🍒🍒🍒
Kini semua sudah sampai di Indonesia, mereka memutuskan untuk pulang kerumah masing-masing terlebih dahulu. Sementara pasangan yang baru saja menikah itu berada di rumah Keisha, itupun permintaan Marlon karena dia rumahnya akan direnovasi.
Setelah renovasi selesai, Marlon pasti akan membawa Keisha pulang ke rumahnya. Kini kedua pasutri itu tengah makan bersama dikamar, Keisha selalu tersenyum setiap kata-kata yang dikeluarkan oleh Marlon untuk membuatnya tertawa.
"Kak, aku minum obat lagi?" tanya Keisha.
Marlon menggeleng, "nanti aja, kan kamu tadi udah minum obat" jawabnya. "Oh, mulai sekarang jangan panggil aku Kak, ngerti? Panggil aku suami atau sayang, dan jangan kakak" ucap Marlon.
Keisha mengangguk-angguk paham, "oke! Suami..?" ucapnya mencoba memanggil Marlon yang ia panggil suami itu.
Marlon menoleh sambil terkekeh gemas, "iya sayang?"
Keisha tersenyum lalu dia menunduk dan melanjutkan makannya, hingga mereka selesai makan. Kini Keisha dan Marlon memutuskan untuk pergi ke suatu tempat karena Keisha ingin mengunjungi tempat yang dia rindukan.
Kini keduanya berada di mobil, perjalanan panjang menuju pantai cahaya dimana waktu kecil dia sering kesana bersama keluarganya. Kali ini dia ingin kesana lagi bersama seseorang yang menjadi suaminya sekaligus keluarganya.
Tangan Marlon dan Keisha terus bergandengan, tak lepas sama sekali walaupun Marlon menggerakkan tangannya untuk memegang setirnya.
"Kak, eh maksudnya suami.. Hehe, nanti kita disana beli es krim ya?"
Marlon menoleh laku mengangguk sambil tersenyum, lalu mobil berhenti tepat diparkiran. Mereka sudah sampai ditempat tujuan, Keisha masih sedikit-sedikit bisa berjalan dan itupun disuruh dokter agar kakinya tidak kaku.
Walaupun sempat meringis dan hampir menangis, tapi Keisha tetap berusaha untuk berjalan dengan dibantu oleh Marlon. Laki-laki itu tampak khawatir, bahkan dia memaksa untuk menggendong Keisha ke tempat yang disediakan.
"Tuhkan, aku tuh bisa" ucap Keisha dengan bangga. Dia sudah berhasil menahan sakit hingga sampai di tempat duduk.
Marlon tersenyum, tangannya mengelus kepala Keisha. "Mau es kepala?"
Keisha mengerutkan keningnya terkejut, "ha? Kepala?" bingungnya.
Keisha terlihat sedikit was-was, dia takut Marlon berubah lagi. akhirnya laki-laki itu sadar apa yang dia katakan, "kelapa maksudnya, maaf.. Maaf, aku salah ngomong" ucapnya tersadar.
Keisha menghela napas lega, "ku kira.. Apala! Ngomong es kelapa aja susah banget" ucapnya.
Marlon hanya tersenyum, lalu dia memesan es kelapa dua untuknya dan untuk sang istri. Sambil menunggu, Keisha tertidur dipangkuan Marlon karena tubuhnya seperti lemas dan tak kuat untuk duduk lebih lama.
"Sakit banget punggungnya?" tanya Marlon sambil memegang punggung Keisha.
Gadis itu mengangguk, "tapi ngga terlalu, cuma kaya cape banget padahal aku ngga ngapa-ngapain" jawabnya.
"Mau aku pijitin?" tawar Marlon.
"Engga usah" tolak Keisha.
![](https://img.wattpad.com/cover/354995228-288-k53455.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐞𝐢𝐧𝐠 𝐓𝐡𝐞 𝐆𝐢𝐫𝐥𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝 𝐎𝐟 𝐀 𝐏𝐬𝐲𝐜𝐡𝐨𝐩𝐚𝐭𝐡 (TERBIT)
Teen Fiction(BBRP PART TELAH DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN) FOLLOW DULU SEBELUM BACA!! .... Marlon adalah orang yang berbahaya bagi Keisha, laki-laki yang lebih tua dua tahun darinya itu tak akan membiarkan Keisha keluar dari hidupnya. Semua berubah s...