10. First Life In the Novel World

8.9K 791 156
                                    

Kalian gercep banget vote nya🧡
author sampe kuwalahan 🤧
Tapi gakpapa🤗
Ini part kepepet, maaf yah
Rada belibet kata-katanya🙏

Vote : 800
Followers: 350
Komen seadanya

HAPPY READING


Kriiing Kriiiing.

"Baiklah sampai sini dulu ya pelajaran menggambar kali ini, jangan lupa besok membawa buku untuk pelajaran berhitung, Sampai jumpaa."

"Jumpa lagi Bu gulu." Guru tersebut pun berlalu pergi, diikuti para murid yang terburu buru ingin ke kantin.

"Haaah, telnyata lumayan cape juga." Ezlin menghela nafas panjang lelah.

Azlan menoleh menatap adik kembarnya. "Cape banet?" Ezlin mengangguk lesu, sedetik kemudian menggeleng dan tersenyum riang. " Ndak cape kok, malah celuuu, cape na cuma dikit, hehe."

Azlan tersenyum lembut mengelus rambut Ezlin pelan. "Bental lagi aban kembal dateng, baling aja dulu di paha kakak." Ujar Azlan lembut, yang langsung Ezlin patuhi, menidurkan kepalanya di paha sang kakak sebagai bantalan.

Kursinya ganda ya bukan kursi pisah

Azlan mengelus pipi chubby Ezlin yang berisi membuat yang dielus sedikit terusik. "Pipi na nambah becal ya." Gumam Azlan dengan polosnya.

"Azlan." Panggil Belila menatap Azlan yang dipanggil menaruh jari telunjuk mungil nya di depan bibir. "Ssst, Eclin lagi bobo." Ujarnya pelan.

Delila ikut menoleh sepenuhnya menghadap tempat dimana Azlan duduk kemudian mengintip Ezlin yang sudah terlelap.

"Amu au itut te tantin nda?" Tanya Delila, Azlan hanya menggeleng membuat dahi Belila mengernyit samar. "Tenapa? Di kantin makanan na enak-enak, ental nyecel lho " 

"Coal na culuh unggu aban kembal dateng dulu, balu bica ke kantin." Ucap Azlan pelan, bibir Belila membentuk O dan Delila mengangguk paham.

"Ya cudah, ita unggu bayeng bayeng." Tukas Delila duduk kembali tapi menghadap Azlan.

Belila mengangguk setuju. "Iya, macak Azlan nunggu cendili."

Beberapa saat akhirnya si Kembar Stev datang bersama Sergio. Daris dan Silas langsung ke kantin mencari tempat duduk.

"Baby Az." Panggil Steven membuat Azlan menoleh tersenyum senang saat ketiga kakaknya datang. "Aban."

"Alai banet panggil Baby Baby." Ledek Belila melirik Steven yang mendelik karena dikatai alai. "Eh bocil, sembarangan aja tuh mulut bilang gue alai."

"Udah udah Bang, ributnya pending dulu, udah laper nih." Keluh Stevan.

Gara gara guru matematika yang killer itu membuat mereka terlambat menjemput Baby kembar, tak jauh berbeda dengan Steven yang dongkol sedari tadi sekarang bertambah dongkol karena Gadis kecil yang rambutnya tergerai sepunggung itu.

"Baby Az, Baby Ezlin kenapa?" Tanya Stevin menyamakan tingginya dengan bangku Azlan.

"Tidul, atanya cape." Jawab Azlan yang masih mengelus kepala Ezlin.

"Sini, biar kakak yang gendong Baby Ezlin." Perlahan Stevin pun menggendong Ezlin ala koala membuat pipi gembul Ezlin tergencet dan bibir mengerucutnya sedikit terbuka di pundak kekar Stevin.

Sergio rasanya ingin menggigit gemas pipi Ezlin yang terhimpit itu.

"Kalian temen Baby Twins kan?" tanya Stevin menunduk menatap bergantian Belila dan Delila   yang diangguki keduanya.

EZLIN || TIME TRAVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang