beginning

157 16 13
                                    

Cerita ini mixed English indo jd maaf aja ya klo ada yg gak suka :"









Menjadi spiderman tidak lah mudah. Kehilangan bibi, paman, bahkan pacar. Ia kehilangan semua orang yang ia cintai bahkan uang. Tabungannya tersisa sedikit karena ia mesti membayar ganti rugi atas kerusakan yang dilakukan para penjahat, ralat karena adegan pertengkaran dirinya dengan penjahat, padahal ia tidak punya uang untuk membayar sewa apartment selanjutnya. Bagaimana bisa ia membayar itu semua.

Pekerjaannya menjadi spiderman awalnya hanyalah iseng belaka namun malah membawa petaka. Ia bahkan gagal masuk ke universitas impiannya, universitas H*rvard. Mark rasanya ingin menangis saja, tapi kan dia 'hero' masa menangis sih. Jadi nya Mark tahan saja tangisnya sambil bergelantungan di antara gedung-gedung pencakar langit dengan jaring laba-labanya itu.

Setelah puas bergelantungan, berayun-ayun dengan berbagai macam gaya, menikmati pemandangan pusat kota, Mark memutuskan untuk mendarat sebentar karena dadanya lumayan sesak karena merasa lelah juga, ditambah terasa pengap karena kostum ketat spidermannya ini.

/Hop/

Ia melompat ke arah pemberhentian lampu lalu lintas. Kakinya mendarat di pavin block dengan aman. Melihat ke sekitar, warga new York yang sibuk itu, sama sekali tidak peduli dengan keberadaannya.

"Kostum yang sangat bagus, nak" ucap seseorang berpenampilan perlente dengan jas hitam, memasukkan tangannya di sakunya. Melihatnya dari atas ke bawah.

Pria tersebut tersenyum menunjukkan eye smilenya, karena mata sipitnya ikut tersenyum. Rambutnya klimis tersisir rapi. Tangan kirinya memegang tas kerja, dan tangan kanannya memegang cup kopi dari suatu brand ternama.

"Terima kasih. Kenapa anda memanggil saya 'nak'?" Tanya Mark bingung. Ia tidak sebocil itu ngomong-ngomong. Mark agak tersinggung dengan panggilan 'nak'. Hey, dia sudah mulai dewasa, sudah bisa minum bahkan punya pacar eh pacarnya hilang, Mark sedih lagi.

"Hmm kids like spiderman" jawabnya sambil mengendikkan bahu dengan aksen Inggris dari Britannia raya.

"Haha you're right. Kids love spiderman" respon Mark renyah dengan tawanya yang khas itu

"Love?" Tanya nya

"Yes. What's wrong with love?" Tanya Mark balik

"Haha never mind, kid. Love is kinda strong word for me" ucapnya dengan tawanya yang agak garing menurut Mark.

"Wait. Don't call me a kid. I'm 18 years old you know" ucap Mark

"And I'm almost 40 years old, so I guess you're a kid for me." Jelasnya membuat Mark terkesiap dengan angka 40

"Wait, you said almost that means you're not exact 40, sir. How old are you then? Oops sorry" cerocos Mark berujung kelepasan menanyakan umur yang dianggap pertanyaan kurang sopan.

"Haha that's okay. I'm 38 years old by the way"

"Are you married? Sorry you don't need to answer"
Mark lagi-lagi kelepasan mempertanyakan Hal yang privasi. Haruskah Mark menyalahkan jiwa penasarannya itu, tapi memang Mark itu orang yang serba ingin tahu.

"I'm not married"

"Ah why?"

"Belum menemukan yang cocok"

"Ah I see. So you're still looking for your true love" ucap Mark sambil mengangguk pelan seolah paham Dan ahli dengan apa yang ia ucapkan. Hal itu membuat pria tersebut perlahan melepas tawanya yang ia tahan


Pria tersebut tertawa saat mendengar gumaman Mark tadi, polos sekali, pikirnya. Mark jadi bingung kan kenapa pria ini tertawa.

"Why do you always talk about love?" sambil memandang Mark penuh tanya

"I don't always talk about love, it's natural thing, I guess" jawab Mark mengendikkan bahunya



"Haha you're still young, kid. Love is a complex thing. It's not that simple like you thought."

"Love is love. Why should complicate about love? If it's complicated, it's not love" ucap Mark

Pria tersebut hanya tersenyum.

"Haha alright. Mr. Who knows about Love since you don't like to get called as a kid" ucapnya sedikit dengan nada yang jenaka sambil tertawa


"Yeah it's just my opinion about love, sir. Yeah I'm not a kid anymore" respon Mark terheran dengan reaksi pria tersebut

" haha yeah that's your opinion. I can't against it." Ucap pria itu.

Ia melihat ke arah arloji 'r0lex' itu di tangan kirinya.

"Okay then. I think should get going. Nice talking to you, kid" ucap pria itu lalu mengusap kepala Mark pelan.

"Me too, sir. Be careful, sir"

Pria tersebut mengangguk pelan sambil tersenyum lalu pergi ke arah yang berlawanan arah dengan Mark.


"Sir, what's your name?" Tanya Mark agak keras

" Jeno. Call me  Mr. Jeno, kid" ucapnya lalu berlalu di antara kerumunan banyak orang

"Oh what a nice name. Mr. Jeno. He sounds familiar " gumam Mark

"Ah I don't know who he is but I hope I can see him again. He seems like a  nice guy" ucap Mark tersenyum sumringah saat pria bernama 'mr. Jeno tadi menyapanya bahkan mengira ia sedang cosplay. Mark yang tadinya sedih rasanya ingin tertawa saja.


"Haha that's so funny" ucapnya



"Oh my god I should prepare my interview for tomorrow" ucapnya sedikit kaget baru mengingat agendanya besok untuk mewawancarai seseorang untuk tugas pertamanya sebagai jurnalis.

Ia lalu menjulurkan tangannya dan jaring laba-labanya terjulur. Ia pun kembali pulang ke apartment nya. Berayun dengan perasaan senang, akan segera bekerja sebagai jurnalis besok.


...

Cerita ini diadaptasi dari karakter Spiderman tapi dengan jalan cerita yang agak beda, pure pemikiranku sendiri wkwk









Author mau lanjut cerita lain malah bikin cerita baru 😅

Ini ide udh lama mau buat Mark jd spiderman. Akhirnya kesampaian jg di sela-sela ku bekerja 😂



Menurut kalian bagaimana? Lanjut tidak?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Spidey-Mark Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang