Tadi itu apa? Seseorangkah yang bayangannya terpantul di kaca meja hias? Kalau Kira ada tamu, kenapa dia memilih keluar denganku? Siapa tamunya? Keid berhenti melangkah di depan lift, melepas genggaman tangan Kira di sampingnya dan menoleh ke belakang pada lorong yang dilewatinya tadi. Kira memperhatikan Keid yang berhenti berjalan masuk lift, justru berbalik ke belakang pun menjadi was-was."Keid, ada apa?" tanya Kira memperhatikan kekasihnya. Semoga Elton enggak keluar dulu, Keid sepertinya curiga.
Keid menatap Kira, "Sepertinya aku melihat seseorang di rumahmu ketika menutup pintu, biar kuperiksa."
"Seseorang? Enggak ada orang di rumah selain aku, Keid," jelas Kira meyakinkan Keid.
Keid meragukan keterangan Kira, " Biar kuperiksa dulu."
Kira menahan lengan Keid. "Kenapa diperiksa, kau enggak percaya sama aku?"
"Bukan enggak percaya, hanya meyakinkan diri sebelum meninggalkan tempat, karena kita bukanlah orang asing, Kira." Keid melangkah meninggalkan Kira yang menahannya di tempat.
Keid berjalan agak cepat dan begitu sampai di rumah, sedangkan Kira mengikutinya di belakang. Keid meminta Kira memberitahu kode sandi rumahnya, Kira terpaksa memberi tahu sembari berharap banyak jika Elton menghilang, doa Kira berubah dalam sekejab. Keid memasukkan kode sandi dan pintu otomatis terbuka, pun melangkah masuk dan benar-benar tak melihat siapapun di sofa yang terpantul kaca dari pintu utama.
"Memangnya kau lihat ada seseorang gitu?" tanya Kira memastikan apa yang dilihat Keid.
"Tadi, aku melihat ada seseorang duduk di sofa terpantul di kaca ketika kau menutup pintu ini. Makanya, aku kembali untuk memeriksanya."
"Sekarang sudah yakin?" tanya Kira memastikan.
"Akan kupastikan dulu setelah memeriksa ruangan rumahmu, siapa tahu itu maling dan kamu enggak tahu." Keid menjelaskan dan melepas sepatunya.
Kira ingin sekali menolak perhatian Keid seperti ini, tetapi bingung harus memberikan alasan. Bagaimana jika Keid menemukan Elton yang ada di rumahnya dan berkata jika mereka usai beradegan panas di ranjang? Keid jelas akan murka dan memutuskan hubungan cinta mereka saat itu juga! Keid mulai berkeliling, memeriksa belakang sofa, dapur dan terakhir kamar utama dan kedua Kira. Kira tak tahan lagi dan menahan lengan Keid yang sedikit saja membuka pintu jika tak ditahan.
"Keid, kau tak percaya padaku?" tanya Kira menatap Keid dengan wajah sedihnya.
"Bukan karena tidak percaya, Kira. Aku hanya ingin memastikan jika kau memang sendirian di rumah, itu saja." Keid beralasan.
Keid membuka pintu kamar utama sebelum Kira melancarkan protesnya lagi, kamar utama terang benderang, ada beberapa potong pakaian di ujung ranjang.
Keid memeriksa kolong tempat tidur, was-was menemukan seseorang bersembunyi di sana tanpa sepengetahuan Kira. Ternyata kosong! Kira tak kalah was-was, bahkan hampir berteriak karena frustasi. Ia bernapas lega karena Keid tak menemukan Elton di sana, tetapi Keid tak berhenti memeriksa, pun pergi ke lemari pakaian di kamar Kira. Keid menyibak pakaian Kira yang digantung dalam lemari, tak menemukan siapapun. Kira berjalan ke kamar mandi, membuka pintu dan mempertontonkan pada Keid jika di kamar mandi pun tak akan menemukan siapapun, tetapi Keid tak percaya hingga selesai memeriksa kedua kamar di rumah Kira.
"Sekarang apalagi?" tanya Kira melipat tangan.
"Aku lega tak menemukan siapapun, tetapi juga masih penasaran atas apa yang kulihat dan kuakui jika itu mungkin khayalanku saja. Maaf," ujar Keid meminta maaf pada Kira.
"Sudahlah, aku badmood. Batal keluar aja," ujar Kira ngambek.
"Kalau ngambek gini jelek, deh! Ayo, kita keluar sekarang!" ajak Keid membujuk Kira agar tidak merajuk.
YOU ARE READING
Deamflum [The End]
Roman d'amour21+ | Do't copy my story! Ashlynn memang sudah bersuami, tetapi suaminya justru masih sibuk dengan masa lalunya bersama Kira. Keid hanya menganggap Ashlynn sebagai teman dalam kehidupan pernikahannya. Ashlynn kira usai Keid kecelakaan akan berubah...