir yang saling bersentuhan, Nagi terkejut dan wajahnya memerah saat Reo menciumnya. Reo mulai dengan ciuman yang lembut dan setelah itu menjadi kasar, lenguhan teredam akibat ciuman itu. Lidah mereka saling mengait yang saat di lepaskan ada tali Saliva yang menjuntai di lidah mereka, Nagi terengah engah dan memegang pundak Reo untuk menyuruhnya berhenti, tapi sialnya akibat ciuman itu Nagi merasakan heat.

Reo sadar bagian bawah Nagi sudah menegang dan Reo juga sadar Nagi heat, ia segera membuka kancing baju seragamnya dengan tergesa gesa, Nagi berusaha menahan tangan Reo dengan tenaganya tapi karena dia omega tenaganya tidak terlalu kuat untuk menahan Reo.

"C-cotto.. Reo.." lirih Nagi

Seringai muncul di bibir Reo, setelah kancing seragam Nagi terlepas semua terlihat tubuh Nagi yang putih dan mulus, tapi pemandangan nya terganggu akibat gigitan yang di buat alpha brengsek tadi. Reo bermain dengan puting milik Nagi yang sudah membengkak, ia menghisap puting itu seperti bayi yang kelaparan, Nagi melenguh kecil akibat hisapan Reo.

Tapi itu semua terhenti saat mobil mereka berhenti, Reo mengulurkan tangannya ke tirai yang ada di jendela dan membukanya sedikit, Reo berharap masih di lampu merah tapi ternyata sudah sampai ke rumah Nagi, Reo berdecak kesal sementara Nagi menghela nafas lega.

Reo memasangkan kancing baju Nagi lagi dengan masih ada sedikit rasa kesal, setelah selesai Reo membuka semua tirai dan duduk di sebelah Nagi seperti tak terjadi apa-apa

"A-aku pulang ya Reo.." kata kata Nagi mendapat anggukan kaku dari Reo, Nagi menelan ludah dengan kasar dan membuka pintu mobil lalu keluar

Nagi dan Reo sempat bertatapan sebelum Reo pergi, Reo melambai pada Nagi tapi tetap tidak tersenyum, Nagi balik melambai dan mobil Reo berjalan kaca mobilnya pun perlahan tertutup saat ia pergi. Nagi memikirkan apa yg Reo lakukan tadi padanya, kalau pak supir tidak terlalu cepat mengemudikan mobilnya mungkin mereka akan berakhir melakukan hal 'itu' di mobil.

Nagi menarik nafas lalu membuangnya, ia memutuskan untuk masuk kedalam dan lebih baik bermain game dan tidak terlalu memikirkannya, mungkin saja Reo tidak bisa menahan nafsunya?

Nagi masuk kedalam melepas alas kakinya dan langsung berjalan ke kamar, ia merebahkan tubuhnya ke ranjang dan menatap langit langit sambil memegang lehernya yang ada bekas gigitan, dia bersyukur itu hanya tanda sementara dan tak bertahan lama.

Kamar Nagi gelap, hanya ada cahaya dari jendela kamarnya tapi karena sekarang sedang senja jadi cahayanya berwarna orange, angin bertiup dari jendela yang terbuka membuat Surai putih milik Nagi tertiup angin, ia menutup mata untuk menenangkan diri sebentar lalu menghela nafas.

_________________________________________________________________

TBC..

Suka: vote and comment
Oke??

Yg mau lanjut vote ya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

He is my treasure || ReoNagi [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang