Chapter 12

919 168 15
                                    

Lisa melangkahkan kakinya memasuki stadium tempat konser finale Dynamix di Seoul. Acara akan berlangsung 2 hari lagi, dan hari ini para member Dynamix tengah melakukan rehearsal. Ia bersama Seungcheol datang ke lokasi untuk mengecek persiapan konser di sana.

Keduanya berjalan menghampiri manager PR yang bertugas mengkoordinasikan staff dan tim untuk mempersiapkan stage yang akan dipakai oleh artisnya nanti. Pria itu membungkuk untuk memberi salam setelah melihat Seungcheol dan Lisa menghampirinya dan dibalas oleh keduanya.

"Jeonghan, sudah sejauh mana persiapannya?" tanya Seungcheol.

"Untuk persiapannya masih 75%. Ada beberapa yang belum kami kerjakan, karena untuk panggung kali ini lebih besar dari biasanya. Sehingga kami butuh beberapa staf lagi untuk mempercepat pekerjaan."

"Baiklah kalau begitu. Aku percayakan semuanya padamu. Jika ada kendala kau bisa hubungiku saja."

"Baik, Sajangnim."

Keduanya kembali melanjutkan perbincangan mengenai persiapan konser yang akan dilangsungkan selama 2 hari itu. Dari mulai penataan panggung sampai penataan kursi penonton.

Suara tawa seseorang mengalihkan perhatian keduanya. Itu suara Lisa yang tengah berbincang dengan member Dynamix. Sejak kapan gadis itu menghampiri mereka? Bukankah tadi ia bersama Seungcheol?

Seungcheol mencoba untuk tidak menghiraukannya. Ia kembali berbincang dengan Jeonghan. Namun lagi dan lagi perhatiannya teralihkan kembali pada Lisa yang kini terlihat tengah berbincang dengan Jungkook. Apakah pria itu benar-benar serius ingin mendekati sekretarisnya?

"Apakah mereka tidak berlatih? Aku perhatikan sedari tadi hanya banyak bicara dari pada latihannya," ujar Seungcheol tanpa mengalihkan tatapannya dari Lisa dan Jungkook.

"Mereka baru saja istirahat setelah latihan selama 3 jam penuh."

Seungcheol mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya. Hal itu tentu membuat Jeonghan diam-diam tersenyum penuh arti.

"Lisa tidak akan pergi darimu sampai harus diperhatikan seperti itu."

Seungcheol mendelik mendengar pernyataan dari Jeonghan. "Apa maksudmu?"

"Kita sudah berteman dari sekolah, aku sangat tahu jika kau tengah jatuh cinta pada seorang gadis."

"Sejak kapan kau berubah jadi peramal?"

Jeonghan memutar bola matanya malas. "Kau ini selalu saja mengelak, berbanding terbalik dengan sikapmu yang menjelaskan semuanya."

"Aku tidak merasa begitu."

Jeonghan menggelengkan kepalanya. Ia memang berteman dekat dengan Seungcheol sejak sekolah menengah. Tak heran jika ia mengetahui sikap pria itu seperti apa ketika sedang menyimpan rasa pada seorang gadis.

"Jika dilihat-lihat dia tak kalah cantik dengan Nayeon," celetuk Jeonghan.

"Kenapa jadi bawa-bawa Nayeon?"

"Kau masih saja mendekati artismu yang kurang ajar itu."

"Apa maksudmu? Sudah aku jelaskan berkali-kali jika aku tidak berniat mendekatinya. Kau tahu sendiri alasanku dekat dengannya karena apa."

Jeonghan terkekeh sinis. "Aku sudah bosan mengingatkanmu untuk tidak percaya dengan ucapannya. Boleh kau dekat dengannya tapi kau jangan sampai terbodohi karenanya."

***

Lisa memisahkan diri dari Seungcheol yang tengah sibuk berbincang dengan Jeonghan. Ia memilih untuk menghampiri member Dynamix yang tengah beristirahat di atas panggung. Sebenarnya ia sedikit ragu untuk menghampiri mereka mengingat ada Jaehyun di sana. Namun ia tetap harus bersikap profesional dalam bekerja. Jangan sampai menimbulkan kecurigaan yang lain karena permasalahan keduanya.

My Lovely SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang