Fallen • Green

2.2K 158 47
                                    

Hola! Renzo Dayana UPDATE!
Cus, komen yuk untuk cerita ini.

•••

Berhari-hari, Dayana bingung dalam kondisinya. Bahkan Renzo mendadak hilang tanpa kabar. Sementara, Treena berkali-kali mengatakan “Sudah. Tidak apa. Jangan dipikirkan. Masalah mu sudah ku selesaikan.”

Namun, wanita itu tak menceritakan detail kejadian sepenuhnya. Sampai, ia menyaksikan sendiri bahwa Conrad Decker, menyusup kamar kakaknya pagi ini.

“Apa yang dilakukan Treena? Apa dia akhirnya meminta bantuan Conrad untuk mengatasi Renzo dan melunasi seluruh hutang-hutangnya? Tapi, apa mungkin. Treena akan menikahi Nikolas. Loan, bahkan setuju dengan rencana itu. Tidak bisa. Akan ku cari tahu.”

Lama, Dayana bermonolog sendiri. Memikirkan hal yang mungkin terjadi. Hebat juga, jika Conrad akhirnya berani menyusup. Sepanjang hidup, hanya pria itu satu-satunya yang masuk ke dalam kamar milik Treena. Dayana penasaran, diam-diam bergerak mendekati pintu dan meletakkan daun telinganya dengan benar.

“Sial. Aku tak mendengar apapun. Apa Treena gila? Dia pasti dalam masalah jika ketahuan papa.” Dayana menghela napas panjang. Bergerak turun untuk mengintai sekitar.

Damn! Bahkan Nikolas, tunangan Treena. Kini terlihat mengobrol santai bersama Loan. Ya Tuhan, apa yang sedang berlaku? Dayana penasaran. Timbul niatnya untuk menghubungi Renzo. Tapi, kejadian masa lalu di suite pria itu cukup membuatnya trauma.

“Oh. Aku lebih baik berdiam diri dan menghubungi Hans.” Dayana berputar. Melangkah menuju kamar untuk mengambil beberapa peralatan. Baiklah! Otaknya butuh narkoba untuk tetap merasa waras. Padahal, obat-obatan itu semakin membuatnya gila dan agresif.

“Hans, kau di rumah? Jika iya aku akan ke sana,” ucap Dayana, sembari menyiapkan diri.

“Ya. Tapi, aku akan pergi untuk membeli makanan. Mau ikut?”

Sure. Kalau begitu tunggu aku, ya.” Dayana mengangguk-angguk, tersenyum ceria saat mendengar suara Hans yang khas.  Astaga! Ia memang kadang hanyut akan pria itu. Tapi, bukan berarti Dayana mencintainya. Wanita itu hanya kagum. Meski entah berapa kali mereka berciuman dan berpelukan untuk saling menenangkan.

Dayana siap, dan ia lekas membuka pintu kamar. Conrad tertangkap, ia keluar dengan pakaian yang masih acak-acakan. Pria itu mendelik, tersenyum santai seolah baru saja mendapatkan kepuasan ektra.

Recharge?” kekeh Dayana.

Yes!” angguk Conrad, bergerak pergi tanpa gusar.

“Bagaimana kau melakukannya saat ada tunangan nya di sini?” Tanya Dayana penasaran.

“Aku tidak peduli,” ucap Conrad, kini bergerak pergi meninggalkan Dayana.

“Astaga, Treena. Kau benar-benar nakal, yaa.” Kekeh Dayana, lalu mampir sebentar ke dalam kamarnya untuk menggoda wanita itu.

***

“Bagaimana ibumu? Sudah di operasi?” Tanya Dayana. Baru saja menghirup kokain yang akhir-akhir ini ia tinggalkan.

“Ya. Akhirnya. Meski aku belum tahu, dari mana kau dan Moara mendapatkan uang itu.” Hans menarik napas panjang. Memukul-mukul sisi meja dengan ujung jari.

“Jangan dipikirkan. Aku ingin membantu,” ucap Dayana pelan. Menoleh ke arah Hans begitu sempurna. Tatap kedua matanya cukup berbinar, terang dan cerah.

“Dayana....” Hans mendekat. Merebut momen wanita itu dengan sedikit ciuman. Mengalir dengan jantung berdebar. Dayana membalas, tak pernah luput untuk merasakan dengut pikirannya yang di uji. Ia bukan seorang yang suci.

Fallen ( Short Story Renzo & Dayana) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang